9 Peninggalan Bersejarah di Gaza yang Dihancurkan Israel, Ada Museum Rafah
loading...
A
A
A
GAZA - Ada banyak peninggalan bersejarah di Gaza yang hancur akibat serangan-serangan Israel. Jenisnya beragam, termasuk tempat ibadah hingga museum.
Menurut para sejarawan, Gaza menjadi salah satu daerah yang paling lama dihuni di dunia. Tempat ini setidaknya sudah menjadi rumah banyak orang sejak abad ke-15 SM.
Sepanjang itu, Gaza telah ditempati oleh banyak bangsa berbeda. Masing-masing di antaranya meninggalkan sejumlah bukti sejarah seperti bangunan-bangunan tertentu.
Namun, keberadaan peninggalan bersejarah tersebut sudah banyak dihancurkan oleh Israel. Mengutip laman Institute for Palestine Studies, Kementerian Kebudayaan Palestina melaporkan bahwa 207 situs arkeologi dan bangunan bersejarah telah rusak per Februari 2024.
Kerusakan terjadi pada berbagai situs berbeda, seperti masjid, gereja, makam, museum, perpustakaan hingga pusat arsip. Berikut ini beberapa di antaranya yang bisa diketahui.
Museum ini dibuka oleh sepasang suami istri yang bertujuan melestarikan sejarah warisan tanah Gaza. Namun, keberadaannya rusak selama serangan Israel pada Oktober tahun lalu dan tersisa pecahan-pecahan kaca.
Seperti banyak situs peninggalan sejarah lain di Gaza, bangunan ini telah beberapa kali berganti kepemilikan dan fungsi. Sebagai museum, saat ini isinya mencakup banyak koleksi artefak dari berbagai periode sejarah Gaza.
Sayangnya, situs ini terkena serangan udara Israel pada 11 Desember. Kejadian itu telah merusak tembok, halaman dan taman dari museum tersebut.
Lokasi Masjid Otsman bin Qashqar berada di lingkungan Zeitoun, kota Gaza. Pada riwayatnya, masjid yang dibangun pada 1220 ini konon berlokasi di tempat kakek buyut Nabi Muhammad diyakini dimakamkan.
Pada perkembangannya, masjid tersebut dibangun ulang pada 1850. Masjid bersejarah ini terbilang penting karena dipercaya menjadi tempat makam kakek buyut Nabi Muhammad lainnya, Hashim bin Abd Manaf.
Namun, keberadaannya justru telah rusak akibat serangan udara Israel pada Oktober tahun lalu.
Melihat ke belakang, masjid ini dibangun dari batu pasir lokal dan mampu menampung sebanyak 5.000 jamaah. Dinamakan khalifah Islam kedua, Omar bin Khattab, bangunan ini dibangun pada abad ketujuh di atas reruntuhan gereja kuno.
Seperti situs penting lainnya, gereja ini diubah menjadi masjid pada abad ketujuh tetapi dikembalikan menjadi gereja pada 1150an. Direnovasi lagi pada 1856, bangunan tersebut tetap menjadi tempat ibadah bagi komunitas Kristen Gaza untuk berdoa dan mencari perlindungan selama masa konflik.
7. Hammam al-Sammara
Hammam al-Sammara dikenal juga dengan nama Pemandian Samaria. Konon, tempat ini dulunya didirikan oleh orang Samaria, etnis Yahudi di Zeiton.
Namun, lokasi bersejarah tersebut juga tak luput dari kehancuran. Serangan Israel di Gaza turut merusak peninggalan leluhur Yahudi mereka.
Status tersebut menjadikannya museum warisan Palestina yang cukup penting di Gaza. Sayangnya, museum ini hancur dalam serangan udara Israel pada 11 Oktober.
Ditemukan oleh tim ekspedisi Palestina-Prancis pada 1995-2005, situs ini menjadi salah satu yang masuk daftar sementara warisan dunia UNESCO. Namun, keberadaannya telah dirusak oleh Israel.
Itulah deretan peninggalan sejarah di Gaza yang dihancurkanolehIsrael.
Menurut para sejarawan, Gaza menjadi salah satu daerah yang paling lama dihuni di dunia. Tempat ini setidaknya sudah menjadi rumah banyak orang sejak abad ke-15 SM.
Sepanjang itu, Gaza telah ditempati oleh banyak bangsa berbeda. Masing-masing di antaranya meninggalkan sejumlah bukti sejarah seperti bangunan-bangunan tertentu.
Namun, keberadaan peninggalan bersejarah tersebut sudah banyak dihancurkan oleh Israel. Mengutip laman Institute for Palestine Studies, Kementerian Kebudayaan Palestina melaporkan bahwa 207 situs arkeologi dan bangunan bersejarah telah rusak per Februari 2024.
Kerusakan terjadi pada berbagai situs berbeda, seperti masjid, gereja, makam, museum, perpustakaan hingga pusat arsip. Berikut ini beberapa di antaranya yang bisa diketahui.
Peninggalan Bersejarah di Gaza yang Dirusak Israel
1. Museum Al Qarara
Museum Al Qarara biasa dikenal juga dengan nama Museum Khan Younis. Museum ini memang baru dibuka pada 2016, namun koleksinya terdiri dari sekitar 3.000 artefak yang berasal dari bangsa Kanaan.Museum ini dibuka oleh sepasang suami istri yang bertujuan melestarikan sejarah warisan tanah Gaza. Namun, keberadaannya rusak selama serangan Israel pada Oktober tahun lalu dan tersisa pecahan-pecahan kaca.
2. Qasr Al-Basha
Qasr Al-Basha dibangun sekitar abad ke-13 di kota Gaza. Awalnya bangunan ini berupa istana sebelum akhirnya diubah menjadi museum pada 2010.Seperti banyak situs peninggalan sejarah lain di Gaza, bangunan ini telah beberapa kali berganti kepemilikan dan fungsi. Sebagai museum, saat ini isinya mencakup banyak koleksi artefak dari berbagai periode sejarah Gaza.
Sayangnya, situs ini terkena serangan udara Israel pada 11 Desember. Kejadian itu telah merusak tembok, halaman dan taman dari museum tersebut.
3. Masjid Otsman bin Qashqar
Masjid Otsman bin Qashqar menjadi salah satu tempat ibadah bersejarah yang rusak akibat serangan Israel. Kondisi kerusakannya pun terbilang cukup parah karena menerima serangan fatal.Lokasi Masjid Otsman bin Qashqar berada di lingkungan Zeitoun, kota Gaza. Pada riwayatnya, masjid yang dibangun pada 1220 ini konon berlokasi di tempat kakek buyut Nabi Muhammad diyakini dimakamkan.
4. Masjid Sayed al-Hashim
Berikutnya ada Masjid Sayed al-Hashim. Tempat ibadah umat Muslim ini dibangun sekitar abad ke-12.Pada perkembangannya, masjid tersebut dibangun ulang pada 1850. Masjid bersejarah ini terbilang penting karena dipercaya menjadi tempat makam kakek buyut Nabi Muhammad lainnya, Hashim bin Abd Manaf.
Namun, keberadaannya justru telah rusak akibat serangan udara Israel pada Oktober tahun lalu.
5. Masjid Agung Omari
Masjid Agung Omari diperkirakan sebagai masjid pertama yang dibangun di Jalur Gaza. Pada tanggal 8 Desember, bangunan itu hancur akibat serangan udara Israel.Melihat ke belakang, masjid ini dibangun dari batu pasir lokal dan mampu menampung sebanyak 5.000 jamaah. Dinamakan khalifah Islam kedua, Omar bin Khattab, bangunan ini dibangun pada abad ketujuh di atas reruntuhan gereja kuno.
6. Gereja Saint Porphyrius
Gereja ortodoks Yunani ini berlokasi di Zeitoun. Dianggap sebagai gereja tertua ketiga di dunia, Saint Porphyrius dibangun pada tahun 425 di atas fondasi situs pagan kuno dan dinamai menurut nama santo Bizantium.Seperti situs penting lainnya, gereja ini diubah menjadi masjid pada abad ketujuh tetapi dikembalikan menjadi gereja pada 1150an. Direnovasi lagi pada 1856, bangunan tersebut tetap menjadi tempat ibadah bagi komunitas Kristen Gaza untuk berdoa dan mencari perlindungan selama masa konflik.
7. Hammam al-Sammara
Hammam al-Sammara dikenal juga dengan nama Pemandian Samaria. Konon, tempat ini dulunya didirikan oleh orang Samaria, etnis Yahudi di Zeiton. Namun, lokasi bersejarah tersebut juga tak luput dari kehancuran. Serangan Israel di Gaza turut merusak peninggalan leluhur Yahudi mereka.
8. Museum Rafah
Museum Rafah menyimpan banyak peninggalan penting. Tempat ini telah menyelesaikan proyek selama 30 tahun untuk mengkurasi koleksi koin kuno, pelat tembaga hingga perhiasan zaman dulu.Status tersebut menjadikannya museum warisan Palestina yang cukup penting di Gaza. Sayangnya, museum ini hancur dalam serangan udara Israel pada 11 Oktober.
9. Situs Blakhiyya
Situs arkeologi ini diidentifikasi sebagai Pelabuhan Anthedon. Dulunya, pelabuhan itu eksis di Gaza sekitar 800 SM - 1100 M.Ditemukan oleh tim ekspedisi Palestina-Prancis pada 1995-2005, situs ini menjadi salah satu yang masuk daftar sementara warisan dunia UNESCO. Namun, keberadaannya telah dirusak oleh Israel.
Itulah deretan peninggalan sejarah di Gaza yang dihancurkanolehIsrael.
(dan)