Kehebatan Tank Leopard Ukraina, Beri Unsur Kejutan ke Rusia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasukan Ukraina kini memiliki senjata mematikan, tank Leopard, untuk bertempur melawan Rusia. Kelebihan tank buatan Jerman ini adalah suara mesinnya yang lembut sehingga memungkinkan unsur kejutan untuk musuh.
Dalam kondisi tertentu, unsur kejutan sangat menentukan untuk meraih kemenangan dalam pertempuran. Seperti testimoni para prajurit Brigade Infantri Ukraina, yang menggunakan tank Leopard dalam misi penyergapan malam di dekat Kupiansk di Oblast Kharkiv bulan lalu.
"Kami berhasil mendekat sekitar 200 meter dari garis-garis Rusia sebelum kami menyerang," kata Komandan Vitali dari Satuan Tank Ketiga Brigade dikutip dari The Telegraph, Rabu (18/10/2023).
Dengan tank jenis lain yang bising dan bergetar, musuh mungkin sudah mendengar dari jarak jauh, sehingga bisa mengantisipasi. Namun dengan mesin Leopard yang halus, pasukan Ukraina dapat mendekati hampir tanpa terdengar.
"Kami tidak bisa melakukan hal itu dengan tank lama kami, karena musuh dapat mendengarnya dari jarak dua atau tiga kilometer,” ujarnya.
Tank Leopard memiliki berat 62 ton dan panjang 32 kaki. Leopard memiliki kecepatan maksimum sekitar 42 mil per jam dan dilengkapi dengan meriam 120mm, mampu menembus lapisan baja setebal dua kaki pada jarak satu setengah mil.
Meskipun model yang diberikan ke Ukraina berasal dari tahun 1990an, namun dianggap sudah sebanding dengan tank-tank Rusia. Ukraina mendapat sumbangan 70 unit tank Leopard dari NATO. Tank-tank ini dikirim setelah komandan Vitali dan rekan-rekannya mengikuti kursus pelatihan NATO di Eropa, selama sembilan minggu.
“Secara umum, ini adalah tank yang jauh lebih baik - lebih mudah untuk dikendarai dan ditangani, dan jauh lebih terlindungi di dalam," kata Komandan Vitali.
"Kami belum pernah terkena oleh apa pun, tetapi jika kami terkena, kami memiliki peluang yang jauh lebih baik untuk bertahan."
Namun, kehadiran Leopard di Ukraina belum mengubah medan perang sepenuhnya. Beberapa Leopard terkena ranjau darat di Garis Surovikin, jaringan pertahanan Rusia sepanjang 80 mil di selatan Zaporizhzhia.
Keandalan tank ini juga dipertanyakan lantaran beberapa di antaranya selama ini hanya diparkir di Eropa. Namun, kekuatan mendasarnya telah terbukti. Berkat pelindung tambahan, awak Leopard yang terkena ranjau darat atau drone Rusia, umumnya selamat.
"Jika diberi pilihan, saya akan selalu lebih suka menggunakan Leopard sekarang daripada tank lama yang kami miliki sebelumnya," kata Komandan Vitali.
Para analis militer percaya Leopard belum sepenuhnya menunjukkan potensinya di medan perang. Mereka memprediksi, tank ini akan unggul, jika pasukan Ukraina berhasil menembus Garis Surovikin dan mendorong pertempuran ke medan terbuka, yang jauh lebih cocok untuk perang tank.
Dalam kondisi tertentu, unsur kejutan sangat menentukan untuk meraih kemenangan dalam pertempuran. Seperti testimoni para prajurit Brigade Infantri Ukraina, yang menggunakan tank Leopard dalam misi penyergapan malam di dekat Kupiansk di Oblast Kharkiv bulan lalu.
"Kami berhasil mendekat sekitar 200 meter dari garis-garis Rusia sebelum kami menyerang," kata Komandan Vitali dari Satuan Tank Ketiga Brigade dikutip dari The Telegraph, Rabu (18/10/2023).
Dengan tank jenis lain yang bising dan bergetar, musuh mungkin sudah mendengar dari jarak jauh, sehingga bisa mengantisipasi. Namun dengan mesin Leopard yang halus, pasukan Ukraina dapat mendekati hampir tanpa terdengar.
"Kami tidak bisa melakukan hal itu dengan tank lama kami, karena musuh dapat mendengarnya dari jarak dua atau tiga kilometer,” ujarnya.
Tank Leopard memiliki berat 62 ton dan panjang 32 kaki. Leopard memiliki kecepatan maksimum sekitar 42 mil per jam dan dilengkapi dengan meriam 120mm, mampu menembus lapisan baja setebal dua kaki pada jarak satu setengah mil.
Meskipun model yang diberikan ke Ukraina berasal dari tahun 1990an, namun dianggap sudah sebanding dengan tank-tank Rusia. Ukraina mendapat sumbangan 70 unit tank Leopard dari NATO. Tank-tank ini dikirim setelah komandan Vitali dan rekan-rekannya mengikuti kursus pelatihan NATO di Eropa, selama sembilan minggu.
“Secara umum, ini adalah tank yang jauh lebih baik - lebih mudah untuk dikendarai dan ditangani, dan jauh lebih terlindungi di dalam," kata Komandan Vitali.
"Kami belum pernah terkena oleh apa pun, tetapi jika kami terkena, kami memiliki peluang yang jauh lebih baik untuk bertahan."
Namun, kehadiran Leopard di Ukraina belum mengubah medan perang sepenuhnya. Beberapa Leopard terkena ranjau darat di Garis Surovikin, jaringan pertahanan Rusia sepanjang 80 mil di selatan Zaporizhzhia.
Keandalan tank ini juga dipertanyakan lantaran beberapa di antaranya selama ini hanya diparkir di Eropa. Namun, kekuatan mendasarnya telah terbukti. Berkat pelindung tambahan, awak Leopard yang terkena ranjau darat atau drone Rusia, umumnya selamat.
"Jika diberi pilihan, saya akan selalu lebih suka menggunakan Leopard sekarang daripada tank lama yang kami miliki sebelumnya," kata Komandan Vitali.
Para analis militer percaya Leopard belum sepenuhnya menunjukkan potensinya di medan perang. Mereka memprediksi, tank ini akan unggul, jika pasukan Ukraina berhasil menembus Garis Surovikin dan mendorong pertempuran ke medan terbuka, yang jauh lebih cocok untuk perang tank.
(msf)