Fenomena Foehn Bikin Jepang Membara Diselimuti Suhu Panas

Jum'at, 19 Mei 2023 - 10:55 WIB
loading...
Fenomena Foehn Bikin...
Fenomena Foehn mengatarkan suhu panas lebih di Jepang. FOTO/ SCOPE
A A A
TOKYO - Suhu di seluruh Jepang pada hari Jumat (19/5/2023) diprediksi akan menyentuh rekor tertinggi sepanjang tahun ini.



Badan Meteorologi Jepang (JMA) mendesak masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap serangan panas.

Menurut badan yang terlibat, fenomena Foehn, di mana angin panas dari pegunungan mendorong suhu lebih tinggi, menyebabkan kenaikan suhu dan mengakibatkan cuaca kering di sebagian besar wilayah Pasifik, timur dan utara Jepang, lapor Xinhua.

Beberapa daerah mencatat suhu tinggi yang biasanya hanya tercatat pada bulan Juni atau Juli.

Cuaca panas pada siang hari bisa mencapai sekitar 36 derajat Celcius di Kota Maebashi Prefektur Gunma dan 35 derajat Celcius di Kota Chichibu Prefektur Saitama, dan suhu itu akan terus meningkat menurut JMA

Surat Kabar Mainichi melaporkan lebih dari 250 orang dibawa ke rumah sakit di Tokyo untuk perawatan karena panas.

Pemerintah Jepang memperingatkan kemungkinan adanya kekurangan listrik di wilayah Tokyo. Pemerintah juga meminta warganya untuk menghemat energi karena negara itu mengalami gelombang panas yang luar biasa hebat.

Kementerian ekonomi dan industri mendesak orang-orang yang tinggal di wilayah yang dilayani oleh Tokyo Electric Power Co. (TEPCO) untuk menghemat listrik di sore hari, terutama ketika permintaan memuncak pada pukul 4-5 sore.

TEPCO mengharapkan kontribusi dari Tohoku Electric Power Co., yang melayani prefektur utara Jepang, untuk membantu meringankan krisis.

Baca Juga: Gila, USB Berisi Data Pribadi Warga Satu Kota di Jepang Hilang, Berisiko Ada Pencurian Identitas

Pasokan listrik relatif sulit setelah Jepang menghentikan sebagian besar reaktor nuklirnya setelah krisis 2011 di Fukushima. Mereka juga telah menutup pembangkit listrik batu bara tua untuk memenuhi janji pengurangan emisi karbon.

Jepang juga menghadapi potensi kekurangan impor bahan bakar fosil di tengah sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1551 seconds (0.1#10.140)