Fenomena Langit di Pekan Pertama Oktober, Ada Hujan Meteor Draconids

Sabtu, 03 Oktober 2020 - 12:18 WIB
loading...
Fenomena Langit di Pekan Pertama Oktober, Ada Hujan Meteor Draconids
ilustrasi fenomena alam hujan meteor. FOTO/ IST
A A A
JAKARTA - Fenomena langit selalu menarik untuk disaksikan. Memasuki bulan Oktober 2020 ini, ada banyak fenomena langit yang bisa diamati.(Baca juga: Bupati Semarang Dipecat, Gerbong PDIP Bulat Dukung Ngebas )

Berikut fenomena langit di pekan pertama Oktober 2020, dikutip dari laporan Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)

1. Puncak konjungsi Venus-Regulus: 1-6 Oktober

Selama sepekan berturut-turut sejak 30 September hingga 6 Oktober, Venus akan mengalami konjugsi atau kesejajaran dengan Regulus.

Puncak dari konjungsi Venus-Regulus di rasi Leo ini adalah pada 3 Oktober 2020, pukul 06.04 WIB dengan sudut pisah hanya 5 menit busur.

Fenomena ini dapat disaksikan dari arah Timur-Timur Laut mulai pukul 04.00 WIB selama kondisi langit cerah, bebas dari polusi cahaya dan maupun penghalang di sekitar medan pandang.(Baca juga: Studi 35 Tahun: Kekebalan Manusia Terhadap Virus Corona hanya Sebentar )

2. Merkurius mencapai elongasi timur maksimum: 1 Oktober

Merkurius akan mencapai elongasi timur maksimumpada 1 OKtober 2020 pukul 22.59 WIB. Merkurius terletak di 11 derajat sebelah sealatan Matahari dengan ketinggian 22,5 derajat ektika terbenam Matahari dan elongasi 25,8 derajat.

Merkurius dapat diamati dengan mata telanjang beberapa menit setelah terbenam Matahari.

Elongasi timur maksimum merkurius terjadi rata-rata setiap 116 hari sekali, terkahir terjadi pada 5 Juni 2020 dan akan kembali terjadi lagi pada 24 Januari 2021.

3. Bulan Purnama Mikro: 2 Oktober

Menurut Lapan, puncak purnama kali ini akan terjadi pada 04.05.10 WIB. Purnama ini dinamakan juga purnama mikro dengan karena jaraknya cukup berdekatan dengan titik apogee yang akan terjadi pada lusa 4 Oktober.

Oengamat di wilayah Indonesia bagian Timur tidak adapat menyaksikan puncak purnama kali ini, karena Bulan sudah terbenam lebih dulu dan Matahari sudah terbit.

Bulan purnama dapat diamati pada arah Timur hingga Barat dan terletak pada konstelasi Cetus.

4. Konjungsi Bulan - Mars: 3 Oktober

Puncak konjungsi Bulan- Mar terjadi pada 3 Oktober Bulan 2020 pukul 11.20.38 WIB. Tapi, fenomena ini dapat disaksikan sejak tengah malam di dekat zenit arah Utara-Timur Laut hingga pukul 05.15 WIB.

Selain itu, fenomena ini juga dapat disaksikan ketika Bulan terbit di arah Timur pada pukul 19.00 WIB hingga tengah malam.

5. Bulan di titik terjadi dari Bumi (Apogee): 4 Oktober

Bulan akan berada pada titik terjauh dari Bumi pada pukul 00.90 WIB. Bulan terletak di konstelasi Pisces ketika apodee akan tetap baru dapat disaksikan mulai pukul 20.00 WIB di arah Timur-Timur Laut dan terbenam keesokan harinya pada pujul 07.30 WIB.

6. Merkurius mengalami fase dikotomi: 6 Oktober

Dikotomi adalah nama lain dari face perbani atau kuartir. Secara umum, dikotomi adlaah konfigurasi Bumi, planet dan Matahari yang memebentuk sudut sikut-siku 90 derajat.

Hal ini membuat bagian planet yakni Merkurius yang termati dari Bui akan tampak bercahaya 50% dari luas seluruh piringan.

Berbeda dengan Venus, Meskurius mengalamai fase dikotomi antara 1-6 hari sebelum atau sesudah elongasi maksimum. Hal ini karena bentuk orbit Merkurius yang lebih lonjong dibandingkan Venus.

7. Puncak hujan Meteor Draconids: 8 Oktober

Hujan Meteor Draconids aktif sejak 6 hingga 10 oktober. Puncaknya, terjadi apda 8 Oktober dan dapat disaksikan sejak pukul 18.15 WIB hingga 21.30 WIB dengan intensitas antara 4 hingga 6 meteor per jam jika cuaca cerah dan bebas polusi cahaya.

Akan tetapi, bagi pengamat di area perkotaan hanya akan menyaksikan antara 1-2 meteor per jam.

Fenomena ini paling baik jika diamati dari belajan Bumu bagian utara .
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0818 seconds (0.1#10.140)