Riset WWF Sebut 400 Spesies Satwa Air Mekong Terancam Punah

Kamis, 25 Mei 2023 - 10:26 WIB
loading...
Riset WWF Sebut 400 Spesies Satwa Air Mekong Terancam Punah
400 spesien hewan air di Mekong terancam punah lebih cepat. FOTO/ Vietnamagriculture.
A A A
HANOI - Hampir 400 spesies satwa liar yang baru ditemukan di wilayah perairan Mekong Raya terancam punah karena hilangnya habitat yang disebabkan oleh aktivitas manusia.



Menurut riset World Wildlife Fund (WWF) Rabu (25/5/2023), tim ilmuwan dan peneliti internasional di enam negara di kawasan itu selama dua tahun dari 2021 hingga 2022.

Penemuan tersebut meliputi ancaman kepunahan anggrek yang mirip tokoh dalam serial televisi komedi, The Muppet Show.

“Spesies yang tidak biasa ini mungkin merupakan penemuan baru bagi sains, tetapi sebenarnya telah bertahan dan berkembang di Mekong Besar selama jutaan tahun,''

“Kami memiliki kewajiban untuk melakukan yang terbaik untuk menghentikan kepunahannya dan melindungi habitatnya serta membantu pemulihannya,” kata Kepala Regional WWF Mekong Besar, K. Yoganand seperti dilansir dari Vietnamagriculture.

Secara total, para ilmuwan menemukan 290 tanaman, 19 spesies ikan, 24 amfibi, 46 reptil dan satu spesies mamalia baru di wilayah tersebut, menurut laporan WWF.

Ini membuat jumlah tanaman vaskular, ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia yang ditemukan di Mekong Besar sejak 1997 menjadi hampir 4.000.

Namun, meski penemuan tersebut menggarisbawahi keanekaragaman hayati di wilayah tersebut, yang juga menjadi rumah bagi lebih dari 300 juta orang termasuk Thailand, Myanmar, Laos, China, Kamboja, dan Vietnam, hal itu semakin meningkatkan ancaman terhadap satwa liar dari ulah manusia dan perambahan.

Keanekaragaman hayati di wilayah Mekong Raya menghadapi tekanan luar biasa dari pembangunan ekonomi dan pertumbuhan populasi manusia.

“Ini juga mendorong penggundulan hutan, polusi, dan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan,” kata ilmuwan yang terlibat dalam laporan tersebut, Truong Q. Nguyen dari Akademi Sains dan Teknologi Vietnam.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1550 seconds (0.1#10.140)