Menelusuri Asal-Usul Burung, Berevolusi Lambat Sejak Zaman Jurassic

Senin, 30 Januari 2023 - 16:19 WIB
loading...
Menelusuri Asal-Usul Burung, Berevolusi Lambat Sejak Zaman Jurassic
Burung memiliki jenis yang sangat bervariasi dan tersebar di berbagai negara di dunia, sekaligus hewan yang banyak dipelihara manusia. Foto/Live Science
A A A
JAKARTA - Burung memiliki jenis yang sangat bervariasi dan tersebar di berbagai negara di dunia, sekaligus hewan yang banyak dipelihara manusia. Burung masuk dalam anggota kelompok hewan bertulang belakang, namun memiliki asal-usul yang panjang dan unik sejak zaman Jurassic.

Melansir artikel dalam jurnal Current Biology Review bertajuk ‘The Origin and Diversification of Birds’, burung merupakan salah satu vertebrata modern yang paling terkenal. Bahkan dalam beberapa dekade terakhir, penemuan terbaru fosil burung juga sering terjadi.

Ditilik jauh ke belakang, evolusi burung terjadi pada masa Jurassic, yakni bermula dari dinosaurus theropoda yang hidup sekitar 165 sampai 150 juta tahun lalu. Mereka memiliki tubuh yang kecil, ringan, berbulu, dan memiliki sayap.



Dinosaurus theropoda sendiri adalah subkelompok utama dari spesies karnivora yang mencakup Tyrannosaurus, Allosaurus, Velociraptor, Deinonychus, dan Troodon. Pada era Jurassic dan Cretaceous, burung adalah hewan yang sangat cakap dengan tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi.

Spesies burung berhasil lolos dari kepunahan, setelah asteroid menghantam bumi sekitar 60 juta tahun yang lalu. Sejak saat itu, burung terus mengalami diversifikasi dan perkembangan hingga kini jumlahnya mencapai 10 ribu spesies.

Natural History Museum menyebut, sampai saat ini belum ada penelitian yang melihat secara detail bagaimana variasi pada burung, terkhusus bagian tengkoraknya. Peneliti juga belum membandingkan dengan tengkorak milik dinosaurus yang sudah punah.

Seorang peneliti di Natural History Museum, Ryan Felice, menyatakan bahwa penelitian yang sudah dilakukan adalah sebatas melihat bentuk evolusinya. Dia beserta tim memindai tengkorak dinosaurus dan burung secara 3 dimensi atau 3D, guna membandingkan bentuknya.



Hasilnya, tim peneliti melihat bahwa tengkorak burung mengalami evolusi yang jauh lebih lambat dibandingkan dengan seluruh jenis dinosaurus. Menurut Felice, hal itulah yang membuat burung memiliki spesies yang sangat beragam. Burung hanya mewakili sebagian kecil dari variasi nenek moyangnya, dinosaurus.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1763 seconds (0.1#10.140)