Ukraina Temukan Perangkat Canggih Buatan Barat di Rudal Korut

Kamis, 24 Oktober 2024 - 13:41 WIB
loading...
Ukraina Temukan Perangkat...
Rudal Korea Utara. FOTO/ THE SUN
A A A
KIEV - Ilmuwan Ukraina temukan adanya perangkat canggih buatan Barat dalam rudal Korea Utara yang digunakan oleh Rusia dalam perang melawan Ukraina.

BACA JUGA - Kapal Perang Rusia yang Dihancurkan Ukraina

Temuan ini mencakup mikrocontroller yang berasal dari setidaknya sembilan perusahaan Barat, meskipun terdapat sanksi ketat yang diterapkan.

Laporan dari Bloomberg menyoroti kelemahan dalam penegakan kontrol ekspor dan menimbulkan kekhawatiran mengenai aliran teknologi yang terus mengalir ke Korea Utara dan Rusia.

Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam pengadaan komponen tersebut antara lain Analog Devices dan Broadcom yang berbasis di AS, NXP Semiconductors dari Belanda, TRACO Electronic AG asal Swiss, serta XP Power dari Inggris.

Beberapa komponen ini bahkan diproduksi pada tahun lalu, menunjukkan bahwa penyelundupan komponen ke Korea Utara dan akhirnya ke Rusia masih terjadi meskipun sudah ada sanksi yang diberlakukan selama bertahun-tahun.

Rudal yang dianalisis merupakan jenis KN-23/24 milik Korea Utara yang ditembak jatuh di wilayah Poltava, Ukraina pada 7 September.

Di dalam rudal tersebut, para peneliti menemukan chip penting yang digunakan untuk navigasi dan komunikasi, yang seharusnya dibatasi oleh undang-undang ekspor.

Temuan ini menyoroti masalah berkelanjutan mengenai akses Rusia dan Korea Utara terhadap teknologi maju dari Barat untuk tujuan militer, meskipun sanksi yang semakin ketat bertujuan untuk menghentikan transfer tersebut.

Beberapa perusahaan yang terlibat telah membantah mengetahui bahwa produk mereka dijual ke Korea Utara.

Perusahaan-perusahaan asal Amerika menyatakan bahwa mereka bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memperkuat langkah-langkah kepatuhan dan mencegah penyalahgunaan produk mereka.

Broadcom, khususnya, menyebutkan bahwa banyak komponen mereka sering dipalsukan, menyiratkan bahwa beberapa chip bermerek Broadcom yang ditemukan mungkin tidak asli dan ada kemungkinan mencapai Korea Utara melalui cara ilegal.

Kekhawatiran akan kemampuan Rusia untuk terus memperoleh komponen-komponen ini sangat penting, mengingat komponen tersebut krusial dalam pembangunan rudal yang digunakan dalam serangan terhadap infrastruktur sipil, bisnis, dan jaringan energi Ukraina.

Lebih jauh lagi, ada kekhawatiran mengenai semakin kuatnya kemitraan antara Korea Utara, Rusia, Iran, dan kemungkinan negara-negara yang terkena sanksi lainnya.

Kolaborasi ini tampaknya melampaui sekadar pasokan suku cadang, dengan negara-negara tersebut berpotensi saling tukar insinyur dan keahlian teknologi untuk meningkatkan kapabilitas militer mereka.

Peningkatan kerjasama antara negara-negara yang dikenakan sanksi ini mengancam untuk semakin merongrong upaya keamanan global.

Dengan adanya penemuan ini, semakin jelas bahwa upaya internasional untuk menghentikan transfer teknologi militer ke negara-negara yang terlibat konflik harus diperkuat.

Kewaspadaan terhadap aliran barang dan teknologi ke negara-negara yang dikenakan sanksi menjadi semakin mendesak untuk menjaga stabilitas dan keamanan global.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1736 seconds (0.1#10.140)