Terungkap, Koboi Pertama di Amerika Ternyata Berkulit Hitam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Film-film Hollywood selalu menggambarkan koboi dengan sosok lelaki kulit putih yang lihai mengendarai kuda, menembak dan menggembalakan ternak. Namun, ternyata hal ini salah besar.
Faktanya, para koboi generasi pertama adalah para budak berkulit hitam dari Afrika. Sapi-sapi yang mereka gembalakan juga berasal dari Benua Hitam, kok bisa?
Dalam studi yang dilakukan para peneliti dari Florida Museum of Natural History, ditemukan koboi pertama di Amerika justru datang dari Meksiko dan Karibia. Mereka berkulit hitam dan datang ke Amerika untuk menggembalakan sapi.
Disebutkan IFL Science, Sabtu (30/9/2023), selama ini publik meyakini sapi-sapi yang ada di Amerika dibawa oleh Christopher Columbus pada 1492. Jadi sebelum Christopher Colombus datang, Amerika sama sekali tidak punya ternak sapi. Namun, faktanya, ternak-ternak itu diimpor langsung dari Afrika.
Hal itu didasarkan pada penelitian DNA 21 sapi dari situ arkeologi yang berasal dari abad 16 hingga 18. Dari situ diketahui sampel sapi kebanyakan menunjukkan adanya hubungan dengan Eropa. Namun, ada satu spesimen yang sangat langka dan tidak memiliki hubungan dengan sapi-sapi Eropa.
Spesimen itu menunjukkan bahwa sapi-sapi yang dibawa masuk ke Amerika pada abad ke-17 justru datang dari Afrika.
Menurut penelitian itu, budak-budak yang dibawa ke Amerika justru bukan hanya untuk didagangkan. Para budak Afrika itu justru memainkan peranan penting beternak sapi di Amerika.
Para budak itu memiliki teknik-teknik inovatif dalam menggembalakan sapi. Termasuk soal menjerat ternak dari pelana khusus yang kerap dipamerkan koboi-koboi di film Hollywood . Sementara penduduk Amerika tidak memiliki pengalaman dengan ternak, sehingga tidak cocok menjadi koboi.
“Temuan ini menguatkan dugaan sebelumnya di mana para pekerja Afrika yang diperbudak juga memiliki peran sentral dalam penerapan peternak sapi," ujar Nicolas Delsol, peneliti dari Florida Museum of Natural History.
Dia melanjutkan data yang didapatkan memang tidak sepenuhnya konklusif. Hanya saja analisa yang didapatkan sangat mendukung hipotesis bahwa sapi juga diimpor dari Afrika ke Amerika.
"Temuan itu menyoroti peran penting para penggembala di Afrika dalam munculnya lanskap pertanian baru yang sebagian besar berbasis pada peternakan sapi," katanya.
Faktanya, para koboi generasi pertama adalah para budak berkulit hitam dari Afrika. Sapi-sapi yang mereka gembalakan juga berasal dari Benua Hitam, kok bisa?
Dalam studi yang dilakukan para peneliti dari Florida Museum of Natural History, ditemukan koboi pertama di Amerika justru datang dari Meksiko dan Karibia. Mereka berkulit hitam dan datang ke Amerika untuk menggembalakan sapi.
Disebutkan IFL Science, Sabtu (30/9/2023), selama ini publik meyakini sapi-sapi yang ada di Amerika dibawa oleh Christopher Columbus pada 1492. Jadi sebelum Christopher Colombus datang, Amerika sama sekali tidak punya ternak sapi. Namun, faktanya, ternak-ternak itu diimpor langsung dari Afrika.
Hal itu didasarkan pada penelitian DNA 21 sapi dari situ arkeologi yang berasal dari abad 16 hingga 18. Dari situ diketahui sampel sapi kebanyakan menunjukkan adanya hubungan dengan Eropa. Namun, ada satu spesimen yang sangat langka dan tidak memiliki hubungan dengan sapi-sapi Eropa.
Spesimen itu menunjukkan bahwa sapi-sapi yang dibawa masuk ke Amerika pada abad ke-17 justru datang dari Afrika.
Menurut penelitian itu, budak-budak yang dibawa ke Amerika justru bukan hanya untuk didagangkan. Para budak Afrika itu justru memainkan peranan penting beternak sapi di Amerika.
Para budak itu memiliki teknik-teknik inovatif dalam menggembalakan sapi. Termasuk soal menjerat ternak dari pelana khusus yang kerap dipamerkan koboi-koboi di film Hollywood . Sementara penduduk Amerika tidak memiliki pengalaman dengan ternak, sehingga tidak cocok menjadi koboi.
“Temuan ini menguatkan dugaan sebelumnya di mana para pekerja Afrika yang diperbudak juga memiliki peran sentral dalam penerapan peternak sapi," ujar Nicolas Delsol, peneliti dari Florida Museum of Natural History.
Dia melanjutkan data yang didapatkan memang tidak sepenuhnya konklusif. Hanya saja analisa yang didapatkan sangat mendukung hipotesis bahwa sapi juga diimpor dari Afrika ke Amerika.
"Temuan itu menyoroti peran penting para penggembala di Afrika dalam munculnya lanskap pertanian baru yang sebagian besar berbasis pada peternakan sapi," katanya.
(msf)