Gunakan Pencitraan Seismik, Begini Penampakan Dasar Samudra Kuno di Inti Bumi

Senin, 17 April 2023 - 15:29 WIB
loading...
Gunakan Pencitraan Seismik,...
Para ilmuwan telah menemukan dasar samudra purba antara inti dan mantel Bumi menggunakan pencitraan seismik. Foto/Science News
A A A
WASHINGTON - Para ilmuwan telah menemukan dasar samudra purba antara inti dan mantel Bumi menggunakan pencitraan seismik. Dengan pencitraan seismik terungkap bahwa dasar samudra kuno mengelilingi sebagian besar inti Bumi.

Lapisan tipis dan padat ini berada kira-kira 3.200 kilometer di bawah permukaan bumi, antara inti dan lapisan tengah planet, yang disebut mantel. Menurut penelitian yang diterbitkan 5 April di jurnal Science Advances, wilayah itu mencakup seluruh batas inti-mantel.

Untuk mempelajari interior Bumi, seismolog mengukur gelombang gempa yang memperbesar planet lalu kembali ke permukaan Bumi. Dengan melihat bagaimana gelombang ini berubah setelah melewati berbagai struktur di dalam Bumi, para peneliti dapat membuat peta seperti apa jeroan Bumi.



Penelitian sebelumnya mengidentifikasi beberapa kantong kerak laut padat yang terisolasi di dekat inti. Kantong-kantong ini disebut struktur zona kecepatan ultra rendah (ULVZ) karena gelombang seismik berjalan sangat lambat melaluinya.

“Hanya (kira-kira) 20% dari batas inti-mantel yang telah diselidiki sebelumnya untuk ULVZ, yang belum diidentifikasi di semua lokasi ini. Ada kemungkinan material anomali ini menutupi seluruh inti,” kata Samantha Hansen, profesor ilmu geologi di The University of Alabama, kepada Live Science, Senin (17/4/2023).

Dalam studi baru, para ilmuwan menempatkan peralatan seismik di 15 stasiun yang terletak di Antartika dan mengumpulkan data selama tiga tahun. Studi ini menandai pertama kalinya pencitraan resolusi tinggi dari batas inti-mantel dibuat menggunakan data dari Belahan Bumi Selatan.
Gunakan Pencitraan Seismik, Begini Penampakan Dasar Samudra Kuno di Inti Bumi


Lapisan itu setipis silet dibandingkan dengan inti, yang lebarnya 724 km dan mantel yang kira-kira tebalnya 2.900 km. “Ketebalannya bervariasi, tergantung lokasi," kata Hansen, dengan beberapa titik berukuran sekitar 5 km tebalnya dan lainnya 50 km tebalnya.



Lapisan samudra purba ini kemungkinan berkembang ketika lempeng tektonik Bumi bergeser, menyebabkan material samudra dibawa ke interior planet di zona subduksi. Area di mana dua lempeng bertabrakan dan memaksa satu lempeng menukik ke bawah lempeng lainnya.

“Kehadiran lapisan ini dapat menahan aliran panas melintasi batas inti-mantel. Sebab, kondisi suhu di bagian Bumi ini telah terbukti berdampak kuat pada medan magnet planet,” kata Hansen. Tim peneliti berencana memperluas studi mereka dengan memeriksa data yang dikumpulkan dari semua stasiun seismik yang tersedia di Antartika.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2157 seconds (0.1#10.140)