NASA Berhasil Daur Ulang 98% Keringat dan Urine Astronot di ISS Jadi Air Bersih

Senin, 26 Juni 2023 - 08:41 WIB
loading...
NASA Berhasil Daur Ulang 98% Keringat dan Urine Astronot di ISS Jadi Air Bersih
NASA membuktikan telah berhasil mendaur ulang sebanyak 98% keringat dan urine astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) menjadi air bersih. Foto/NASA/Space
A A A
FLORIDA - NASA membuktikan telah berhasil mendaur ulang sebanyak 98% keringat dan urine astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) menjadi air bersih . NASA mendaur ulang keringat dan urine astronot menjadi air bersih menggunakan teknik distilasi vakum.

Pencapaian daur ulang air merupakan tonggak penting untuk misi luar angkasa yang bertujuan untuk menyediakan kebutuhan dasar astronot tanpa misi pasokan ulang. Jadi keberhasilan ini mendukung para astronot di ISS bisa melakukan misi lebih lama di luar angkasa.

Setiap awak di ISS membutuhkan sekitar satu galon air setiap hari untuk minum, menyiapkan makanan, dan keperluan kebersihan seperti menyikat gigi. “Ini adalah langkah maju yang sangat penting dalam evolusi sistem pendukung kehidupan,” kata Christopher Brown, tim Johnson Space Center yang mengelola sistem pendukung kehidupan di ISS, dikutip dari laman Space, Senin 926/6/2023).



Tonggak pemulihan daur ulang air dicapai oleh Environmental Control and Life Support System (ECLSS) selama demonstrasi Urine Processor Assembly (UPA). Teknik ini mampu menghasilkan air bersih dengan mnedaur ulang keringat dan urine menggunakan distilasi vakum.

ECLSS terdiri dari kombinasi perangkat keras, termasuk Sistem Pemulihan Air yang mengumpulkan air limbah dan penurun kelembapan canggih dari udara ISS sebagai hasil dari napas dan keringat awak. Air yang terkumpul ini dikirim ke Water Processor Assembly (WPA), yang kemudian menghasilkan air yang dapat diminum.

Elemen UPA dari ECLSS menyaring urine, tetapi air asin dihasilkan sebagai produk sampingan dari proses ini, dan masih mengandung air yang tidak terpakai. Brine Processor Assembly (BPA) ditambahkan ke UPA untuk mengekstrak air limbah yang tersisa ini.

Sambil mendemonstrasikan operasinya dalam gayaberat mikro ruang angkasa, BPA mendorong ECLSS ke target 98%. Sebelum BPA, total pemulihan air kami adalah antara 93 dan 94% secara keseluruhan.



“Kami sekarang telah menunjukkan bahwa kami dapat mencapai pemulihan air total sebesar 98% berkat tambahan garam (yang mengandung Yodium),” kata manajer subsistem air ECLSS Jill Williamson.

BPA mengambil air garam yang dibuat oleh UPA dan menyebarkannya melalui serangkaian membran khusus yang memperkenalkannya untuk memperingatkan udara kering yang menguapkan kandungan airnya. Hal ini menyebabkan terciptanya udara lembap yang tidak berbeda dengan hembusan napas awak ISS, dan ini dapat dikumpulkan oleh penurun kelembapan ECLSS.

Seperti air limbah lainnya yang dikumpulkan, ini diolah oleh WPA dengan serangkaian filter khusus dan reaktor katalitik yang memecah jejak kontaminan yang mungkin tersisa. Sensor kemudian memeriksa kemurnian air dengan air yang tidak memenuhi standar dikirim kembali untuk diproses ulang.

Yodium ditambahkan ke air yang dapat diterima untuk mencegah pertumbuhan mikroba, dan air kemudian disimpan untuk digunakan kru di kemudian hari. “Apakah astronot minum air seni di luar angkasa? jawabannya jelas; sama sekali tidak. Faktanya, air yang diproduksi di ISS lebih unggul daripada yang dihasilkan oleh sistem air kota di Bumi,” tegas Williamson.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2281 seconds (0.1#10.140)