China Diduga Hapus Analisis Terbaru Covid-19

Minggu, 09 April 2023 - 11:27 WIB
loading...
China Diduga Hapus Analisis...
China diduga hapus analisis terbaru Covid-19. Foto: Istimewa
A A A
JAKARTA - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (China CDC) diduga telah menghapus hasil analisis terbarunya tentang Covid-19. Hal ini pun mendorong spekulasi luas di masyarakat.

Dilansir dari Global Times, hasil terbaru analisis Covid-19 dikumpulkan dari Pasar Makanan Laut Huanan Wuhan, di jurnal sains Nature, pada 5 April. Sebelum dipublikasikan, data tersebut dibagikan di database Global Initiative in Sharing Avian Influenza Data (GISAID), tetapi diduga dihapus hingga mendorong spekulasi luas.

Liu Jun, seorang peneliti dari CDC China yang juga anggota tim ahli gabungan WHO-China, mengklarifikasi fakta, peneliti China dan database GISAID tidak pernah menghapus data yang dimaksud.



"Kami menyerahkan draf pertama makalah analisis ke Nature, pada Februari 2022. Selama proses pengajuan dan revisi, para ahli dari CDC China dan lembaga lain mengunggah data asli terkait makalah tentang GISAID sesuai dengan praktik internasional publikasi makalah ilmiah," katanya, dikutip Minggu (9/4/2023).

Lebih jauh, pihaknya menduga hanl itu disebabkan oleh dugaan adanya malpraktek staf GISAID, sehingga platform menutup berbagi data. Namun, data tetap ada di platform dan tidak ada yang menghapus data.

"Tiga virus hidup berhasil diisolasi dan virus dari pasar berbagi identitas nukleotida dari 99,99 persen hingga 100 persen, dengan urutan genom manusia diisolasi di antara kasus-kasus infeksi awal," jelasnya.

Liu menambahkan, dari hasil urutan genom sampel lingkungan yang ada di pasar makanan laut menunjukkan, banyak fragmen genom manusia. Mereka juga memasukkan beberapa gen barang rantai dingin umum seperti babi, sapi, ayam dan bebek yang dijual di pasar, serta sejumlah kecil fragmen gen hewan seperti tikus dan kucing.



"Kelimpahan fragmen genom manusia tertinggi dalam sampel lingkungan menunjukkan bahwa kontaminasi COVID-19 di pasar makanan laut kemungkinan besar berasal dari kasus manusia purba dari pasar," sambung dia.

Menurutnya, China selalu terbuka untuk berbagi semua data terkait COVID-19. Termasuk pada tahap awal ketika penelitian pelacakan asal-usul COVID-19 dengan WHO di Wuhan.
(san)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2319 seconds (0.1#10.140)