Kuil Kuno Tempat Pelantikan Firaun Berisi Harta Karun Ditemukan di Mesir
loading...
A
A
A
JAKARTA - Para arkeolog berhasil menemukan harta karun artefak Mesir dan Yunani kuno di kuil-kuil yang tenggelam di kota bawah air di lepas pantai Mesir.
Penemuan tersebut dilakukan oleh tim arkeolog saat berupaya mengungkap situs legendaris Thonis-Heracleion, kota pelabuhan Mesir yang hilang setelah tenggelam lebih dari 1.000 tahun lalu.
Di tempat ini para arkeolog menemukan harta karun emas dan perak dari kuil Amun yang tenggelam, termasuk artefak yang kemungkinan besar digunakan untuk memberkati para Firaun saat mereka naik takhta. Di sana juga ditemukan kuil Yunani untuk Aphrodite dan senjata Yunani kuno.
“Sangat mengharukan menemukan benda-benda seperti itu, yang tetap bertahan meski terjadi kekerasan dan besarnya bencana alam,” kata Franck Goddio, presiden Institut Arkeologi Bawah Air Eropa, yang memimpin penggalian bersama Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir, dikutip dari Insider, Kamis (21/9/2023).
Kota Thonis-Heracleion yang hilang baru ditemukan sekitar 20 tahun lalu. Thonis-Heracleion sempat diturunkan statusnya menjadi legenda hingga terungkap pada 2000 oleh Goddio dan timnya.
Dibangun di dekat muara Sungai Nil, Thonis-Heracleion pernah menjadi kota pelabuhan terbesar di Mediterania. Hingga Alexandria didirikan, kota ini merupakan tempat yang sangat penting, titik masuk wajib ke Mesir bagi semua kapal yang datang dari Yunani, dan pusat upacara ritual para penguasa.
Namun naiknya air, serangkaian gempa bumi, dan gelombang pasang berkontribusi hilangnya kota ini. Thonis-Heracleion akhirnya perlahan menghilang ke Mediterania, di tempat yang sekarang dikenal sebagai Teluk Aboukir di Mesir, hingga lenyap sepenuhnya pada abad ke-8.
Nama dan kisah kota ini hilang selama berabad-abad, hanya disebutkan sepintas lalu dalam teks klasik kuno dan prasasti langka.
Melalui survei terperinci, Goddio dan timnya akhirnya menemukan sisa-sisanya, terkubur di lapisan sedimen bawah air yang dalam. Mereka telah berupaya mengungkap rahasia kota yang hilang selama dua dekade terakhir.
Penggalian terakhir menemukan situs berharga, kuil Amun yang tenggelam. Kuil tersebut memiliki arti khusus bagi masyarakat Mesir. Amun adalah raja para dewa Mesir. Oleh karena itu, di sinilah para Firaun pada saat itu akan diberkati ketika naik ke tampuk kekuasaan.
Di situs tersebut, para arkeolog menemukan artefak kuil, termasuk perhiasan emas dan pilar Djed, simbol stabilitas, terbuat dari batu semi mulia berwarna biru yang disebut lapis lazuli.
Mereka juga menemukan piring-piring perak dan wadah pualam yang kemungkinan besar digunakan untuk menampung parfum dan salep selama ritual. Perak sangat langka di Mesir kuno dan dipandang sebagai komoditas yang sangat berharga.
Penemuan lainnya adalah benda tidak mengandung logam mulia namun memiliki signifikansi arkeologis. Struktur kayu yang dibungkus dengan papirus yang berasal dari tahun 500 SM juga ditemukan selama penggalian.
Goddio mengatakan sangat tersentuh menemukan struktur ini, karena tersembunyi dari kebanyakan orang, bahkan ketika pertama kali dibangun.
Penggalian tersebut juga menemukan situs suci lainnya, namun kali ini dikhususkan untuk ritual Yunani kuno. Di sebelah timur kuil Amun, Goddio dan timnya menemukan benda perunggu dan keramik dari tempat suci yang didedikasikan untuk Aphrodite, dewi cinta dan kecantikan Yunani. Ini adalah bukti bahwa orang-orang Yunani kuno, yang diizinkan berdagang di kota tersebut, telah mulai mengakar di Thonis-Heracleion selama dinasti ke-26 Mesir, sekitar 2.500 tahun yang lalu.
Temuan senjata-senjata di situs tersebut juga menunjukkan bahwa tentara bayaran Yunani dipekerjakan di Thonis-Heracleion untuk mempertahankan kota.
Penemuan tersebut dilakukan oleh tim arkeolog saat berupaya mengungkap situs legendaris Thonis-Heracleion, kota pelabuhan Mesir yang hilang setelah tenggelam lebih dari 1.000 tahun lalu.
Di tempat ini para arkeolog menemukan harta karun emas dan perak dari kuil Amun yang tenggelam, termasuk artefak yang kemungkinan besar digunakan untuk memberkati para Firaun saat mereka naik takhta. Di sana juga ditemukan kuil Yunani untuk Aphrodite dan senjata Yunani kuno.
“Sangat mengharukan menemukan benda-benda seperti itu, yang tetap bertahan meski terjadi kekerasan dan besarnya bencana alam,” kata Franck Goddio, presiden Institut Arkeologi Bawah Air Eropa, yang memimpin penggalian bersama Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir, dikutip dari Insider, Kamis (21/9/2023).
Kota Thonis-Heracleion yang hilang baru ditemukan sekitar 20 tahun lalu. Thonis-Heracleion sempat diturunkan statusnya menjadi legenda hingga terungkap pada 2000 oleh Goddio dan timnya.
Dibangun di dekat muara Sungai Nil, Thonis-Heracleion pernah menjadi kota pelabuhan terbesar di Mediterania. Hingga Alexandria didirikan, kota ini merupakan tempat yang sangat penting, titik masuk wajib ke Mesir bagi semua kapal yang datang dari Yunani, dan pusat upacara ritual para penguasa.
Namun naiknya air, serangkaian gempa bumi, dan gelombang pasang berkontribusi hilangnya kota ini. Thonis-Heracleion akhirnya perlahan menghilang ke Mediterania, di tempat yang sekarang dikenal sebagai Teluk Aboukir di Mesir, hingga lenyap sepenuhnya pada abad ke-8.
Nama dan kisah kota ini hilang selama berabad-abad, hanya disebutkan sepintas lalu dalam teks klasik kuno dan prasasti langka.
Melalui survei terperinci, Goddio dan timnya akhirnya menemukan sisa-sisanya, terkubur di lapisan sedimen bawah air yang dalam. Mereka telah berupaya mengungkap rahasia kota yang hilang selama dua dekade terakhir.
Penggalian terakhir menemukan situs berharga, kuil Amun yang tenggelam. Kuil tersebut memiliki arti khusus bagi masyarakat Mesir. Amun adalah raja para dewa Mesir. Oleh karena itu, di sinilah para Firaun pada saat itu akan diberkati ketika naik ke tampuk kekuasaan.
Di situs tersebut, para arkeolog menemukan artefak kuil, termasuk perhiasan emas dan pilar Djed, simbol stabilitas, terbuat dari batu semi mulia berwarna biru yang disebut lapis lazuli.
Mereka juga menemukan piring-piring perak dan wadah pualam yang kemungkinan besar digunakan untuk menampung parfum dan salep selama ritual. Perak sangat langka di Mesir kuno dan dipandang sebagai komoditas yang sangat berharga.
Penemuan lainnya adalah benda tidak mengandung logam mulia namun memiliki signifikansi arkeologis. Struktur kayu yang dibungkus dengan papirus yang berasal dari tahun 500 SM juga ditemukan selama penggalian.
Goddio mengatakan sangat tersentuh menemukan struktur ini, karena tersembunyi dari kebanyakan orang, bahkan ketika pertama kali dibangun.
Penggalian tersebut juga menemukan situs suci lainnya, namun kali ini dikhususkan untuk ritual Yunani kuno. Di sebelah timur kuil Amun, Goddio dan timnya menemukan benda perunggu dan keramik dari tempat suci yang didedikasikan untuk Aphrodite, dewi cinta dan kecantikan Yunani. Ini adalah bukti bahwa orang-orang Yunani kuno, yang diizinkan berdagang di kota tersebut, telah mulai mengakar di Thonis-Heracleion selama dinasti ke-26 Mesir, sekitar 2.500 tahun yang lalu.
Temuan senjata-senjata di situs tersebut juga menunjukkan bahwa tentara bayaran Yunani dipekerjakan di Thonis-Heracleion untuk mempertahankan kota.
(msf)