Suara seperti Jet Sinyal Tanda-Tanda Tsunami Akan Terjadi

Kamis, 01 Oktober 2020 - 16:53 WIB
loading...
Suara seperti Jet Sinyal...
Ilustrasi gambaran Tsunami sebelum menghantam daratan. FOTO/ IST
A A A
JAKARTA - Indonesia adalah negara yang dikelilingi Cincin Api atau Lingkaran Api Pasifik ( Ring of Fire) terbesar di Di dunia. Artinya Indonesia adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi, letusan gunung berapi dan Tsunami yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik.

Belakangan, bahkan ramai dibicarakan bahwa Pulau Jawa mendapat ancaman gempabumi berkekuatan 9,1 magnitudo, dan berpotensi dihantam tsunami setinggi 20 meter. (Baca juga: Bantu Guru PJJ, Kemendikbud Luncurkan Program Guru Belajar)

Munculnya bencana tersebut berdasarkan hasil penelitian Institut Teknologi Bandung (ITB), menggunakan data gempabumi katalog BMKG dan Katalog internasional Seismological Centre (ISC).

Tsunami sendiri dapat dipicu oleh bermacam-macam faktor berskala besar terhadap air laut. Misalnya saja gempa baik itu tektonik maupun vulkanik, patahan dasar lempeng bumi, dan meletusnya gunung berapi.. (Lihat videonya: Tempat Karaoke di Depok Ditutup Paksa Petugas)

Dirangkum SINDOnews, Kamis (1/10/2020), dari beberapa sumber, berikut tanda-tanda akan terjadi tsunami.

Tsunami biasanya didahului dengan gempa bumi berkala besar dengan intensitas gempa cukup lama dan terasa kuat.

Kemudian air laut mulai surut. Surutnya air laut adalah salah satu pertanda akan terjadi tsunami, jika dasar perairan anjlok karena terjadinya gempa.

Setelah air tertarik ke laut, gelombang besar akan menerjang daratan membawa energi balasan.

Gelombang pertama yang datang dalam rangkaian gelombang tsunami biasanya bukan yang terbesar, jadi jika ada gelombang yang sangat besar, gelombang yang lebih besar mungkin akan segera datang.

Tanda-tanda lainnya sebelum tsunami adalah bunyi gemuruh dari tengah lautan, banyak ikan menggelepar di pantai yang airnya surut.

Jika ada suara gemuruh mirip seperti suara kereta atau pesawat jet, itu menjadi tanda tsunami mungkin akan datang, jadi segera melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi atau ke pedalaman, hindari lembah sungai.

Jika tanda-tanda itu muncul, tinggalkan daerah pesisir daratan rendah dan pindah ke tempat yang lebih tinggi.

Jangan kembali ke dataran rendah setelah tsunami melanda karena gelombang lain kemungkinan besar akan mengikuti gelombang pertama dan setiap gelombang dapat berlangsung hingga 30 menit. Bahaya bisa berlangsung selama berjam-jam dan, dalam beberapa kasus, lebih dari 24 jam.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2520 seconds (0.1#10.140)