Begini Penampakan Bintang Meledak, Berjarak 11.000 Tahun Cahaya dari Bumi
loading...
Penampakan bintang yang meledak atau supernova terekam dalam foto yang indah berkat kekuatan lensa teleskop luar angkasa James Webb. Foto/NASA
A
A
A
FLORIDA - Penampakan bintang yang meledak atau supernova terekam dalam foto yang indah berkat kekuatan lensa teleskop luar angkasa James Webb. Bintang yang diberi nama Cassiopeia A atau Cas A berjarak 11.000 tahun cahaya dari Bumi.
Foto yang dirilis NASA menunjukkan lapisan dalam debu bintang, tampak seperti asap api unggun dan mengeluarkan warna oranye terang dan merah. Kamera Inframerah Dekat (NIRCam)-lah yang menunjukkan detail sisa-sisa bintang Cas A yang mengeluarkan rona ungu tampak seperti berlian
“Cas A meledak sekitar 340 tahun yang lalu meninggalkan filamen yang tampak seperti pecahan kaca kecil,” kata Danny Milisavljevic dari Universitas Purdue, yang memimpin tim peneliti dalam siaran pers NASA dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Selasa (12/12/2023).
Tim tersebut menjuluki Cas A si Monster Hijau karena lingkaran hijau yang memanjang di sepanjang sisi kanan rongga tengah bintang. “Kami menjulukinya Monster Hijau untuk menghormati Fenway Park di Boston,” ujar Milisavljevic.
Ini adalah pertama kalinya NASA mengambil foto Cas A beresolusi tinggi yang sebelumnya tidak dapat dijangkau pada panjang gelombang ini. Foto ini menunjukkan detail dinding bintang yang mengembang yang menghantam gas yang dilepaskannya sebelum meledak.
Para astronom memperkirakan terdapat hingga satu septillion bintang di alam semesta, dengan 100 miliar bintang di Galaksi Bima Sakti saja, termasuk Matahari. Umur sebuah bintang sangat bervariasi, mulai dari beberapa juta hingga triliunan tahun.
Di akhir masa hidupnya, bintang mengembang, dan meledak menjadi awan debu, sehingga intinya mulai runtuh. Ketika inti bintang mulai kehabisan hidrogen dan berubah menjadi helium, suhu dan tekanan bintang meningkat membuatnya membengkak secara perlahan.
Penemuan Cas A menunjukkan sisa-sisa termuda dari bintang supernova yang meledak di galaksi kita. Dengan mengamati kandungan debunya, NASA mengatakan hal itu dapat membantu para astronom memahami bagaimana planet tercipta.
“Data Webb baru dapat memberi tahu tentang jenis debu apa yang dihasilkan dalam ledakan supernova. Termasuk bagaimana terbentuknya dan berapa banyak debu yang bertahan dalam perjalanan ke ruang antarbintang,” kata juru bicara NASA.
Foto yang dirilis NASA menunjukkan lapisan dalam debu bintang, tampak seperti asap api unggun dan mengeluarkan warna oranye terang dan merah. Kamera Inframerah Dekat (NIRCam)-lah yang menunjukkan detail sisa-sisa bintang Cas A yang mengeluarkan rona ungu tampak seperti berlian
“Cas A meledak sekitar 340 tahun yang lalu meninggalkan filamen yang tampak seperti pecahan kaca kecil,” kata Danny Milisavljevic dari Universitas Purdue, yang memimpin tim peneliti dalam siaran pers NASA dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Selasa (12/12/2023).
Tim tersebut menjuluki Cas A si Monster Hijau karena lingkaran hijau yang memanjang di sepanjang sisi kanan rongga tengah bintang. “Kami menjulukinya Monster Hijau untuk menghormati Fenway Park di Boston,” ujar Milisavljevic.
Ini adalah pertama kalinya NASA mengambil foto Cas A beresolusi tinggi yang sebelumnya tidak dapat dijangkau pada panjang gelombang ini. Foto ini menunjukkan detail dinding bintang yang mengembang yang menghantam gas yang dilepaskannya sebelum meledak.
Para astronom memperkirakan terdapat hingga satu septillion bintang di alam semesta, dengan 100 miliar bintang di Galaksi Bima Sakti saja, termasuk Matahari. Umur sebuah bintang sangat bervariasi, mulai dari beberapa juta hingga triliunan tahun.
Di akhir masa hidupnya, bintang mengembang, dan meledak menjadi awan debu, sehingga intinya mulai runtuh. Ketika inti bintang mulai kehabisan hidrogen dan berubah menjadi helium, suhu dan tekanan bintang meningkat membuatnya membengkak secara perlahan.
Penemuan Cas A menunjukkan sisa-sisa termuda dari bintang supernova yang meledak di galaksi kita. Dengan mengamati kandungan debunya, NASA mengatakan hal itu dapat membantu para astronom memahami bagaimana planet tercipta.
“Data Webb baru dapat memberi tahu tentang jenis debu apa yang dihasilkan dalam ledakan supernova. Termasuk bagaimana terbentuknya dan berapa banyak debu yang bertahan dalam perjalanan ke ruang antarbintang,” kata juru bicara NASA.
(wib)
Explore More