Ini yang Dilakukan Arab Saudi terhadap Batu Bekas Lempar Jumrah
loading...
A
A
A
MINA - Salah satu ibadah haji yang dilakukan oleh jamaah haji di Makkah pada musim haji adalah melempar tiga Jumrah yang melambangkan pelemparan batu ke setan, yaitu pada hari pertama tasyrik dan hari keempat ibadah.
Setibanya di Jumrah, jemaah akan menyebut Allahuakbar (Allah Maha Besar) melempar batu pertama di Jumrah Al-Sugra (tiang kecil), lalu di Jumrah Al-Wusta (pilar sedang) dan terakhir di Jumrah Al-Aqaba ( pilar terbesar) masing-masing tujuh kali.
Tentu banyak dari kita yang bertanya-tanya apa yang akan terjadi pada batu-batu tersebut setelah dilempar oleh jamaah haji di kompleks Jumrah di Mina.
Menjawab pertanyaan tersebut, Ahmed Al-Subhi, salah satu karyawan Perusahaan Pengembangan Kidana, yang juga merupakan pengembang utama situs suci yang berbasis di Mina, mengatakan pekerjaan pengumpulan batu akan dimulai segera setelah para peziarah selesai mengerjakannya. ritual haji, lapor portal berita Arab News.
Menurutnya, seluruh batu yang dilempar akan menumpuk di bawah tanah kompleks Jumrah yang berada di kedalaman 15 meter.
Pekerjaan mengumpulkan batu akan dilakukan dengan mesin dan setelah terkumpul semua, proses penyaringan dan penyemprotan air dimulai untuk membersihkannya dari kotoran.
Setelah proses selesai, batu-batu tersebut diambil dengan kendaraan untuk disimpan dan akan digunakan untuk musim haji berikutnya.
Para ahli memperkirakan dibutuhkan berton-ton batu dalam proses pelemparan berdasarkan jumlah jamaah yang berkumpul di Tanah Suci.
Pada musim haji kali ini, otoritas Arab Saudi memperkirakan sekitar dua juta jamaah yang menunaikan rukun Islam kelima akan berangkat ke kompleks Jamrah di Mina pada Rabu.
Sebelum itu, seluruh jamaah terlebih dahulu melakukan miqat atau bermalam di Muzdalifah.
Mina adalah tempat setan diyakini mencoba mempengaruhi Nabi Ibrahim AS agar tidak tunduk pada kehendak Allah.
Tujuh batu dilemparkan pada setiap pilar sebagai simbol memperingati penolakan Nabi Ibrahim terhadap setan.
Setibanya di Jumrah, jemaah akan menyebut Allahuakbar (Allah Maha Besar) melempar batu pertama di Jumrah Al-Sugra (tiang kecil), lalu di Jumrah Al-Wusta (pilar sedang) dan terakhir di Jumrah Al-Aqaba ( pilar terbesar) masing-masing tujuh kali.
Tentu banyak dari kita yang bertanya-tanya apa yang akan terjadi pada batu-batu tersebut setelah dilempar oleh jamaah haji di kompleks Jumrah di Mina.
Menjawab pertanyaan tersebut, Ahmed Al-Subhi, salah satu karyawan Perusahaan Pengembangan Kidana, yang juga merupakan pengembang utama situs suci yang berbasis di Mina, mengatakan pekerjaan pengumpulan batu akan dimulai segera setelah para peziarah selesai mengerjakannya. ritual haji, lapor portal berita Arab News.
Menurutnya, seluruh batu yang dilempar akan menumpuk di bawah tanah kompleks Jumrah yang berada di kedalaman 15 meter.
Pekerjaan mengumpulkan batu akan dilakukan dengan mesin dan setelah terkumpul semua, proses penyaringan dan penyemprotan air dimulai untuk membersihkannya dari kotoran.
Setelah proses selesai, batu-batu tersebut diambil dengan kendaraan untuk disimpan dan akan digunakan untuk musim haji berikutnya.
Para ahli memperkirakan dibutuhkan berton-ton batu dalam proses pelemparan berdasarkan jumlah jamaah yang berkumpul di Tanah Suci.
Pada musim haji kali ini, otoritas Arab Saudi memperkirakan sekitar dua juta jamaah yang menunaikan rukun Islam kelima akan berangkat ke kompleks Jamrah di Mina pada Rabu.
Sebelum itu, seluruh jamaah terlebih dahulu melakukan miqat atau bermalam di Muzdalifah.
Mina adalah tempat setan diyakini mencoba mempengaruhi Nabi Ibrahim AS agar tidak tunduk pada kehendak Allah.
Tujuh batu dilemparkan pada setiap pilar sebagai simbol memperingati penolakan Nabi Ibrahim terhadap setan.
(wbs)