Terobosan Baru Gel Isi Serangga, Pengganti Pestisida

Kamis, 18 April 2024 - 06:19 WIB
loading...
Terobosan Baru Gel Isi Serangga, Pengganti Pestisida
Penggunaan pestisida yang berbahaya bagi lingkungan kerap disorot karena mengandung zat berbahaya. (Foto: New Atlas)
A A A
JAKARTA - Para peneliti menemukan gel berisi serangga sebagai pengganti pestisida untuk melindungi tanaman dari hama. Penggunaan pestisida yang berbahaya bagi lingkungan kerap disorot karena mengandung zat berbahaya.

New Atlas melansir, Kamis (18/4/2024) selama beberapa tahun, para ilmuwan berupaya menemukan formula pengganti alami untuk memberantas hama tanaman.

“Hasil keseluruhannya adalah nematoda yang diformulasikan secara tepat dan mudah digunakan dapat menjadi alternatif insektisida yang sangat efektif, terjangkau, dan berkelanjutan untuk pengendalian FAW,” tulis para ilmuwan dalam makalah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan.

Nematoda yaitu cacing gelang kecil yang tumbuh di lapisan atas tanah, biasanya tebalnya beberapa sentimeter. Panjangnya jarang melebihi sekitar 2,5 mm. Beberapa spesies memakan akar tanaman, sementara yang lain memiliki efek menguntungkan.



Salah satunya, yang disebut nematoda entomopatogenik (EPN). Kebiasaannya bertelur di dalam serangga. Ketika cacing bertelur, mereka mengeluarkan racun yang langsung membunuh serangga inangnya. Serangga ini juga dapat menjadi hama pemakan tanaman. Dalam kasus ini, petani sebenarnya dapat memasukkan EPN ke dalam tanah melalui formulasi cair sebagai alat pengendalian hama yang bebas pestisida.

Penelitian membuktikan bahwa gel yang mengandung serangga melindungi tanaman dari hama tanpa menggunakan pestisida yang berbahaya bagi lingkungan.



Ketiga perlakuan tersebut mempunyai efek tertentu terhadap ulat, namun gel adalah yang paling efektif, mengurangi serangan sekitar 50 persen dibandingkan dengan plot kontrol. Hasilnya, lahan yang diberi perlakuan gel menghasilkan tambahan 1 ton jagung per hektare.

Para peneliti mengatakan, versi komersial dari hidrogel harus lebih murah dibandingkan insektisida tradisional, tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan, serta ulat grayak tidak akan mengembangkan resistensi.

MG/Muhammad Rauzan Ranupane Ramadan
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1342 seconds (0.1#10.140)