3 Negara yang Mempunyai Rudal THAAD, Arab Saudi Beli 44 Peluncur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rudal THAAD atau Terminal High Altitude Area Defense adalah sistem persenjataan milik Amerika Serikat. Rudal yang mempunyai kemampuan mencegat rudal balistik ini dikembangkan oleh Lockheed Martin, produsen kedirgantaraan dan pertahanan-keamanan global.
Rudal THAAD juga dapat mencegat target pada ketinggian hingga 150 kilometer. Karena kemampuan yang dimilikinya, sejumlah negara memiliki rudal THAAD dalam sistem pertahanan dan keamanannya.
Berikut daftar negara yang mempunyai rudal THAAD, dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (7/9/2023).
Pengiriman awal dilakukan ke Uni Emirat Arab pada akhir 2015. Sebanyak 81 personel militer Uni Emirat Arab telah menyelesaikan pelatihan penggunaan THAAD. Setahun kemudian, Uni Emirat Arab mengaktifkan baterai pertamanya.
Kesepakatan penjualan rudal THAAD sudah dibahas sejak Desember 2016. Tetapi lampu hijau terkait kesepakatan muncul setelah Arab Saudi mulai melirik sistem pertahanan udara S-400 milik Rusia.
Rudal THAAD juga dapat mencegat target pada ketinggian hingga 150 kilometer. Karena kemampuan yang dimilikinya, sejumlah negara memiliki rudal THAAD dalam sistem pertahanan dan keamanannya.
Berikut daftar negara yang mempunyai rudal THAAD, dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (7/9/2023).
1. Uni Emirat Arab
Uni Emirat Arab menjadi negara pertama yang membeli sistem rudal THAAD pada 2011. Kontrak yang bernilai USD1,1 miliar ini terdiri dari penyediaan sembilan peluncur, radar, rudal, komponen uji, hingga elemen pendukung lainnya.Pengiriman awal dilakukan ke Uni Emirat Arab pada akhir 2015. Sebanyak 81 personel militer Uni Emirat Arab telah menyelesaikan pelatihan penggunaan THAAD. Setahun kemudian, Uni Emirat Arab mengaktifkan baterai pertamanya.
2. Arab Saudi
Pemerintah Amerika Serikat menyetujui penjualan sistem pertahanan rudal THAAD ke Arab Saudi senilai USD1,5 miliar pada 2017. Diketahui, Arab Saudi membeli 44 peluncur THAAD, rudal hingga peralatan terkait.Kesepakatan penjualan rudal THAAD sudah dibahas sejak Desember 2016. Tetapi lampu hijau terkait kesepakatan muncul setelah Arab Saudi mulai melirik sistem pertahanan udara S-400 milik Rusia.
3. Qatar
Pada November 2012, Badan Kerja Keamanan Pertahanan Amerika Serikat memberi tahu kepada Kongres terkait kemungkinan penjualan militer asing kepada Qatar dengan biaya USD6,5 miliar. Hingga akhirnya pada 2014, Qatar melakukan pemesanan. Negara itu memesan 12 peluncur THAAD, 150 rudal THAAD, 2 unit kontrol kebakaran dan komunikasi THAAD, serta 1 radar peringatan dini.(msf)