SpaceX Luncurkan 13 Satelit Pelacak Rudal, AS Bangun Konstelasi Pertahanan di Orbit Bumi

Minggu, 03 September 2023 - 07:42 WIB
loading...
SpaceX Luncurkan 13...
SpaceX meluncurkan 13 satelit militer baru yang canggih dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg California, Sabtu 2 September 2023. Foto/NASA/Space/Spaceflightnow
A A A
VENDERBERG - SpaceX meluncurkan 13 satelit militer baru yang canggih dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg California, Sabtu 2 September 2023. Rangkaian satelit canggih milik Angkatan Luar Angkasa AS, berfungsi untuk pelacak rudal dan komunikasi militer global.

Rangkaian satelit militer canggih yang dikembangkan Badan Pengembangan Luar Angkasa (SDA) Angkatan Luar Angkasa AS itu diluncurkan menggunakan roket Falcon 9. Peluncuran ini menandai peluncuran kedua SpaceX dalam mendukung Proliferated Warfighter Space Architecture (PWSA), konsep jaringan satelit militer pelacakan rudal dan relai data.

Pada misi PWSA pertama awal April, Falcon 9 menerbangkan 10 satelit militer dari Vandenberg. “Jaringan satelit berlapis baru di orbit rendah Bumi akan menyediakan komunikasi militer global dan peringatan rudal, indikasi dan kemampuan pelacakan,” tulis SpaceX dikutip SINDOnews dari laman Space, Minggu (3/9/2023).



Menurut SpaceNews, dua misi pertama ini didedikasikan untuk membangun "Tranche 0", sebuah konstelasi 28 satelit. Rangkaian satelit ini adalah instrumen komunikasi, namun beberapa dirancang untuk mendeteksi rudal.

“Berdasarkan rencana tersebut, Angkatan Luar Angkasa akan memiliki ratusan satelit kecil, dan satelit-satelit baru yang diluncurkan setiap tahun untuk meningkatkan ketahanan dan kemampuan di orbit,” tulis Majalah Angkatan Udara dan Luar Angkasa pada akhir Maret.

Dari 13 satelit di dalam roket Falcon 9, terdiri dari 11 satelit relai data bagian dari 'Lapisan Transportasi' dan dua satelit 'Lapisan Pelacakan'. Sepuluh dari satelit komunikasi dibangun oleh Lockheed Martin dan satu oleh York Space.

Kedua satelit pelacak rudal tersebut dibangun oleh SpaceX. Setelah ditempatkan, satelit-satelit tersebut akan menjalani pemeriksaan dan bermanuver ke orbit operasional setinggi sekitar 620 mil atau 1.000 km.



“Saya sangat senang dengan pengoperasian awal kelompok satelit pertama yang kami luncurkan. Satelit ini memberi kami kemampuan menyediakan tautan data taktis bagi militer di medan perang, penargetan di luar garis pandang, dan peringatan rudal atau pelacakan rudal canggih,” kata Derek Tournear, direktur SDA dikutip dari laman spaceflightnow.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2691 seconds (0.1#10.140)