Solusi Cepat Kaya, Ilmuwan Ciptakan Pakan Murah untuk Ternak

Kamis, 21 September 2023 - 08:45 WIB
loading...
Solusi Cepat Kaya, Ilmuwan...
Daging ayam dan telur menjadi salah satu makanan utama umat manusia. (Foto: TCD)
A A A
JAKARTA - Sebelum ada ayam dan telur, sudah ada makanan ayam. Namun pakan ayam saat ini harganya cukup mahal dan meninggalkan jejak karbon.

Para peneliti di University of New England di Australia berupaya mengatasi hal tersebut dengan menciptakan pakan ayam murah yang dapat menghemat hampir USD500 juta per tahun bagi industri unggas sekaligus mengurangi polusi yang menyebabkan pemanasan global sebesar 5 persen. Temuan ini tentu akan membuat para peternak cepat kaya.

Dikutip dari The Cool Down, Kamis (21/9/2023), penelitian dilakukan oleh Food Recycle Ltd. dan Poultry Hub Australia, meneliti dampak pemberian makanan daur ulang pada ayam petelur berusia 24 hingga 34 minggu yang dibuat dari sisa makanan yang dibuang dari tempat pembuatan bir, panti jompo, dan organisasi masyarakat lainnya.



Makanan tersebut diolah dan diubah menjadi pakan ayam bubuk menggunakan teknologi Food Recycle Limited. Para peneliti menemukan pakan baru tersebut tidak berdampak pada kualitas bertelur atau kesehatan ayam.

Bagian terbesar dari biaya produksi unggas dibebankan pada pakan. Sebuah artikel yang diterbitkan tentang penelitian Phys.org menyatakan 65 persen biaya produksi unggas berasal dari pakan di Australia. Sementara itu, sampah makanan yang tidak ada hubungannya dengan tempat pembuangan sampah di negara ini terus menumpuk dan melepaskan gas metana yang menyebabkan pemanasan global ke atmosfer.

Dengan mengalihkan sebagian besar limbah makanan, yang seharusnya dibuang ke tempat pembuangan sampah, maka akan mengurangi jumlah uang yang dikeluarkan dan emisi yang dihasilkan oleh perusahaan pakan, sekaligus mengurangi jumlah makanan yang beredar melalui aliran limbah.



“Mendaur ulang sisa makanan menjadi pakan unggas akan membantu peternak menghemat biaya pakan, menghasilkan peningkatan signifikan dalam efisiensi pakan, mengurangi dampak lingkungan dari produksi unggas, dan membantu industri unggas Australia untuk memenuhi permintaan unggas yang lebih berkelanjutan dan rendah karbon. produksi,” tulis peneliti Thi Hiep Dao.

Kemitraan ini memperkirakan bahwa pakan berbasis limbah akan tersedia secara global di lebih dari 20 negara. Chief executive officer Food Recycle Ltd., Norm Boyle, mengatakan dalam waktu lima tahun, pakan sisa makanan daur ulang akan menjadi solusi terbaik secara global untuk industri unggas , babi, dan akuakultur.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2076 seconds (0.1#10.140)