Sejarah Bukit Zaitun, Lokasi yang Dipercaya Jadi Tempat Kenaikan Yesus Kristus
loading...
A
A
A
ISRAEL - Bukit Zaitun merupakan perbukitan batu kapur yang berada di sebelah timur Yerusalem. Bukit ini disebutkan memiliki sejarahnya sendiri yang berkaitan dengan agama Yahudi, Kristen, dan Islam.
Bukit Zaitun atau Mount of Olives memiliki tiga puncak yang membentang dari selatan ke utara, dengan puncak tertinggi bernama At Tur yang punya ketinggian 818 meter.
Tempat ini dipercaya sebagai kuburan orang Yahudi yang memuat sekitar 150 ribu makam, usianya sendiri bisa mencapai 3000 tahun. Untuk lebih detail terkait informasi Bukit Zaitun ini, berikut ulasan sejarahnya.
Sejarah Bukit Zaitun
Bukit Zaitun bagi umat Yahudi merupakan makam yang menampung sejumlah nabi-nabi besar mereka nabi Zakharia dan Absalom anak Daud, terdapat pula makam nabi-nabi Hagai, Zakharia dan Maleakhi.
Dikutip dari Britannica, dalam Alkitab bukit ini pertama kali disebutkan dalam “pendakian Bukit Zaitun” (2 Samuel 15), serta disebutkan dalam kitab Zakharia dalam nubuatan akhir zaman (Zakharia 14).
Bukit Zaitun sering disebutkan dalam Perjanjian Baru. Dari ituYesus masuk Yerusalem sebelum kematiannya datang. Dalam bukit ini terdapat situs sakral bagi umat Kristen, Taman Getsemani.
Situs tradisional Taman Getsemani adalah tempat Yesus berdoa sebelum dia dikhianati oleh Yudas Iskariot. Dari Bukit Zaitun jugalah Yesus dipercaya naik ke Surga setelah bangkit dari kematiannya.
Membuat Bukit Zaitun menjadi tempat yang istimewa bagi umat Nasrani. Setidaknya sejak abad ke-4 M, gereja dan tempat suci Kristen telah dibangun di sana.
Tidak hanya Gereja, terdapat pula beberapa Masjid dan kapel Kristen di tempat yang dipercayai umat Kristen dan Muslim merupakan lokasi kenaikan Yesus ke SUrga.
Sementara menurut tradisi Yahudi kuno, era mesianis atau era mesias akan dimulai di Bukit Zaitun, dan karena alasan inilah lerengnya menjadi tempat pemakaman paling suci dalam Yudaisme selama berabad-abad.
Tentara Romawi dari Legio X Fretensis bermarkas di bukit ini saat mengepung Yerusalem tahun 70 M. Upacara keagamaan untuk menandai bulan baru juga dilakukan di sini pada zaman Bait Suci Kedua.
Baca Juga: Astronot Buktikan Keajaiban Buah Zaitun yang Disebut Al Quran
Setelah hancurnya Bait Suci, orang-orang Yahudi merayakan Sukkot (Hari Raya Pondok Daun-daunan) di Bukit Zaitun. Mereka berziarah ke sini karena bukit ini terletak 80 meter lebih tinggi dari Bukit Bait Suci dan memberikan pemandangan daerah bekas Bait Suci.
Tempat ini menjadi tradisi untuk meratapi kehancuran Bait Suci, terutama pada hari raya Tisha B'Av. Untuk mempertahankan dan menjaga makam yang masih tersisa, umat Yahudi membayar penduduk sekitar untuk menjaga makam-makam tersebut pada pertengahan 1850-an.
Namun ketika masuk ke era pemerintahan Yordania dari tahun 1948 sampai 1967, penguburan Yahudi dihentikan dan banyak terjadi kerusakan di 40,000 dari sekitar 50,000 makam yang ada.
Itulah sejarah singkat Bukit Zaitun yang menyimpan sejarah penting bagi umat Yahudi, IslamdanKristen.
Bukit Zaitun atau Mount of Olives memiliki tiga puncak yang membentang dari selatan ke utara, dengan puncak tertinggi bernama At Tur yang punya ketinggian 818 meter.
Tempat ini dipercaya sebagai kuburan orang Yahudi yang memuat sekitar 150 ribu makam, usianya sendiri bisa mencapai 3000 tahun. Untuk lebih detail terkait informasi Bukit Zaitun ini, berikut ulasan sejarahnya.
Sejarah Bukit Zaitun
Bukit Zaitun bagi umat Yahudi merupakan makam yang menampung sejumlah nabi-nabi besar mereka nabi Zakharia dan Absalom anak Daud, terdapat pula makam nabi-nabi Hagai, Zakharia dan Maleakhi.Dikutip dari Britannica, dalam Alkitab bukit ini pertama kali disebutkan dalam “pendakian Bukit Zaitun” (2 Samuel 15), serta disebutkan dalam kitab Zakharia dalam nubuatan akhir zaman (Zakharia 14).
Bukit Zaitun sering disebutkan dalam Perjanjian Baru. Dari ituYesus masuk Yerusalem sebelum kematiannya datang. Dalam bukit ini terdapat situs sakral bagi umat Kristen, Taman Getsemani.
Situs tradisional Taman Getsemani adalah tempat Yesus berdoa sebelum dia dikhianati oleh Yudas Iskariot. Dari Bukit Zaitun jugalah Yesus dipercaya naik ke Surga setelah bangkit dari kematiannya.
Membuat Bukit Zaitun menjadi tempat yang istimewa bagi umat Nasrani. Setidaknya sejak abad ke-4 M, gereja dan tempat suci Kristen telah dibangun di sana.
Tidak hanya Gereja, terdapat pula beberapa Masjid dan kapel Kristen di tempat yang dipercayai umat Kristen dan Muslim merupakan lokasi kenaikan Yesus ke SUrga.
Sementara menurut tradisi Yahudi kuno, era mesianis atau era mesias akan dimulai di Bukit Zaitun, dan karena alasan inilah lerengnya menjadi tempat pemakaman paling suci dalam Yudaisme selama berabad-abad.
Tentara Romawi dari Legio X Fretensis bermarkas di bukit ini saat mengepung Yerusalem tahun 70 M. Upacara keagamaan untuk menandai bulan baru juga dilakukan di sini pada zaman Bait Suci Kedua.
Baca Juga: Astronot Buktikan Keajaiban Buah Zaitun yang Disebut Al Quran
Setelah hancurnya Bait Suci, orang-orang Yahudi merayakan Sukkot (Hari Raya Pondok Daun-daunan) di Bukit Zaitun. Mereka berziarah ke sini karena bukit ini terletak 80 meter lebih tinggi dari Bukit Bait Suci dan memberikan pemandangan daerah bekas Bait Suci.
Tempat ini menjadi tradisi untuk meratapi kehancuran Bait Suci, terutama pada hari raya Tisha B'Av. Untuk mempertahankan dan menjaga makam yang masih tersisa, umat Yahudi membayar penduduk sekitar untuk menjaga makam-makam tersebut pada pertengahan 1850-an.
Namun ketika masuk ke era pemerintahan Yordania dari tahun 1948 sampai 1967, penguburan Yahudi dihentikan dan banyak terjadi kerusakan di 40,000 dari sekitar 50,000 makam yang ada.
Itulah sejarah singkat Bukit Zaitun yang menyimpan sejarah penting bagi umat Yahudi, IslamdanKristen.
(dan)