Misi Bulan China Chang'e 5 Temukan Batuan Eksotis
Rabu, 04 Januari 2023 - 07:27 WIB
Misi ke Bulan China Chang’e 5 menemukan jenis batuan beku eksotis dengan material hasil tumbukan yang luar biasa. Foto/NASA/Space
BEIJING - Misi ke Bulan China Chang’e 5 menemukan jenis batuan beku eksotis dengan material hasil tumbukan yang luar biasa. Batuan tersebut dapat memberikan informasi penting tentang keragaman geologi permukaan bulan dan proses penciptaan menciptakan debu dan kotorannya.
Batuan klastik eksotis ditemukan dalam sampel regolith bulan yang dikumpulkan oleh misi Chang'e 5 di sekitar Mons Rümker, di bagian utara wilayah Oceanus Procellarum (Laut Badai) bulan. Temuan ini juga menunjukkan keragaman magma yang sampai sekarang tidak diketahui di seluruh kerak bulan.
Zeng Xiaojia, Li Xiongyao dan Liu Jianzhong dari Institute of Geochemistry of the Chinese Academy of Sciences (IGCAS) menemukan pecahan di antara 3.000 sampel dan 1,73 kilogram regolith bulan yang dikembalikan ke Bumi melalui misi pada Desember 2020.
“Penemuan ini dapat memberikan informasi penting tentang keragaman batuan di permukaan bulan dan proses yang menciptakan regolitnya,” kata para peneliti dikutip dari laman Space, Rabu (4/1/2023).
Tujuh klas eksotis yang diidentifikasi oleh tim termasuk fragmen vitrofirik titanium tinggi, yang terdiri dari kristal besar yang dikenal sebagai fenokris. Material ini tertanam dalam massa kaca yang diketahui terbentuk di Bumi melalui aktivitas vulkanik.
Ada juga dalam sampel regolith bulan adalah olivin-piroksenit, batuan beku yang disebut anorthosite magnesian dan manik kaca piroklastik. Bahan-bahan ini juga terkait dengan letusan dahsyat dan dampak kosmik.
Kemungkinan material ini ditemukan di area wilayah bulan lainnya sejauh 50 hingga 400 kilometer. Tim juga membandingkan sampel regolit Chang'e 5 dengan material bulan yang dibawa kembali ke Bumi oleh misi Apollo NASA antara tahun 1969 dan 1972.
Batuan klastik eksotis ditemukan dalam sampel regolith bulan yang dikumpulkan oleh misi Chang'e 5 di sekitar Mons Rümker, di bagian utara wilayah Oceanus Procellarum (Laut Badai) bulan. Temuan ini juga menunjukkan keragaman magma yang sampai sekarang tidak diketahui di seluruh kerak bulan.
Zeng Xiaojia, Li Xiongyao dan Liu Jianzhong dari Institute of Geochemistry of the Chinese Academy of Sciences (IGCAS) menemukan pecahan di antara 3.000 sampel dan 1,73 kilogram regolith bulan yang dikembalikan ke Bumi melalui misi pada Desember 2020.
“Penemuan ini dapat memberikan informasi penting tentang keragaman batuan di permukaan bulan dan proses yang menciptakan regolitnya,” kata para peneliti dikutip dari laman Space, Rabu (4/1/2023).
Tujuh klas eksotis yang diidentifikasi oleh tim termasuk fragmen vitrofirik titanium tinggi, yang terdiri dari kristal besar yang dikenal sebagai fenokris. Material ini tertanam dalam massa kaca yang diketahui terbentuk di Bumi melalui aktivitas vulkanik.
Ada juga dalam sampel regolith bulan adalah olivin-piroksenit, batuan beku yang disebut anorthosite magnesian dan manik kaca piroklastik. Bahan-bahan ini juga terkait dengan letusan dahsyat dan dampak kosmik.
Kemungkinan material ini ditemukan di area wilayah bulan lainnya sejauh 50 hingga 400 kilometer. Tim juga membandingkan sampel regolit Chang'e 5 dengan material bulan yang dibawa kembali ke Bumi oleh misi Apollo NASA antara tahun 1969 dan 1972.
tulis komentar anda