3 Drone Murah Meriah Rusia, Ramah di Kantong tapi Mematikan
loading...
Gelombang serangan drone Rusia ke Ukraina semakin massif. (Foto: Sputnik)
A
A
A
JAKARTA - Gelombang serangan drone Rusia ke Ukraina semakin massif, menyerang hingga ke Kyiv. Tak semua serangan sukses, namun cukup membuat lawan kerepotan dan menderita kerugian besar.
Diperkirakan gelombang serangan drone Rusia ke wilayah Ukraina akan semakin massif lagi. Militer Ukraina memprediksi, Kremlin akan mengulangi kampanye serangan rudal dan drone yang dahsyat.
Pada akhir November 2023, Rusia telah meluncurkan gelombang serangan drone Shahed ke wilayah Ukraina. Sedikitnya 75 drone diluncurkan ke Ukraina dari dua lokasi di Rusia. Drone-drone Rusia menyerang setidaknya enam wilayah, termasuk Kyiv.
Juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Kolonel Yuriy Ignat, mengatakan pada awal Oktober Kyiv bersiap untuk serangan drone yang lebih besar daripada tahun sebelumnya, dengan mencatat 500 drone Shahed diluncurkan oleh Rusia pada September 2023 saja.
Faktanya seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (6/12/2023), produsen drone Rusia telah merancang sejumlah model drone murah dan efisien yang terbukti menjadi keuntungan bagi pasukan Rusia melawan Ukraina.
Biro desain Oko di Rusia baru-baru ini meluncurkan versi terbaru dari drone kamikaze Privet-82 yang saat ini aktif digunakan oleh pasukan Rusia.
Model baru, Privet-82M1, menampilkan sistem kontrol yang ditingkatkan yang memungkinkan operator drone untuk memandu drone dari tempat perlindungan, sehingga mengurangi kemungkinan menjadi korban serangan balasan musuh.
Privet-82 (artinya Halo-82) pada dasarnya adalah drone kamikaze dengan sayap tetap yang dapat mencapai kecepatan hingga 140 kilometer per jam (dan hingga 160 kilometer per jam saat menyelam ke target) dan memiliki jangkauan hingga 30 kilometer.
Drone ini dapat membawa hingga 5,5 kilogram muatan, setara dengan satu peluru mortir 82mm, memungkinkannya digunakan untuk menghancurkan kendaraan lapis baja musuh, artileri, dan benteng. Drone Privet-82 relatif murah, dengan biaya satu drone sebesar USD1.200 atau sekitar Rp18,5 juta.
Namun, Privet-82 bukanlah satu-satunya model drone yang dikembangkan oleh Oko. Sebagai contoh, biro desain tersebut baru-baru ini mengumumkan pembuatan drone kamikaze yang lebih berat bernama Privet-120 dengan jangkauan 250 kilometer. Drone ini dapat mencapai kecepatan hingga 180 kilometer per jam dan dapat membawa hingga 16 kilogram muatan.
Kemampuan yang ditingkatkan ini (dibandingkan dengan Privet-82) memungkinkan Privet-120 digunakan untuk menghancurkan berbagai elemen infrastruktur musuh. Seperti stasiun relay daya, stasiun pengisian bahan bakar, dan pos militer. Pencipta drone ini menyebut Privet-120 sebagai misil jelajah super murah.
Para insinyur Rusia di Oko juga menciptakan drone pengawas bernama Privet-Mini yang dirancang khusus untuk misi rekognisi jarak pendek. Meskipun Privet-Mini tidak dapat mengudara untuk waktu lama dan pada dasarnya dimaksudkan untuk dikirim ke area yang ditentukan, melakukan peninjauan, dan kembali ke pangkalan, drone ini sangat murah, mudah digunakan, dan cukup tahan terhadap pertahanan elektronik musuh.
Diperkirakan gelombang serangan drone Rusia ke wilayah Ukraina akan semakin massif lagi. Militer Ukraina memprediksi, Kremlin akan mengulangi kampanye serangan rudal dan drone yang dahsyat.
Pada akhir November 2023, Rusia telah meluncurkan gelombang serangan drone Shahed ke wilayah Ukraina. Sedikitnya 75 drone diluncurkan ke Ukraina dari dua lokasi di Rusia. Drone-drone Rusia menyerang setidaknya enam wilayah, termasuk Kyiv.
Juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Kolonel Yuriy Ignat, mengatakan pada awal Oktober Kyiv bersiap untuk serangan drone yang lebih besar daripada tahun sebelumnya, dengan mencatat 500 drone Shahed diluncurkan oleh Rusia pada September 2023 saja.
Faktanya seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (6/12/2023), produsen drone Rusia telah merancang sejumlah model drone murah dan efisien yang terbukti menjadi keuntungan bagi pasukan Rusia melawan Ukraina.
Biro desain Oko di Rusia baru-baru ini meluncurkan versi terbaru dari drone kamikaze Privet-82 yang saat ini aktif digunakan oleh pasukan Rusia.
Model baru, Privet-82M1, menampilkan sistem kontrol yang ditingkatkan yang memungkinkan operator drone untuk memandu drone dari tempat perlindungan, sehingga mengurangi kemungkinan menjadi korban serangan balasan musuh.
1. Drone Rusia Privet-82
Privet-82 (artinya Halo-82) pada dasarnya adalah drone kamikaze dengan sayap tetap yang dapat mencapai kecepatan hingga 140 kilometer per jam (dan hingga 160 kilometer per jam saat menyelam ke target) dan memiliki jangkauan hingga 30 kilometer.
Drone ini dapat membawa hingga 5,5 kilogram muatan, setara dengan satu peluru mortir 82mm, memungkinkannya digunakan untuk menghancurkan kendaraan lapis baja musuh, artileri, dan benteng. Drone Privet-82 relatif murah, dengan biaya satu drone sebesar USD1.200 atau sekitar Rp18,5 juta.
2. Drone Privet-120
Namun, Privet-82 bukanlah satu-satunya model drone yang dikembangkan oleh Oko. Sebagai contoh, biro desain tersebut baru-baru ini mengumumkan pembuatan drone kamikaze yang lebih berat bernama Privet-120 dengan jangkauan 250 kilometer. Drone ini dapat mencapai kecepatan hingga 180 kilometer per jam dan dapat membawa hingga 16 kilogram muatan.
Kemampuan yang ditingkatkan ini (dibandingkan dengan Privet-82) memungkinkan Privet-120 digunakan untuk menghancurkan berbagai elemen infrastruktur musuh. Seperti stasiun relay daya, stasiun pengisian bahan bakar, dan pos militer. Pencipta drone ini menyebut Privet-120 sebagai misil jelajah super murah.
3. Drone Privet-Mini
Para insinyur Rusia di Oko juga menciptakan drone pengawas bernama Privet-Mini yang dirancang khusus untuk misi rekognisi jarak pendek. Meskipun Privet-Mini tidak dapat mengudara untuk waktu lama dan pada dasarnya dimaksudkan untuk dikirim ke area yang ditentukan, melakukan peninjauan, dan kembali ke pangkalan, drone ini sangat murah, mudah digunakan, dan cukup tahan terhadap pertahanan elektronik musuh.
(msf)
Explore More