Fakta-Fakta Menarik Population III, Bintang Tertua di Luar Angkasa

Minggu, 17 Maret 2024 - 17:15 WIB
loading...
Fakta-Fakta Menarik Population III, Bintang Tertua di Luar Angkasa
Bintang Population III yang terbentuk di awal alam semesta terbentuk dari hidrogen dan helium.(Foto: Eureka Alert)
A A A
JAKARTA - Para ilmuwan terus mengkaji fakta-fakta bintang Population III. Bintang tertua itu disinyalir bisa mengungkap misteri alam semesta.

Melansir ScienceAlert, Minggu (17/3/2024), bintang ini berjarak sekitar 35.000 tahun cahaya dari Bumi dan masih berada di satu galaksi Bima Sakti. Bintang Population III yang terbentuk di awal alam semesta terbentuk dari hidrogen dan helium.

Berikut fakta-fakta bintang Population III :

1. Ukuran Bintang Population III


Ukurannya sangat masif, sangat panas, serta berusia pendek. Bintang ini relatif bebas dari logam. Bintang ini umumnya relatif jauh dari waktu lahirnya bumi dan lebih dekat dari waktu alam semesta mulai terbentuk. Ukurannya terbilang raksasa dengan suhu panas 100 kali dibanding panas matahari. Rata rata bintang generasi pertama memiliki ukuran 100 sampai 1.000 kali lebih besar dari Matahari.


2. Sumber energi dari nuklir


Sumber energi bintang berasal dari fusi nuklir, atau saat kondisi ketika inti atom dari elemen ringan berkombinasi untuk membuat elemen lain yang lebih besar.

Pada bintang-bintang kecil biasanya terjadi kombinasi hidrogen yang lalu berubah menjadi helium. Tapi, pada bintang yang lebih besar seperti bintang-bintang Population III, bisa terbentuk elemen berat semacam silikon dan besi. Bintang ini sekarang sedang berada di ujung usianya. Warna merah dan ukurannya menunjukkan aktivitasnya menggunakan cadangan hidrogen terakhirnya sebelum melakukan fusi helium.

Lalu, ketika bintang-bintang masif itu mengalami supernova atau ledakan dahsyat, elemen-elemen tersebut menyebar ke alam semesta. Elemen tersebut kemudian ikut masuk ke dalam bintang yang baru terbentuk. Dari situ terlihat kandungan metal sebuah bintang adalah indikator usia mereka.



Para ahli menggunakan data spektograf sinar infra merah dari salah satu dari kuasar yang sangat jauh. Cahaya kuasar itu telah beredar di luar angkasa selama 13,1 miliar tahun sebelum mencapai Bumi.

Para ahli sedang melihat kuasar, seperti saat ketika semesta baru berusia 700 juta tahun. Spektograf sebagai instrumen yang menangkap cahaya sekelebat ke objek luar angkasa , ke dalam komponen gelombang.


3. Melahirkan bintang


Menurut para astronom, bintang bernama SMSS J160540.18–144323.1 ini salah satu bintang pertama yang muncul setelah Population III mengalami supernova. Dari proses ini khalayak bisa memahami bagaimana alam semesta ini mulai terbentuk.

Laporan hasil riset ini telah dipublikasikan di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society pada 17 Juli 2019. "Ini adalah bintang dengan kandungan besi yang rendah. Dia mungkin terbentuk hanya beberapa ratus juta tahun setelah terjadinya Big Bang," kata pemimpin riset, Thomas Nordlander.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1935 seconds (0.1#10.140)