Viral! Sekawanan Burung Terbang Bertingkah Aneh Beberapa Menit sebelum Gempa Turki

Kamis, 09 Februari 2023 - 06:44 WIB
loading...
Viral! Sekawanan Burung Terbang Bertingkah Aneh Beberapa Menit sebelum Gempa Turki
Beberapa menit sebelum gempa Turki dan Suriah burung berterbangan tak tentu arah. FOTO/ YT
A A A
KAIRO - Sebuah video viral menunjukkan sekawanan burung terbang dan bertingkah aneh beberapa saat sebelum gempa besar berkekuatan 7,8 melanda Turki dan Suriah.



Seperti dilansir dari Sputnik, sebuah video berdurasi 45 detik yang direkam pada Senin pagi diposting oleh stasiun televisi OsintTV melalui Twitter, memperlihatkan ratusan burung bersuara dan terbang di langit sementara yang lain hinggap di pohon.

Postingan tersebut memicu perdebatan di kalangan netizen yang merasa situasinya aneh sebelum bencana gempa terjadi.

Beberapa orang berkomentar tentang bagaimana burung dan hewan dapat merasakan bahaya dan yang lainnya mempertanyakan keaslian video tersebut.

Dr Bob Holdsworth, seorang profesor geologi struktural di Universitas Durham, mengatakan pergeseran lempeng itu sangat masuk akal mengingat besarnya kekuatan gempa tersebut. Apalagi gempa bumi disebabkan dua lempeng tektonik yang meluncur berlawanan arah dan tergelincir secara tiba-tiba.

Akhirnya, tekanan ini menyebabkan satu pelat atau lempeng tersentak baik di bawah atau di atas yang lain. Peristiwa ini melepaskan energi dalam jumlah besar, menciptakan getaran dan kehancuran infrastruktur apa pun di sekitarnya.

“Pergeseran horizontal semacam ini dapat menyebabkan terputusnya infrastruktur utama di bawah permukaan dan permukaan Bumi, termasuk pipa air, kabel listrik, pipa gas, dan terowongan,” katanya.

Bahka kerusakan akibat gempa tersebut sangatlah parah, hal itu diungkap Dr Anastasios Sextos, profesor teknik gempa di University of Bristol, mengatakan bahwa wilayah Aleppo (Suriah) dan Gazientep (Turki) telah mengalami serangkaian gempa bumi yang menghancurkan sepanjang sejarah.

Apalagi kedua wilayah ini berada di antara dua patahan besar, yaitu patahan Anatolia Timur dan Anatolia Utara, sehingga rentan terhadap aktivitas seismik.

Patahan ini terbentuk karena Lempeng Arab mendorong ke arah utara masuk ke dalam lempeng Eurasia, menekan Lempeng Anatolia ke arah barat menuju Laut Aegea. Gempa pada Senin 6 Februari 2023 terjadi di ujung barat daya garis patahan Anatolia Timur sepanjang 699 km.

Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter pertama terjadi pada kedalaman sekitar 18 km, sedangkan yang kedua terjadi sembilan jam kemudian pada kedalaman 10 km berkekuatan 7,5 skala Richter. Setelah dua gempa besar pada hari Senin, gempa berkekuatan 5,8 lainnya melanda wilayah itu pada Selasa 7 Februari 2023 pagi pada kedalaman 1,9 km, yang berarti menyebabkan lebih banyak kerusakan.

Saat ini, korban tewas akibat gempa di Turki dan Suriah telah mencapai lebih dari 3.400 orang setelah serangkaian gempa terjadi pada Senin dan Selasa.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan jumlah kematian bisa mencapai 20.000.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1708 seconds (0.1#10.140)