Detail Senjata yang Dipakai Ukraina untuk Menjatuhkan 6 Rudal Hipersonik Rusia
loading...
A
A
A
KIEV - Ukraina mengklaim pasukan pertahanan udara menembak jatuh enam rudal hipersonik Rusia dalam serangan rudal semalam, menggunakan Sistem Patriot Amerika Serikat.
Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksiy Reznikov dalam pernyataan yang diunggah di Twitter.
"Sukses lain untuk angkatan udara Ukraina. Pasukan pertahanan udara menembak jatuh enam rudal hipersonik Kinzhal Rusia dan 12 rudal lainnya," jelas pernyataan itu seperti dilansir dari Mirror, Selasa (16/5/2023).
Pernyataan itu muncul seminggu setelah Ukraina mengumumkan militernya telah menembak jatuh rudal hipersonik Kinzhal pertama menggunakan sistem yang dipasok AS.
Dibuat oleh konglomerat kedirgantaraan dan pertahanan AS Raytheon, MIM-104 Patriot adalah sistem rudal permukaan-ke-udara (SAM) yang awalnya dikembangkan untuk mencegat pesawat yang terbang tinggi. Itu dimodifikasi pada 1980-an untuk fokus pada ancaman baru rudal balistik taktis.
Sistem Patriot hadir dengan baterai yang sepenuhnya mobile yang mencakup pusat komando, stasiun radar untuk mendeteksi ancaman yang masuk, dan peluncur.
Menurut lembaga think tank Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang berbasis di AS, rudal pencegat saat ini untuk sistem Patriot menelan biaya sekitar USD4 juta per putaran dan biaya peluncur masing-masing sekitar USD10 juta.
Baterai sistem rudal Patriot AS secara teratur digunakan di berbagai negara dunia. Negara-negara yang membeli atau mengoperasikannya antara lainBelanda, Jerman, Jepang, Israel, Arab Saudi, Kuwait, Taiwan, Yunani, Spanyol, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Qatar, Rumania, Swedia, Polandia, dan Bahrain.
Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksiy Reznikov dalam pernyataan yang diunggah di Twitter.
"Sukses lain untuk angkatan udara Ukraina. Pasukan pertahanan udara menembak jatuh enam rudal hipersonik Kinzhal Rusia dan 12 rudal lainnya," jelas pernyataan itu seperti dilansir dari Mirror, Selasa (16/5/2023).
Pernyataan itu muncul seminggu setelah Ukraina mengumumkan militernya telah menembak jatuh rudal hipersonik Kinzhal pertama menggunakan sistem yang dipasok AS.
Dibuat oleh konglomerat kedirgantaraan dan pertahanan AS Raytheon, MIM-104 Patriot adalah sistem rudal permukaan-ke-udara (SAM) yang awalnya dikembangkan untuk mencegat pesawat yang terbang tinggi. Itu dimodifikasi pada 1980-an untuk fokus pada ancaman baru rudal balistik taktis.
Sistem Patriot hadir dengan baterai yang sepenuhnya mobile yang mencakup pusat komando, stasiun radar untuk mendeteksi ancaman yang masuk, dan peluncur.
Menurut lembaga think tank Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang berbasis di AS, rudal pencegat saat ini untuk sistem Patriot menelan biaya sekitar USD4 juta per putaran dan biaya peluncur masing-masing sekitar USD10 juta.
Baterai sistem rudal Patriot AS secara teratur digunakan di berbagai negara dunia. Negara-negara yang membeli atau mengoperasikannya antara lainBelanda, Jerman, Jepang, Israel, Arab Saudi, Kuwait, Taiwan, Yunani, Spanyol, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Qatar, Rumania, Swedia, Polandia, dan Bahrain.
(wbs)