Bumi Tersusun Lebih dari 100 Lempeng Tektonik, Ada 14 yang Berukuran Besar
loading...
A
A
A
MASSACHUSETTS - Bumi tersusun dari sekitar selusin hingga 100 lempeng tektonik dengan berbagai ukuran. Para ahli sepakat ada sekitar 12 hingga 14 lempeng tektonik primer yang berukuran besar yang tersebar di seluruh dunia.
Saskia Goes, ahli geofisika di Imperial College London, menuturkan lempeng tektonik terbesar adalah lempeng Amerika Utara, Afrika, Eurasia, Indo-Australia, Amerika Selatan, Antartika, dan Pasifik. Sedangkan yang paling monumental adalah Lempeng Pasifik, luasnya mencapai 103,3 juta km persegi dan Lempeng Amerika Utara seluas 75,9 juta km persegi.
“Selain tujuh lempeng yang sangat besar, ada lima lempeng lainnya yang berukuran lebih kecil, yaitu Laut Filipina, Cocos, Nazca, Arab, dan Juan de Fuca,” kata Goes kepada Live Science dikutip SINDOnews, Kamis (12/10/2023).
Beberapa ahli geologi menghitung Lempeng Anatolia (bagian dari Lempeng Eurasia) dan Lempeng Afrika Timur (bagian dari Lempeng Afrika) sebagai entitas yang terpisah. “Sebab, keduanya bergerak dengan kecepatan yang berbeda dari lempeng utama tersebut,” ujar Goes.
Segalanya menjadi lebih rumit ketika melihat batas lempeng tektonik menyebabkan menjadi pecahan yang lebih kecil yang disebut lempeng mikro. Luasnya kurang dari 1 juta km persegi, dan beberapa ilmuwan memperkirakan jumlahnya ada sekitar 57 di Bumi.
Namun, mereka tidak dimasukkan dalam peta dunia karena ketidakpastian tentang bagaimana mereka terbentuk. “Jumlah lempeng mikro akan terus berubah, seiring kita mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana dan di mana letak deformasi pada batas lempeng,” kata Goes.
Ketika para ahli geologi memahami teka-teki dinamis ini, pergerakan lempeng bumi menciptakan beberapa skenario yang menarik. Lempeng Pasifik mungkin yang tercepat, bergerak ke arah barat laut 7 hingga 10 sentimeter per tahun.
“Gerakan cepat ini disebabkan oleh cincin zona subduksi di sekitarnya, atau dikenal sebagai Cincin Api, tempat gaya gravitasi menarik lempeng-lempeng tersebut ke dalam bumi,” kata Catherine Rychert, ahli geofisika di Woods Hole Oceanographic Institution di Massachusetts, kepada Live Science.
Lempeng tektonik terbentuk miliaran tahun yang lalu, ketika permukaan bumi merupakan lautan batuan cair. Saat magma yang mendidih ini berangsur-angsur mendingin, maka membentuk cangkang berbatu yang berkesinambungan.
Kondisi ini menyusun mineral-mineral yang lebih padat menyatu ke bagian dalam planet dan mineral-mineral yang kurang padat naik ke permukaan. Bahan yang lebih lemah ini lebih panas dan mudah bergerak.
Saskia Goes, ahli geofisika di Imperial College London, menuturkan lempeng tektonik terbesar adalah lempeng Amerika Utara, Afrika, Eurasia, Indo-Australia, Amerika Selatan, Antartika, dan Pasifik. Sedangkan yang paling monumental adalah Lempeng Pasifik, luasnya mencapai 103,3 juta km persegi dan Lempeng Amerika Utara seluas 75,9 juta km persegi.
“Selain tujuh lempeng yang sangat besar, ada lima lempeng lainnya yang berukuran lebih kecil, yaitu Laut Filipina, Cocos, Nazca, Arab, dan Juan de Fuca,” kata Goes kepada Live Science dikutip SINDOnews, Kamis (12/10/2023).
Beberapa ahli geologi menghitung Lempeng Anatolia (bagian dari Lempeng Eurasia) dan Lempeng Afrika Timur (bagian dari Lempeng Afrika) sebagai entitas yang terpisah. “Sebab, keduanya bergerak dengan kecepatan yang berbeda dari lempeng utama tersebut,” ujar Goes.
Segalanya menjadi lebih rumit ketika melihat batas lempeng tektonik menyebabkan menjadi pecahan yang lebih kecil yang disebut lempeng mikro. Luasnya kurang dari 1 juta km persegi, dan beberapa ilmuwan memperkirakan jumlahnya ada sekitar 57 di Bumi.
Namun, mereka tidak dimasukkan dalam peta dunia karena ketidakpastian tentang bagaimana mereka terbentuk. “Jumlah lempeng mikro akan terus berubah, seiring kita mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana dan di mana letak deformasi pada batas lempeng,” kata Goes.
Ketika para ahli geologi memahami teka-teki dinamis ini, pergerakan lempeng bumi menciptakan beberapa skenario yang menarik. Lempeng Pasifik mungkin yang tercepat, bergerak ke arah barat laut 7 hingga 10 sentimeter per tahun.
“Gerakan cepat ini disebabkan oleh cincin zona subduksi di sekitarnya, atau dikenal sebagai Cincin Api, tempat gaya gravitasi menarik lempeng-lempeng tersebut ke dalam bumi,” kata Catherine Rychert, ahli geofisika di Woods Hole Oceanographic Institution di Massachusetts, kepada Live Science.
Lempeng tektonik terbentuk miliaran tahun yang lalu, ketika permukaan bumi merupakan lautan batuan cair. Saat magma yang mendidih ini berangsur-angsur mendingin, maka membentuk cangkang berbatu yang berkesinambungan.
Kondisi ini menyusun mineral-mineral yang lebih padat menyatu ke bagian dalam planet dan mineral-mineral yang kurang padat naik ke permukaan. Bahan yang lebih lemah ini lebih panas dan mudah bergerak.
(wib)