Lebih Dulu Zigot atau Embrio? Perspektif Al-Quran dan Sains Modern

Rabu, 11 Desember 2024 - 12:00 WIB
loading...
Lebih Dulu Zigot atau...
Uraian Al-Quran tentang tahapan perkembangan manusia memiliki kesesuaian dengan penemuan embriologi modern. Foto: GettyImages
A A A
JAKARTA - Pertanyaan tentang asal-usul manusia dan tahapan perkembangannya telah menjadi subjek penelitian dan perenungan selama berabad-abad. Dalam konteks ini, Al-Qur'an, sebagai kitab suci umat Islam, dan sains modern, dengan metodologi penelitiannya, menawarkan perspektif yang menarik untuk dikaji.

Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah: manakah yang lebih dulu, zigot atau embrio?

Konsep Zigot dan Embrio dalam Al-Qur'an

Al-Qur'an, yang diturunkan 14 abad yang lalu, mengandung banyak ayat yang menggambarkan tahapan perkembangan manusia di dalam rahim. Meskipun tidak secara eksplisit menyebutkan istilah "zigot" dan "embrio", Al-Qur'an menggunakan berbagai istilah untuk menyebut fase-fase perkembangan tersebut, di antaranya:

Nutfah (setetes mani): Menunjukkan awal mula kehidupan manusia dari pertemuan sel sperma dan sel telur.

"Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)." (QS. Al-Mu'minun: 13)

Alaqah (segumpal darah): Menggambarkan fase di mana embrio menempel di dinding rahim dan mulai terbentuk sistem peredaran darah.

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah." (QS. Al-'Alaq: 1-2)

Mudghah (segumpal daging): Menunjukkan fase di mana embrio mulai berkembang dan membentuk organ-organ tubuh.

"Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al-Mu'minun: 14)

Konsep Zigot dan Embrio dalam Sains Modern

Sains modern, dengan bantuan teknologi canggih seperti mikroskop dan ultrasonografi (USG), mampu mempelajari proses perkembangan manusia secara detail. Berikut adalah definisi zigot dan embrio menurut sains:

Zigot: Sel tunggal yang terbentuk dari penyatuan sel sperma dan sel telur (fertilisasi). Zigot mengandung semua informasi genetik yang diperlukan untuk perkembangan manusia.

Embrio: Tahapan perkembangan manusia setelah zigot mengalami pembelahan sel dan menempel di dinding rahim (implantasi). Fase embrio berlangsung hingga minggu ke-8 kehamilan. Setelah itu, disebut sebagai janin.

Urutan Perkembangan: Zigot Lebih Dulu

Berdasarkan penjelasan di atas, baik Al-Qur'an maupun sains modern sepakat bahwa zigot terbentuk lebih dulu daripada embrio. Zigot adalah awal mula kehidupan manusia, sedangkan embrio adalah tahapan perkembangan selanjutnya.

Proses Perkembangan Manusia Menurut Sains:

- Fertilisasi: Sel sperma membuahi sel telur, membentuk zigot.
- Pembelahan Sel: Zigot mengalami pembelahan sel berulang kali, membentuk struktur berupa bola sel yang disebut blastocyst.
- Implantasi: Blastocyst menempel di dinding rahim.
- Embrio: Blastocyst berkembang menjadi embrio, di mana organ-organ tubuh mulai terbentuk.
- Janin: Setelah minggu ke-8, embrio disebut sebagai janin dan terus berkembang hingga lahir.


Al-Qur'an dan Embriologi Modern

Menariknya, uraian Al-Qur'an tentang tahapan perkembangan manusia memiliki kesesuaian dengan penemuan embriologi modern.

Keith L. Moore, seorang profesor embriologi dan anatomi, mengakui hal ini dalam bukunya "The Developing Human: Clinically Oriented Embryology". Ia menyatakan bahwa deskripsi Al-Qur'an tentang perkembangan embrio sangat akurat dan sesuai dengan pengetahuan ilmiah modern.

Kesimpulan

Al-Qur'an dan sains modern memberikan gambaran yang harmonis tentang awal mula kehidupan manusia dan tahapan perkembangannya.

Keduanya sepakat bahwa zigot, yang terbentuk dari penyatuan sel sperma dan sel telur, adalah fase pertama dalam perkembangan manusia, yang kemudian berkembang menjadi embrio. Kesesuaian antara wahyu dan penemuan ilmiah ini menunjukkan keajaiban Al-Qur'an dan menguatkan kebenaranajaranIslam.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1582 seconds (0.1#10.140)