Manfaatkan Energi Matahari, Pulau Medang Dialiri Jaringan Listrik
loading...
A
A
A
LONDON - Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan salah satu sumber energi alternatif yang sangat tepat digunakan di Indonesia serta dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak.
PLTS atap dimasifkan karena jenis energi terbarukan itu diyakini dapat memenuhi kebutuhan energi di masa mendatang.
Sejalan dengan hal tersebut, masyarakat yang tinggal di Pulau Medang di perairan Labuan Bajo, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) juga mulai mendapatkan akses lebih besar atas aliran listrik serta penerangan.
Karena pemanfaatan energi surya belum banyak belum dipahami oleh masyarakat maka sosialisasi ke seluruh warga pulau Medang dilakukan oleh pihak gereja yang dikoordinisasikan oleh Romo Beny Jaya selaku pastor Kategorial di Labuan Bajo.
Pendekatan tidak hanya dilakukan di dusun Batu Tiga, dusun tunggal di pulau Medang, tetapi juga menjangkau ke sejumlah dusun lain seperti dusun Pontianak dan dusun Pasir Panjang yang merupakan bagian dari pulau Flores. Ketiga dusun itu aksesnya terisolir dan tidak terjangkau melalui jalan darat.
Pada pertengahan bulan Maret disepakati ketersediaan 100 unit PLTS Atap untuk ketiga dusun tersebut.
Seluruh peranti kelistrikan dan penerangan sebelum sudah dirangkai pada lokasi yang terpisah, Baterai dan inverter untuk setiap modul didesain built-in. Tujuannya, agar efisien dan efektif dari sisi pekerjaan serta kebutuhan waktu saat proses instalasi di lokasi.
Tak lupa juga dilakukan penjelasan ke setiap pemilik rumah perihal pengoperasian dan juga perawatannya.
Secara teknis panel surya mutu utama yang terpasang berlabel Vertex, bisa hasilkan maximum power output sampai 555 Watt dengan tingkat efisiensi yang tinggi untuk soal konsumsi energinya.
Sementara baterai punya spesifikasi Lithium Ion berkapasitas 24V 100 Ah untuk kebutuhan penerangan 600 Watt dan 24V 200Ah untuk yang memerlukan penerangan sampai 1.000 Watt.
Baterai jenis itu sendiri dikenal karena memiliki daya tahan operasional tinggi, dan juga usia pakai yang panjang. Jika dioperasikan serta mendapatkan perawatan yang sesuai petunjuk, untuk usia pakai baterai akan bertahan setidaknya sampai 5 tahun.
“ Menurut data kami tahun 2020, dari sekitar 75.000 desa di Indonesia, dan ada 433 desa yang belum bisa menikmati aliran listrik. Termasuk di pulau Medang , dan pulau-pulau lain serta desa-desa yang ada di dataran Flores di Manggarai Barat,” jabar Hilaris Asisten I Bupati, Hilaris Madin pada (3/5/2023).
Adanya proyek kelistrikan sekaligus penerangan juga diharapkan bisa memperkuat sinergi antaranggota masyarakat. Termasuk antar umat beragama, sebagaimana yang diutarakan oleh H. Ishak M. Jabi, Ketua Pengurus Nadhlatul Ulama DPD wilayah Manggarai Barat.
PLTS Atap adalah pembangkit listrik tenaga surya yang panelnya dipasang di atas atap. Penggunaan PLTS Atap ini sering digunakan pada bangunan industri ataupun bangunan residensial.
Sebagian besar dari Anda mungkin sudah sering melihat pemanfaatan PLTS Atap ini di pusat kota, seperti gedung-gedung komersial ataupun juga di perumahan.
Salah satu manfaat yang bisa dirasakan oleh pemanfaatan PLTS Atap adalah dapat menghemat tagihan biaya listrik bulanan. Tak heran jika sudah mulai banyak kalangan yang beralih menggunakan PLTS Atap sebagai sumber energi listriknya.
PLTS grounding atau ground-mounted adalah pembangkit listrik tenaga surya yang dibangun di atas tanah menggunakan penopang khusus yang menahan panel surya. PLTS ini dapat dihubungkan dengan jaringan listrik lainnya seperti PLN untuk memenuhi beban listrik.
Panel surya bisa dipasang di tempat manapun yang ada area terbuka dan memiliki cukup paparan sinar matahari. Sistem kerjanya, sinar matahari yang diterima akan diubah menjadi listrik DC dan dikirim ke inverter yang terletak di belakang panel surya.
Instalasi PLTS di atas tanah umumnya dibangun menggunakan ukuran panel 60 sel yang sama digunakan dalam instalasi panel surya di atap rumah.
Sedangkan sistem PLTS grounding skala besar seperti yang digunakan di ladang tenaga surya biasanya menggunakan panel surya 72 sel yang lebih besar..
PLTS atap dimasifkan karena jenis energi terbarukan itu diyakini dapat memenuhi kebutuhan energi di masa mendatang.
Sejalan dengan hal tersebut, masyarakat yang tinggal di Pulau Medang di perairan Labuan Bajo, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) juga mulai mendapatkan akses lebih besar atas aliran listrik serta penerangan.
Karena pemanfaatan energi surya belum banyak belum dipahami oleh masyarakat maka sosialisasi ke seluruh warga pulau Medang dilakukan oleh pihak gereja yang dikoordinisasikan oleh Romo Beny Jaya selaku pastor Kategorial di Labuan Bajo.
Pendekatan tidak hanya dilakukan di dusun Batu Tiga, dusun tunggal di pulau Medang, tetapi juga menjangkau ke sejumlah dusun lain seperti dusun Pontianak dan dusun Pasir Panjang yang merupakan bagian dari pulau Flores. Ketiga dusun itu aksesnya terisolir dan tidak terjangkau melalui jalan darat.
Pada pertengahan bulan Maret disepakati ketersediaan 100 unit PLTS Atap untuk ketiga dusun tersebut.
Seluruh peranti kelistrikan dan penerangan sebelum sudah dirangkai pada lokasi yang terpisah, Baterai dan inverter untuk setiap modul didesain built-in. Tujuannya, agar efisien dan efektif dari sisi pekerjaan serta kebutuhan waktu saat proses instalasi di lokasi.
Tak lupa juga dilakukan penjelasan ke setiap pemilik rumah perihal pengoperasian dan juga perawatannya.
Secara teknis panel surya mutu utama yang terpasang berlabel Vertex, bisa hasilkan maximum power output sampai 555 Watt dengan tingkat efisiensi yang tinggi untuk soal konsumsi energinya.
Sementara baterai punya spesifikasi Lithium Ion berkapasitas 24V 100 Ah untuk kebutuhan penerangan 600 Watt dan 24V 200Ah untuk yang memerlukan penerangan sampai 1.000 Watt.
Baterai jenis itu sendiri dikenal karena memiliki daya tahan operasional tinggi, dan juga usia pakai yang panjang. Jika dioperasikan serta mendapatkan perawatan yang sesuai petunjuk, untuk usia pakai baterai akan bertahan setidaknya sampai 5 tahun.
“ Menurut data kami tahun 2020, dari sekitar 75.000 desa di Indonesia, dan ada 433 desa yang belum bisa menikmati aliran listrik. Termasuk di pulau Medang , dan pulau-pulau lain serta desa-desa yang ada di dataran Flores di Manggarai Barat,” jabar Hilaris Asisten I Bupati, Hilaris Madin pada (3/5/2023).
Adanya proyek kelistrikan sekaligus penerangan juga diharapkan bisa memperkuat sinergi antaranggota masyarakat. Termasuk antar umat beragama, sebagaimana yang diutarakan oleh H. Ishak M. Jabi, Ketua Pengurus Nadhlatul Ulama DPD wilayah Manggarai Barat.
PLTS Atap adalah pembangkit listrik tenaga surya yang panelnya dipasang di atas atap. Penggunaan PLTS Atap ini sering digunakan pada bangunan industri ataupun bangunan residensial.
Sebagian besar dari Anda mungkin sudah sering melihat pemanfaatan PLTS Atap ini di pusat kota, seperti gedung-gedung komersial ataupun juga di perumahan.
Salah satu manfaat yang bisa dirasakan oleh pemanfaatan PLTS Atap adalah dapat menghemat tagihan biaya listrik bulanan. Tak heran jika sudah mulai banyak kalangan yang beralih menggunakan PLTS Atap sebagai sumber energi listriknya.
PLTS grounding atau ground-mounted adalah pembangkit listrik tenaga surya yang dibangun di atas tanah menggunakan penopang khusus yang menahan panel surya. PLTS ini dapat dihubungkan dengan jaringan listrik lainnya seperti PLN untuk memenuhi beban listrik.
Panel surya bisa dipasang di tempat manapun yang ada area terbuka dan memiliki cukup paparan sinar matahari. Sistem kerjanya, sinar matahari yang diterima akan diubah menjadi listrik DC dan dikirim ke inverter yang terletak di belakang panel surya.
Instalasi PLTS di atas tanah umumnya dibangun menggunakan ukuran panel 60 sel yang sama digunakan dalam instalasi panel surya di atap rumah.
Sedangkan sistem PLTS grounding skala besar seperti yang digunakan di ladang tenaga surya biasanya menggunakan panel surya 72 sel yang lebih besar..
(wbs)