Penemuan Ruang Pembalseman Bawah Tanah, Ungkap Proses Rumit Membuat Mumi

Kamis, 02 Februari 2023 - 22:02 WIB
loading...
Penemuan Ruang Pembalseman Bawah Tanah, Ungkap Proses Rumit Membuat Mumi
Para arkeolog menemukan ruang bawah tanah di Saqqara, yang digunakan untuk proses pembalseman jenazah pada masa Mesir kuno. Foto/Live Science/University of Tübingen
A A A
KAIRO - Para arkeolog menemukan ruang bawah tanah di Saqqara, yang digunakan untuk proses pembalseman jenazah pada masa Mesir kuno. Penemuan ini mengungkap betapa rumitnya proses membuat mumi untuk orang yang sudah meninggal dan berbagai bahan langka yang digunakan.

Tim arkeolog internasional menemukan ruang pembalseman bawah tanah di dekat piramida Unas, selatan Kairo. Kompleks kamar berisi sekitar 100 bejana keramik yang berasal dari dinasti ke-26 Mesir (664 hingga 525 SM).

Banyak bejana memiliki prasasti yang mengidentifikasi isinya, namun beberapa zat untuk pembalseman tetap menjadi misteri. Para peneliti dalam jurnal Nature yang diterbirkan 1 Februari 2023 menggunakan analisis kimia resin berhasil mengidentifikasi isi zat dalam bejana.



Arkeolog juga menguraikan bagaimana bahan-bahan yang berbeda itu digunakan dan diperkirakan berasal dari negeri yang jauh. Dengan menganalisis residu yang melapisi tembikar, mereka mengidentifikasi bahan-bahan pada 31 bejana yang berasal dari lokasi yang dekat dan jauh.

Di antaranya damar dari pohon elemi (Canarium luzonicum), yang asli Filipina, damar dari Pistacia, genus tumbuhan berbunga dalam keluarga jambu mete yang tumbuh di sebagian Afrika dan Eurasia. Ditemukan juga lilin lebah.

Tata letak fasilitas yang digunakan juga mengungkapkan ketelitian dalam proses pembalsem. “Satu ruangan digunakan untuk membersihkan jenazah dan ruangan lainnya untuk penyimpanan (dan untuk pembalseman yang sebenarnya),” kata Susanne Beck, arkeolog Departemen Egiptologi di Universitas Tübingen di Jerman dikutip dari Live Science, Kamis (2/2/2023).

Setelah pemeriksaan lebih dekat, para peneliti menemukan bahwa pembuluh darah tertentu diberi label dengan instruksi pembalseman seperti "memakai kepala" atau "membalut/membalsem dengan itu". Sementara yang lain mencantumkan nama zat berbeda yang ditemukan di dalamnya.



“Kami dapat mengidentifikasi susunan kimia yang sebenarnya dari setiap zat. Seringkali bejana pembalseman menjadi terkontaminasi dari waktu ke waktu, tetapi dalam kasus ini tidak. Banyak bejana dalam kasus ini dalam kondisi baik,” kata Philipp Stockhammer, profesor di Departemen Arkeogenetik di Universitas Ludwig Maximilian Munich.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2180 seconds (0.1#10.140)