Spesifikasi Drone Orlan dan ZALA, Senjata Baru Kapal Perang Rusia

Rabu, 24 Januari 2024 - 09:24 WIB
loading...
Spesifikasi Drone Orlan...
Rusia dilaporkan akan mempersenjatai kapal perangnya dengan drone Orlan dan ZALA. (Foto: Reddit)
A A A
JAKARTA - Setelah rudal hipersonik Zircon, Rusia dilaporkan akan mempersenjatai kapal perangnya dengan drone Orlan dan ZALA. Inisiatif ini, menurut sumber militer Izvestia, merupakan bagian dari program modernisasi kapal serbu amphibi yang telah disetujui oleh Kementerian Pertahanan Rusia.

Program modernisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kapal pendaratan Rusia dengan menggabungkan kendaraan udara tak berawak (UAV) Orlan-10 dan ZALA.

Dilansir dari Eurasian Times, Rabu (24/1/2024), drone-drone ini akan berperan penting untuk mengawal tembakan artileri, memberikan dukungan selama pendaratan, dan meningkatkan efektivitas operasional secara keseluruhan.

Spesifikasi drone Orlan-10 dan ZALA


Drone Orlan-10 dan ZALA telah banyak digunakan dalam operasi militer Rusia di Ukraina. Kedua drone ini dipakai untuk berbagai tujuan, termasuk pengawasan udara dan elektronik dari terminal seluler pelanggan. Drone ini juga dapat memblokir komunikasi seluler GSM dan merusak bidang navigasi GPS. Kedua drone ini juga mendukung konvoi, mendeteksi target, dan menyesuaikan tembakan selama operasi.



Drone Orlan-10 dan ZALA beroperasi pada ketinggian hingga 5.000 meter, mencapai kecepatan hingga 170 km/jam, dan dapat bertahan di udara selama 10 jam. Orlan-10 memiliki jangkauan yang signifikan, mencapai 140 km, menjadikannya alat yang efektif untuk tugas pengawasan dan dukungan misi.

Namun, laporan tersebut tidak menjelaskan model drone ZALA mana yang akan dikerahkan di kapal perang Rusia. ZALA memiliki beberapa varian. Di antaranya Zala 421-04, Zala 421-08, dan 421-16. Drone ini memiliki jangkauan hingga 40 km, kapasitas muatan 1,5 kg, dan durasi penerbangan hingga dua setengah jam.

Bahkan, drone di atas ZALA 421-20 dapat beroperasi dalam radius hingga 120 km, memiliki waktu terbang yang diperpanjang hingga 11 jam, dan dapat membawa muatan hingga 50 kg. Kemampuan canggih dari drone ini mencakup sistem navigasi udara terintegrasi, interpretasi data otomatis, dan penunjukan target laser di pesawat.


Mengapa Rusia terus menambah persenjataan kapal perangnya?


Upaya modernisasi persenjataan ini kemungkinan akan difokuskan terutama pada kapal pendaratan besar Proyek 775, kelas Ropucha. Kapal Proyek 775 adalah tulang punggung dari armada amfibi Rusia. Kapal-kapal ini telah memainkan peran kunci dalam berbagai operasi maritim. Seperti mendukung operasi Syrian Express di Suriah. Operasi ini dimulai sebagai respons terhadap inspeksi negara-negara Eropa terhadap kapal-kapal pengangkut besar yang mengirim barang dari Rusia ke Suriah.

Karena negara-negara ketiga tidak dapat menahan kapal perang, kapal pendaratan besar dari Armada Utara, Laut Hitam, dan Laut Baltik dikerahkan untuk mengangkut barang.

Sepanjang konflik yang sedang berlangsung, Ukraina telah meluncurkan serangan berulang kali terhadap kapal-kapal vital ini. Pada 13 Agustus 2023, serangan Ukraina terhadap pangkalan laut Sevastopol di Crimea menyebabkan kerusakan pada kapal pendaratan Rusia, Minsk.

Selanjutnya, pada Desember 2023, kapal pendaratan Rusia Novocherkassk mengalami kerusakan akibat serangan Ukraina di pelabuhan di Crimea.



Oleh karena itu, keputusan untuk melakukan peningkatan persenjataan berasal dari wawasan yang diperoleh dari pengalaman dalam konflik berkelanjutan di Ukraina, yang menunjukkan keharusan untuk memperkuat kemampuan tembak dan perlindungan kapal pendaratan.

Laporan tersebut menyoroti selama pertempuran di Mariupol, kombinasi drone dan kapal perang terbukti sangat efektif, dengan drone berhasil mengidentifikasi target dan memandu tembakan di atas meriam otomatis 130 milimeter dan sistem peluncur roket ganda.

Kapal pendaratan lebih hemat biaya dibandingkan dengan fregat. Mengingat hasil dari operasi militer khusus Rusia di Ukraina, menjadi jelas bahwa kapal- kapal perang ini membutuhkan penguatan, termasuk pemasangan senjata artileri dan senjata mesin tambahan. Selain itu, drone sekarang secara luas dikerahkan dari papan kapal untuk operasi rekognisi di wilayah musuh.

Secara paralel dengan ini, Rusia telah mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan kemampuan serangan angkatan lautnya. Pada awal 2023, Moskow bermaksud untuk melengkapi semua fregat baru Angkatan Laut Rusia dan kapal kelas korvet dengan rudal hipersonik Zircon . Namun, kapan implementasi dari inisiatif ini masih belum dapat dipastikan.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1442 seconds (0.1#10.140)