Begini Canggihnya Pesawat Pengintai AWACS NATO, Jangkauan Radarnya Mengawasi Seluruh Eropa

Sabtu, 21 Januari 2023 - 14:39 WIB
loading...
Begini Canggihnya Pesawat Pengintai AWACS NATO, Jangkauan Radarnya Mengawasi Seluruh Eropa
Pesawat E-3A AWACS yang populer dengan sebutan AWACS SkyEye berperan melakukan pengawasan udara dan fungsi komando, kontrol dan komunikasi (C3) untuk pasukan taktis dan pertahanan udara. Foto/nato/airforcetechnology
A A A
BERLIN - Pesawat Boeing E-3A Airborne Warning & Control System (AWACS) dibangun oleh Boeing Defense & Space Group. Sesuai namanya, NATO mengoperasikan pesawat AWACS sebagai sistem peringatan dan kontrol lintas udara.

Pesawat E-3A AWACS yang populer dengan sebutan AWACS SkyEye berperan melakukan pengawasan udara dan fungsi komando, kontrol dan komunikasi (C3) untuk pasukan taktis dan pertahanan udara. AWACS SkyEye yang tergabung dalam ISAF's 118th Tactical Fighter Wing "Mobius" menyediakan analisis data taktis dan dukungan logistik untuk pesawat ISAF (Independent State Allied Forces).

Dengan radar look-down E3 yang memiliki pandangan cakrawala 360 derajat, AWACS SkyEye memiliki jangkauan lebih dari 320 km pada ketinggian operasi. Radar tersebut dapat mendeteksi dan melacak target udara dan laut secara bersamaan.



Dikutip dari laman nato, Sabtu (21/1/2023), pesawat E-3A AWACS dapat mendeteksi target terbang rendah dalam jarak 400 kilometer atau 215 mil laut. Pada ketinggian menengah, dapat mendeteksi target dalam jarak 520 kilometer atau 280 mil laut.

Satu unit pesawat E-3A AWACS yang terbang pada ketinggian 9.150 meter atau 30.000 kaki memiliki jangkauan radar seluas 312.000 kilometer persegi. Jadi jika ada tiga unit pesawat E-3A yang mengudara dalam konfigurasi di orbit, maka dapat memberikan jangkauan radar lengkap di seluruh Eropa Tengah.

Kemampuan ini akan memberi operator keunggulan di ruang pertempuran dan terus meningkat, melalui teknologi seperti radar active electronically-scanned array (AESA). Boeing memproduksi sistem khusus dengan radome berputar atau rotodome yang menggabungkan radar Westinghouse (sekarang Northrop Grumman).

Dikutip dari laman airforce-technology, dalam peran taktis, pesawat E-3A AWACS dapat mendeteksi dan melacak pesawat musuh yang beroperasi di ketinggian rendah di medan apa pun. Bahkan dapat mengidentifikasi dan mengendalikan pesawat di wilayah udara yang sama.



Dalam peran pertahanan strategis, pesawat E-3A AWACS menyediakan sarana untuk mendeteksi, mengidentifikasi, melacak, dan mencegat ancaman udara. Pesawat E-3A AWACS memiliki empat awak pesawat, terdiri daridua pilot, navigator dan insinyur penerbangan, serta 13 perwira. Pesawat E3B dan C memiliki 18 perwira dan awak.

Pesawat E-3A AWACS adalah versi militer dari badan pesawat jet komersial Boeing 707-320B. Bedanya hanya pada penambahan rotodome berputar besar, berupa radar utama, sistem identifikasi teman atau musuh (IFF,) dan data-link fighter-control (TADIL-C) antena.

Pemrosesan sinyal dan data dilakukan menggunakan komputer IBM 4PiCC-1 berkecepatan tinggi yang kuat. Pesawat ini dilengkapi dengan 14 konsol perintah dan kontrol yang dilengkapi dengan layar warna beresolusi tinggi yang disediakan oleh Hazeltine.
Begini Canggihnya Pesawat Pengintai AWACS NATO, Jangkauan Radarnya Mengawasi Seluruh Eropa


Radar utama yang ditempatkan di rotodome adalah radar Northrop Grumman AN/APY-1/2 AWACS. Pemancar radar, komputer, dan stasiun tampilan ditempatkan di dalam badan pesawat. Radome memindai dengan kecepatan enam putaran per menit.



Saat radar tidak beroperasi, tingkat rotasi radome diatur pada satu revolusi setiap empat menit. Radar multi-mode menggunakan algoritma interleaving dan de-interleaving yang kuat. Mode operasi utama adalah pemindaian non-elevasi Doppler pulsa (PDNES) untuk pengawasan target udara dan scan elevasi Doppler pulsa (PDES) untuk menentukan elevasi target.

Pesawat AS dan NATO E-3 AWACS ditenagai oleh empat mesin Pratt and Whitney TF-33-PW-100/100A turbofan, mesin jet berbobot 21.500 lb, dipasang di pod di bawah sayap. Pesawat E-3 AWACS untuk Arab Saudi, Inggris, dan Prancis ditenagai oleh empat mesin turbofan CFM International CFM-56-2A-2/3, mengembangkan daya dorong 24.000lb.

Mesin CFM-56 berdaya lebih tinggi memungkinkan operasi pesawat di ketinggian yang lebih tinggi, memperluas cakrawala untuk pengawasan radar. Tangki bahan bakar di sayap memiliki kapasitas 90.500 liter, yang memberikan jangkauan tanpa bahan bakar lebih dari 9.250 km dan daya tahan penerbangan 11 jam.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2184 seconds (0.1#10.140)