Bencana Alam Besar Diprediksi Terjadi pada 2024, Jam Kiamat Siap Disetel Ulang
loading...
A
A
A
NEW YORK - Sekelompok Ilmuwan Atom akan menyetel ulang Jam Kiamat (Dommsday)pada tanggal 23 Januari 2024, bahkan jauh sebelumnya peramal Baba Vanga menyakini 2024 akan dihiasi bencana alam besar.
Seperti dilansir dari Daily Start, Minggu (23/1/2024), jam Kiamat adalah simbol yang mengukur seberapa dekat umat manusia dengan kehancuran global.
Jarum jam diposisikan di tengah malam, dan semakin dekat jarum jam dengan tengah malam, semakin dekat umat manusia dengan kehancuran.
Pada tahun 2023, jarum Jam Kiamat digeser 10 detik lebih dekat ke tengah malam, menjadi 90 detik hingga tengah malam. Ini adalah waktu terdekat yang pernah ada untuk kehancuran global.
Ada beberapa faktor yang berkontribusi pada keputusan untuk menggeser jarum Jam Kiamat ke 90 detik hingga tengah malam. Faktor-faktor tersebut termasuk:
Krisis iklim: Perubahan iklim adalah ancaman yang semakin nyata bagi umat manusia. Pemanasan global menyebabkan cuaca ekstrem, kenaikan permukaan laut, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Perang nuklir: Ketegangan nuklir antara Amerika Serikat dan Rusia terus meningkat. Perang nuklir akan menjadi bencana global yang akan menyebabkan kematian dan kehancuran yang luas.
Teknologi disruptif: Teknologi disruptif, seperti kecerdasan buatan dan senjata pemusnah massal, menghadirkan potensi ancaman baru bagi umat manusia.
Bagaimana waktu Jam Kiamat pada tahun 2024 akan mempengaruhi dunia masih harus dilihat. Namun, jelas bahwa dunia berada dalam bahaya yang signifikan.
Untuk mengurangi risiko bencana global, penduduk Bumi perlu melakukan aksi perubahan iklim: Kita perlu mengurangi emisi gas rumah kaca untuk mencegah perubahan iklim yang lebih parah.
Mendorong perdamaian dan non-proliferasi nuklir: Kita perlu bekerja untuk menciptakan dunia yang lebih damai dan mengurangi penyebaran senjata nuklir.
Mengembangkan teknologi yang bertanggung jawab: Kita perlu mengembangkan teknologi yang aman dan berkelanjutan.
Dengan mengambil tindakan untuk mengurangi risiko bencana global, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi umat manusia.
Seperti dilansir dari Daily Start, Minggu (23/1/2024), jam Kiamat adalah simbol yang mengukur seberapa dekat umat manusia dengan kehancuran global.
Jarum jam diposisikan di tengah malam, dan semakin dekat jarum jam dengan tengah malam, semakin dekat umat manusia dengan kehancuran.
Pada tahun 2023, jarum Jam Kiamat digeser 10 detik lebih dekat ke tengah malam, menjadi 90 detik hingga tengah malam. Ini adalah waktu terdekat yang pernah ada untuk kehancuran global.
Ada beberapa faktor yang berkontribusi pada keputusan untuk menggeser jarum Jam Kiamat ke 90 detik hingga tengah malam. Faktor-faktor tersebut termasuk:
Krisis iklim: Perubahan iklim adalah ancaman yang semakin nyata bagi umat manusia. Pemanasan global menyebabkan cuaca ekstrem, kenaikan permukaan laut, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Perang nuklir: Ketegangan nuklir antara Amerika Serikat dan Rusia terus meningkat. Perang nuklir akan menjadi bencana global yang akan menyebabkan kematian dan kehancuran yang luas.
Teknologi disruptif: Teknologi disruptif, seperti kecerdasan buatan dan senjata pemusnah massal, menghadirkan potensi ancaman baru bagi umat manusia.
Bagaimana waktu Jam Kiamat pada tahun 2024 akan mempengaruhi dunia masih harus dilihat. Namun, jelas bahwa dunia berada dalam bahaya yang signifikan.
Untuk mengurangi risiko bencana global, penduduk Bumi perlu melakukan aksi perubahan iklim: Kita perlu mengurangi emisi gas rumah kaca untuk mencegah perubahan iklim yang lebih parah.
Mendorong perdamaian dan non-proliferasi nuklir: Kita perlu bekerja untuk menciptakan dunia yang lebih damai dan mengurangi penyebaran senjata nuklir.
Mengembangkan teknologi yang bertanggung jawab: Kita perlu mengembangkan teknologi yang aman dan berkelanjutan.
Dengan mengambil tindakan untuk mengurangi risiko bencana global, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi umat manusia.
(wbs)