Begini Cara Chandrayaan-3 India Mendarat di Bulan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Misi Chandrayaan-3 India mendarat di di Bulan telah berhasil. Keberhasilan misi ini membuat India menjadi negara keempat yang berhasil mendarat di Bulan, setelah Rusia, Amerika Serikat, dan China.
Sebelum meluncurkan eksperimen ini, Badan Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) sempat menjelaskan tentang detail misi yang dilakukan.
Dilansir dari Reuters, misi Chandrayaan-3 diluncurkan pada 14 Juli dari pelabuhan luar angkasa utama India di negara bagian Andhra Pradesh di selatan.
Eksperimen pendaratan di Bulan ini bukan pertama kalinya diupayakan oleh ISRO. Mereka sebelumnya sempat melakukan percobaan pada tahun 2019, namun berujung kegagalan.
Medan yang berat merupakan salah satu kendala pendaratan di kutub Bulan. Para ilmuwan ISRO mengatakan mereka telah membuat penyesuaian yang membuat misi saat ini lebih mungkin berhasil mendarat.
Itu termasuk sistem untuk memperluas zona pendaratan potensial. Pendarat ini juga dilengkapi dengan bahan bakar yang lebih banyak serta kaki-kai yang lebih kokoh untuk menghantam daratan Bulan.
Lantas, bagaimana cara Chandrayaan-3 ini mendarat di Bulan dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan? Untuk lebih jelasnya simak ulasan berikut.
Setelah peluncurannya pada Juli lalu, Chandrayaan-3 mulai menuju Bulan pada tanggal 23 Agustus 2023 setelah melakukan pengorbitan.
Menurut laman India Today, Chandrayaan-3 bergerak dengan bergerak dengan kecepatan luar biasa layaknya peluru bila ditembakkan.
Setelah melakukan pengorbitan Bulan, Chandrayaan-3 yang berada di jarak 745,5 km dari tempat pendaratan yang dipilih, melayang sekitar 30 km di atas permukaan Bulan dengan kecepatan 1,6 kilometer per detik.
Dalam 690 detik berikutnya, mesin pemberhentian Chandrayaan-3 akan menyala, macam menginjak rem sepeda. Secara perlahan pesawat luar angkasa ini mulai bergerak ke permukaan Bulan.
Perlambatan terkendali ini akan mengurangi kecepatan awalnya, dan tarikan gravitasi Bulan akan memandunya ke bawah dengan kecepatan sekitar 60 meter per detik.
Ketika lambat, Chandrayaan-3 akan sedikit berbelok untuk menyelaraskan dirinya secara sempurna dengan tempat pendaratan.
Pada akhir prosedur ini, Chandrayaan-3 hanya berjarak sekitar 32 km dari lokasi pendaratan yang diinginkan, dan berada sekitar 7,5 km di atas permukaan Bulan. Meskipun terdengar tinggal satu langkah lagi, namun fase ini bisa dibilang menjadi yang tersulit karena percobaan pada 2019 lalu juga gagal pada fase ini.
Dalam fase ini pesawat luar angkasa akan memasuki masa pengereman halus, hingga melayang di atas permukaan tanah pada ketinggian 800-1300 meter tepat di tempat pendaratan.
Proses pendaratan sendiri dimulai dengan mendekat ke permukaan bulan sejauh 150 meter, jika dirasa aman maka pesawat akan kembali mendekat ke permukaan 150 meter lagi hingga proses pendaratan tercipta.
Itulah proses pendaratan Chandrayaan-3 yang berhasil mendarat di Bulan. Keberhasilan ini sekaligus menjadi babak baru bagi ISRO dalam pengembaraan luar angkasa India.
Sebelum meluncurkan eksperimen ini, Badan Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) sempat menjelaskan tentang detail misi yang dilakukan.
Dilansir dari Reuters, misi Chandrayaan-3 diluncurkan pada 14 Juli dari pelabuhan luar angkasa utama India di negara bagian Andhra Pradesh di selatan.
Eksperimen pendaratan di Bulan ini bukan pertama kalinya diupayakan oleh ISRO. Mereka sebelumnya sempat melakukan percobaan pada tahun 2019, namun berujung kegagalan.
Medan yang berat merupakan salah satu kendala pendaratan di kutub Bulan. Para ilmuwan ISRO mengatakan mereka telah membuat penyesuaian yang membuat misi saat ini lebih mungkin berhasil mendarat.
Itu termasuk sistem untuk memperluas zona pendaratan potensial. Pendarat ini juga dilengkapi dengan bahan bakar yang lebih banyak serta kaki-kai yang lebih kokoh untuk menghantam daratan Bulan.
Lantas, bagaimana cara Chandrayaan-3 ini mendarat di Bulan dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan? Untuk lebih jelasnya simak ulasan berikut.
Cara Chandrayaan-3 India Mendarat di Bulan
Setelah peluncurannya pada Juli lalu, Chandrayaan-3 mulai menuju Bulan pada tanggal 23 Agustus 2023 setelah melakukan pengorbitan.
Menurut laman India Today, Chandrayaan-3 bergerak dengan bergerak dengan kecepatan luar biasa layaknya peluru bila ditembakkan.
Setelah melakukan pengorbitan Bulan, Chandrayaan-3 yang berada di jarak 745,5 km dari tempat pendaratan yang dipilih, melayang sekitar 30 km di atas permukaan Bulan dengan kecepatan 1,6 kilometer per detik.
Baca Juga
Dalam 690 detik berikutnya, mesin pemberhentian Chandrayaan-3 akan menyala, macam menginjak rem sepeda. Secara perlahan pesawat luar angkasa ini mulai bergerak ke permukaan Bulan.
Perlambatan terkendali ini akan mengurangi kecepatan awalnya, dan tarikan gravitasi Bulan akan memandunya ke bawah dengan kecepatan sekitar 60 meter per detik.
Ketika lambat, Chandrayaan-3 akan sedikit berbelok untuk menyelaraskan dirinya secara sempurna dengan tempat pendaratan.
Pada akhir prosedur ini, Chandrayaan-3 hanya berjarak sekitar 32 km dari lokasi pendaratan yang diinginkan, dan berada sekitar 7,5 km di atas permukaan Bulan. Meskipun terdengar tinggal satu langkah lagi, namun fase ini bisa dibilang menjadi yang tersulit karena percobaan pada 2019 lalu juga gagal pada fase ini.
Dalam fase ini pesawat luar angkasa akan memasuki masa pengereman halus, hingga melayang di atas permukaan tanah pada ketinggian 800-1300 meter tepat di tempat pendaratan.
Proses pendaratan sendiri dimulai dengan mendekat ke permukaan bulan sejauh 150 meter, jika dirasa aman maka pesawat akan kembali mendekat ke permukaan 150 meter lagi hingga proses pendaratan tercipta.
Itulah proses pendaratan Chandrayaan-3 yang berhasil mendarat di Bulan. Keberhasilan ini sekaligus menjadi babak baru bagi ISRO dalam pengembaraan luar angkasa India.
(okt)