Sibak Rahasia Tata Surya, NASA Jalani Mission Impossible Comot Batu Asteroid

Sabtu, 17 Oktober 2020 - 01:12 WIB
loading...
A A A
Saat mengorbit asteroid, OSIRIS-REx mendeteksi bahwa beberapa batu besar di Bennu tertembak melalui urat bahan kaya karbon kuno yang dikenal sebagai karbonat. Karbonat mungkin terbentuk ketika es mencair dan menetes melalui tubuh induknya, menyebabkan reaksi encer di dalam bebatuannya.

“Saya terkejut saat melihat urat-urat ini," kata Hannah Kaplan, ilmuwan planet di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Maryland.

Mereka berukuran lebar sentimeter dan dapat membentang lebih dari satu meter -jauh lebih besar dari urat karbonat yang terlihat di beberapa meteorit.

Menurut Lauretta, urat-urat besar menunjukkan bahwa tubuh induk Bennu pernah memiliki sistem air panas yang sangat besar yang mengalir melaluinya -yang berarti bahwa ia memiliki banyak geologi aktif. Beberapa fragmen karbonat ini mungkin tergeletak di tanah di Nightingale dan diambil oleh OSIRIS-REx.

Para peneliti berencana membandingkan sampel Bennu dengan yang saat ini dalam perjalanan kembali ke Bumi dari Ryugu, asteroid lebih besar yang dikunjungi pesawat ruang angkasa Hayabusa2 JAXA tahun lalu.

“Saya merasa seperti anak manja yang memotong dua kue lezat pada hari ulang tahun saya,” kata Queenie Hoi Shan Chan, ilmuwan planet di Royal Holloway, Universitas London, di Egham, Inggris, yang bekerja di Hayabusa.

Ryugu tampaknya memiliki lebih sedikit bahan kaya air di permukaannya daripada Bennu. Dengan membandingkan sampel, para peneliti akan dapat lebih memahami bagaimana proses air dan bahan organik yang umum terjadi di asteroid, kata Chan.

Ilmuwan juga akan menjelajahi bebatuan Bennu untuk mendapatkan petunjuk tentang cara melindungi Bumi dari asteroid. Bennu mengorbit dengan berbahaya di dekat Bumi dan memiliki peluang kecil untuk menabrak planet sekitar abad kedua puluh dua.

Penelitian telah menunjukkan bahwa asteroid lebih merupakan tumpukan puing-puing yang longgar daripada batu padat. Dengan memeriksa konsistensi batuan Bennu dengan cermat, para ilmuwan dapat mengusulkan cara untuk membelokkan atau menghancurkan asteroid dekat Bumi yang mengancam.

“Sampel apa pun dari Bennu akan sangat berguna -tambahan penting untuk koleksi sampel planet yang kita miliki di Bumi,” kata Jawin. “Mungkin tidak akan terlalu peduli kita berada di sana dan mencuri beberapa batunya.” (Baca juga: Mau Beli Poco X3 NFC? Jangan Tergesa-gesa, Coba Intip Dulu narzo 20 Pro )
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0691 seconds (0.1#10.140)