Okapi, Masih Satu Kerabat dengan Jerapah tapi Justru Mirip Zebra
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hewan langka Okapi ternyata masih satu kerabat dengan jerapah. Namun, bentuknya justru lebih mirip dengan kuda zebra . Ini karena Okapi punya pola bergaris-garis warna hitam dan putih pada kakinya.
Walaupun berkerabat dengan jerapah, namun Okapi tidak memiliki leher yang panjang seperti jerapah. Tinggi Okapi dewasa hanya sekitar 150 cm dengan berat mencapai 350 kilogram.
Okapi bisa ditemukan di hutan hujan Republik Demokratik Kongo. Hutan yang lebat ini, membuat okapi tidak perlu menjangkau tempat terlalu tinggi untuk mendapatkan makanan.
Okapi bisa memakan daun-daun dari cabang terdekat, tanah liat, dan kayu yang terbakar dari tanah.
Di alam liar, okapi cenderung pemalu dan bersembunyi saat mendengar orang datang. Memiliki bulu yang tebal, tubuh yang gelap, dan kaki belang mereka sulit dilihat dengan cahaya redup dan sering kali menyatu dengan cahaya yang bersinar melalui cabang-cabang pohon di hutan.
Penduduk asli hutan hujan Kongo jarang melihat atau menemukan Okapi, karena mereka sangat pandai bersembunyi sehingga sulit ditemukan oleh para ilmuwan sampai tahun 1901.
Karena hal ini, para ilmuwan kesulitan untuk mengukur populasi Okapi. Meskipun Okapi sering tertangkap secara tidak sengaja dalam perangkap berburu, tetapi menurut perkiraan peneliti jumlah okapi sekitar 4.500 ekor.
Tidak hanya kaki belang-belang yang menjadikan okapi sebagai hewan unik. Okapi juga memiliki telinga unik yang masing-masing bisa bergerak secara independen.
Kedua telinga Okapi membantu mereka untuk mendengar suara yang datang secara bersamaan dari arah yang berbeda.
Selain itu, Okapi jantan juga memiliki tanduk yang pendek di kepala sedangkan okapi betina memiliki benjolan kecil di kepala, mirip seperti jerapah. Dengan jumlah populasi yang terbatas, membuat okapi termasuk sebagai daftar spesies yang terancam punah.
Akan tetapi, berbagai upaya dilakukan untuk melindungi habitat dan meningkatkan populasi Okapi di kebun binatang, dengan cara memberikan donasi ke proyek konservasi Okapi.
Dengan upaya yang dilakukan, membuat orang-orang berharap bertambahnya jumlahspesies Okapi.
MG/Shandya Pricilla
Walaupun berkerabat dengan jerapah, namun Okapi tidak memiliki leher yang panjang seperti jerapah. Tinggi Okapi dewasa hanya sekitar 150 cm dengan berat mencapai 350 kilogram.
Okapi bisa ditemukan di hutan hujan Republik Demokratik Kongo. Hutan yang lebat ini, membuat okapi tidak perlu menjangkau tempat terlalu tinggi untuk mendapatkan makanan.
Okapi bisa memakan daun-daun dari cabang terdekat, tanah liat, dan kayu yang terbakar dari tanah.
Di alam liar, okapi cenderung pemalu dan bersembunyi saat mendengar orang datang. Memiliki bulu yang tebal, tubuh yang gelap, dan kaki belang mereka sulit dilihat dengan cahaya redup dan sering kali menyatu dengan cahaya yang bersinar melalui cabang-cabang pohon di hutan.
Penduduk asli hutan hujan Kongo jarang melihat atau menemukan Okapi, karena mereka sangat pandai bersembunyi sehingga sulit ditemukan oleh para ilmuwan sampai tahun 1901.
Karena hal ini, para ilmuwan kesulitan untuk mengukur populasi Okapi. Meskipun Okapi sering tertangkap secara tidak sengaja dalam perangkap berburu, tetapi menurut perkiraan peneliti jumlah okapi sekitar 4.500 ekor.
Tidak hanya kaki belang-belang yang menjadikan okapi sebagai hewan unik. Okapi juga memiliki telinga unik yang masing-masing bisa bergerak secara independen.
Kedua telinga Okapi membantu mereka untuk mendengar suara yang datang secara bersamaan dari arah yang berbeda.
Selain itu, Okapi jantan juga memiliki tanduk yang pendek di kepala sedangkan okapi betina memiliki benjolan kecil di kepala, mirip seperti jerapah. Dengan jumlah populasi yang terbatas, membuat okapi termasuk sebagai daftar spesies yang terancam punah.
Akan tetapi, berbagai upaya dilakukan untuk melindungi habitat dan meningkatkan populasi Okapi di kebun binatang, dengan cara memberikan donasi ke proyek konservasi Okapi.
Dengan upaya yang dilakukan, membuat orang-orang berharap bertambahnya jumlahspesies Okapi.
MG/Shandya Pricilla
(dan)