Waspada, Singapura Catat Suhu Terpanas Sepanjang 40 Tahun Terakhir

Jum'at, 26 Mei 2023 - 07:35 WIB
loading...
Waspada, Singapura Catat Suhu Terpanas Sepanjang 40 Tahun Terakhir
Suhu panas terik melanda Singapura yang paling tinggi dalam 40 tahun terakhir. Foto: dok Labourbeat
A A A
SINGAPURA - Peningkatan suhu panas tidak hanya dirasakan di berbagai kota di Indonesia. Tapi, juga Singapura yang dikabarkan mencapai suhu terpanas yaitu 37 derajat Celcius.

Ini adalah suhu tertinggi sepanjang 40 tahun terkahir. Hal tersebut disoroti Ahli Kesehatan Prof Zubairi Djoerban, yang menyebut suhu panas ini tidak boleh diremehkan.

Meski Indonesia secara resmi belum menyatakan dilanda gelombang ini, Prof Beri menilai makin banyak orang tua atau lansia alami sakit karena dampak suhu panas sekarang.

“"Semakin panas, semakin serius. Jangan meremehkan 'gelombang panas', meski Indonesia belum menyatakan dilanda gelombang ini. Tapi banyak kerabat jatuh sakit, termasuk lansia. Di Singapura, mereka mencatat rekor suhu tertinggi dalam 40 tahun terakhir: 37 derajat celsius. Waspada,” cuit Prof Beri lewat akun Twitter pribadinya.

CNA melaporkan, peningkatan suhu panas ini adalah kontribusi dari kendaraan dan konstruksi yang mengubah lingkungan perkotaan dengan secara langsung meningkatkan suhu udara atau secara tidak langsung mempengaruhi parameter lain seperti suhu permukaan. Termasuk juga penebangan pohon, tanah terkena radiasi matahari, serta efek pendinginan yang diberikan oleh taman Bishan-Ang Mo Kio yang berkurang.

Selain itu, lebih banyak bangunan, dan peningkatan upaya urbanisasi seperti konstruksi atau pembangunan menyebabkan lebih panas yang dihasilkan di Singapura.

Sehubungan dengan suhu atau gelombang panas ini, Prof Beri menjelaskan menurut UN, dari 1998-2017, ada 166.000 orang meninggal karena gelombang panas. Terbaru, 13 orang meninggal di India akibat heatstroke.

Waspada, Singapura Catat Suhu Terpanas Sepanjang 40 Tahun Terakhir

"Heatstroke itu penyakit paling serius akibat gelombang panas. Terjadi karena tubuh tak mampu kontrol temperatur dan mengakibatkan temperatur tubuh cepat sekali meningkat, dan keringat gagal dikeluarkan dan badan tak bisa mengontrol temperatur untuk segera turun," jelas Prof Zubairi



Dengan demikian, ia menegaskan kembali, kondisi Heatstroke ini sangat berisiko pada lansia. Kemudian, para bayi, balita, orang gendut, apalagi obesitas, karena mereka tidak tahan terhadap dehidrasi.

“Lansia berusia 65 tahun ke atas. Saya sarankan dua kali sehari untuk memonitor mereka melalui telepon atau WA, apakah yang bersangkutan dalam kondisi baik atau dalam masalah kesehatan," kata Prof Zubairi

"Kemudian, yang harus mendapat atensi adalah mereka-mereka yang bekerja keras secara fisik saat gelombang panasini,"imbuhnya
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7692 seconds (0.1#10.140)