Ilmuwan China Ciptakan Monyet Chimera dengan Mata Hijau dan Jari Bersinar
loading...
A
A
A
CHINA - Ilmuwan China bikin kejutan dan jadi sorotan karena berhasil menciptakan monyet chimera yang sangat unik. Seperti apa?
Ilmuwan China dari Chinese Academy of Sciences (CAS) bikin kejutan dan jadi sorotan karena berhasil menciptakan monyet chimera yang sangat unik. Dilaporkan ABC, Sabtu (11/11) ini monyet chimera itu memiliki karakteristik yang unik karena memiliki mata hijau dan ujung-ujung jari yang bisa bersinar.
Menariknya lagi monyet chimera itu justru hadir melalui proyes rekayasa. Para ilmuwan China justru melakukan teknik penggabungan sel induk dan embrio sehingga menghasilkan monyet chimera pertama di dunia dengan keunikan tersendiri.
"Biasanya cahaya hijau, seperti mata, di banyak jaringan tubuh monyet adalah bukti adanya pembentukan dari sebagian embrio normal dan sebagian lagi dari sel induk," sebut ABC.
Sementara menurut Science Alert, monyet chimera yang dikreasikan oleh para ilmuwan China bukanlah hewan reayasa pertama. Tikus dan mencit laboratorium juga sudah pernah dibuat. Monyet-monyet lain juga pernah berhasil diciptakan dengan metoda yang sama.
Hanya saja monyet chimera yang dibuat para ilmuwan CAS diklaim memiliki keunikan tersendiri. Hal itu terlihat dari matanya yang hijau serta ujung-ujung jari yang bersinar.
Ini bukan monyet hidup pertama di dunia yang terbentuk secara artifisial. Namun ini adalah monyet yang paling banyak memiliki unsur campuran," sebut
Science Alert.
Hal itu dibenarkan oleh Miguel Esteban, salah satu peneliti yang tergabung dalam CAS. Dia mengatakan perbedaan monyet kreasi mereka hasil dengan monyet chimera lainnya adalah tingginya tingkat sel donor yang ada.
"Saat ini kami tengah melihat keberlangsungan usia dari monyet chimera ini," ujarnya. Faktanya memang monyet artifisial memang tidak memiliki usia lama. Padahal keberadaan mereka diperlukan untuk kebutuhan penelitian lainnya.
Hal itu yang coba diupayakan oleh para ilmuwan CAS dalam memahami tahap awal diferensiasi sel induk pada primata, yang belum diteliti sebaik pada tikus artifisial.
“Studi ini memperdalam pemahaman kita tentang potensi perkembangan sel induk berpotensi majemuk pada spesies primata.” yang menyusun tubuh monyet,” kataMiguelEsteban.
Ilmuwan China dari Chinese Academy of Sciences (CAS) bikin kejutan dan jadi sorotan karena berhasil menciptakan monyet chimera yang sangat unik. Dilaporkan ABC, Sabtu (11/11) ini monyet chimera itu memiliki karakteristik yang unik karena memiliki mata hijau dan ujung-ujung jari yang bisa bersinar.
Menariknya lagi monyet chimera itu justru hadir melalui proyes rekayasa. Para ilmuwan China justru melakukan teknik penggabungan sel induk dan embrio sehingga menghasilkan monyet chimera pertama di dunia dengan keunikan tersendiri.
"Biasanya cahaya hijau, seperti mata, di banyak jaringan tubuh monyet adalah bukti adanya pembentukan dari sebagian embrio normal dan sebagian lagi dari sel induk," sebut ABC.
Sementara menurut Science Alert, monyet chimera yang dikreasikan oleh para ilmuwan China bukanlah hewan reayasa pertama. Tikus dan mencit laboratorium juga sudah pernah dibuat. Monyet-monyet lain juga pernah berhasil diciptakan dengan metoda yang sama.
Hanya saja monyet chimera yang dibuat para ilmuwan CAS diklaim memiliki keunikan tersendiri. Hal itu terlihat dari matanya yang hijau serta ujung-ujung jari yang bersinar.
Ini bukan monyet hidup pertama di dunia yang terbentuk secara artifisial. Namun ini adalah monyet yang paling banyak memiliki unsur campuran," sebut
Science Alert.
Hal itu dibenarkan oleh Miguel Esteban, salah satu peneliti yang tergabung dalam CAS. Dia mengatakan perbedaan monyet kreasi mereka hasil dengan monyet chimera lainnya adalah tingginya tingkat sel donor yang ada.
"Saat ini kami tengah melihat keberlangsungan usia dari monyet chimera ini," ujarnya. Faktanya memang monyet artifisial memang tidak memiliki usia lama. Padahal keberadaan mereka diperlukan untuk kebutuhan penelitian lainnya.
Hal itu yang coba diupayakan oleh para ilmuwan CAS dalam memahami tahap awal diferensiasi sel induk pada primata, yang belum diteliti sebaik pada tikus artifisial.
“Studi ini memperdalam pemahaman kita tentang potensi perkembangan sel induk berpotensi majemuk pada spesies primata.” yang menyusun tubuh monyet,” kataMiguelEsteban.
(dan)