Kurang Tidur Dapat Menyebabkan Gangguan Berpikir, Benarkah?

Jum'at, 06 November 2020 - 10:21 WIB
loading...
Kurang Tidur Dapat Menyebabkan Gangguan Berpikir, Benarkah?
Ilustrasi
A A A
Jakarta - Para peneliti dari Universitas York, Amerika Serikat, telah melakukan penelitian tentang cara menurunkan gangguan otak atau gangguan pikir. Mereka menyebut bahwa tidur adalah salah satu cara paling efektif untuk mengatasi masalah tersebut.

Secara garis besar, setiap orang pasti pernah mengalami gangguan berpikir yang muncul secara tiba-tiba. Namun, gangguan berpikir ini mudah diatasi bagi sebagian besar orang tapi membuat sengsara bagi sebagian lainnya, khususnya mereka yang mengalami gangguan stres pasca trauma, depresi dan skizofrenia.

Dari kejadian diatas, para ilmuwan melibatkan 60 orang sehat untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Mereka diberikan beragam foto dan harus belajar mengasosiasikan wajah dengan emosional negatif atau netral.

Baca juga : Smart Technology SUV dan Fitur Canggih Jadi Identitas Wuling Almaz

Mereka yang ikut dalam penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok dengan tidur cukup dan kelompok yang kurang tidur. Mereka akan ditunjukkan kembali foto-foto yang diberikan pada keesokan harinya.

Para ilmuwan menemukan bahwa orang-orang yang beristirahat dengan cukup, mampu dengan lebih mudah menghadapi pikiran yang mengganggu. Sementara, peserta yang kurang tidur mengalami peningkatan pikiran yang tidak diinginkan hampir 50% dibandingkan dengan peserta yang cukup istirahat.

Mereka yang tidur nyenyak mampu melihat pemandangan negatif tersebut dengan cara yang jauh lebih positif. Artinya, kesehatan mental sangat mempengaruhi pola pikir seseorang dalam menghadapi segala permasalahan.

Tidur bukan hanya untuk mengurangi gangguan berpikir tapi juga mencegah masalah kesehatan lainnya. Banyak orang mengalami gangguan kesehatan fisik karena mentalnya yang lemah.

Baca juga : COVID-19 Bawa Berkah, E-Commerce Tumbuh Jauh di Atas Prediksi

"Penelitian ini menunjukkan bahwa munculnya pikiran yang mengganggu dan gangguan emosional setelah tidur yang buruk dapat menciptakan lingkaran setan. Menjaga kualitas tidur diperlukan untuk mendukung pemulihan (mental)," kata peneliti Universitas York Dr Scott Cairney, dikutip dari Technology.

Para ilmuwan mengungkapkan bahwa profesional kesehatan harus menyadari hal itu dan mencoba meningkatkan kualitas tidur pasien. Ini dilakukan agar para pasien dapat mengatasi pikiran yang tidak diinginkan.
(fan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1948 seconds (0.1#10.140)