Takut dengan Kemajuan China di Luar Angkasa, Trump Rilis Kebijakan Baru

Sabtu, 12 Desember 2020 - 00:08 WIB
loading...
Takut dengan Kemajuan China di Luar Angkasa, Trump Rilis Kebijakan Baru
Amerika Serikat khawatir dengan kemajuan yang dicapai China dan Rusia dalam mengesksplorasi ruang angkasa. Foto/NASA
A A A
WASHINGTON - Dalam perlombaaan mengeksplorasi ruang angkasa , Amerika Serikat menegaskan kembali ambisinya untuk menjadi leader di antara negara-negara dengan sains kuat. (Baca juga: Ketika Pesawat Ruang Angkasa NASA "Membidik" Chang'e-5 Milik China di Bulan )

Hal itu terangkum dalam kebijakan baru Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump , terkait ruang angkasa. Kebijakan nasional baru itu menguraikan prinsip-prinsip dasar, dan prioritas utama, kegiatan luar angkasa AS yang beragam ke depannya.

Space.com menyebutkan, pejabat Gedung Putih menginformasikan, dokumen memiliki empat tujuan utama tingkat atas. Masing-masing, memperluas sektor luar angkasa komersial Amerika, meningkatkan kerja sama internasional, melanjutkan kegiatan sains dan eksplorasi yang ambisius, serta memperkuat keamanan nasional dan kepemimpinan Amerika Serikat di luar angkasa.

"Tujuan keempat itu sangat penting, untuk keamanan nasional mendasari semua yang kami lakukan," kata Scott Pace, Wakil Asisten Presiden dan Sekretaris Eksekutif Dewan Luar Angkasa Nasional (NSC), dalam pertemuan kedelapan NSC di Pusat Antariksa Kennedy NASA di Florida.

"Dengan memetakan jalur yang jelas untuk aktivitas luar angkasa Amerika Serikat, kebijakan ini menegaskan kembali kepemimpinan kami dalam domain luar angkasa dan status kami sebagai negara penjelajah antariksa terkemuka di dunia," kata Trump dalam sebuah pernyataan, Rabu (9/12/2020).

"Kebijakan ini mewakili pendekatan seluruh-pemerintah yang mengakui ruang sebagai keharusan nasional," kata Trump lagi

Dalam pertemuan NSC tersebut, AS tampaknya khawatir akan nasib dominasinya di ruang angkasa. Ya dominasi yang telah lama dipegang Amerika Serikat belakangan ini mendapat ancaman serius. Mereka menyebut ancaman utama datang dari China dan Rusia.

"Misalnya, kedua negara secara aktif mengembangkan teknologi antisatelit yang dapat menghancurkan atau menonaktifkan satelit Amerika," kata Direktur Intelijen Nasional John Ratcliffe.

"Singkatnya, ancaman terhadap Amerika Serikat dan sistem antariksa sekutu terus tumbuh, dan kita seharusnya tidak membiarkan ancaman itu tumbuh tanpa henti," kata Ratcliffe dalam pertemuan NSC.

Dia menegaskan, kebijakan luar angkasa nasional yang baru dikeluarkan mengungkap bahawa ruang angkasa harus menjadi domain intelijen prioritas. Lebih lanjut dijelaskan, timnya sedang bekerja dengan para pemimpin Angkatan Luar Angkasa AS untuk mengevaluasi apakah cabang militer baru tersebut akan bergabung sebagai anggota ke-18 komunitas intelijen Amerika. "Keputusan tentang itu diharapkan dalam satu atau dua bulan ke depan," kata Ratcliffe.

"Jika musuh kita menantang kita di luar angkasa, mereka akan menghadapi tim luar angkasa yang benar-benar bersatu," katanya.

Pemerintahan Trump telah menaruh perhatian besar pada ruang angkasa selama empat tahun terakhir. Misalnya, presiden telah menandatangani lima arahan kebijakan luar angkasa, termasuk satu yang mengarahkan NASA untuk mengembalikan astronot ke Bulan sebagai pendahulu misi Mars berawak.

Trump juga telah membentuk Angkatan Luar Angkasa, cabang militer baru pertama negara itu sejak Angkatan Udara dibentuk pada tahun 1947. NSC juga telah dihidupkan setelah tidak aktif sejak awal 1990-an. (Baca juga: Vaksin Covid-19 Sudah Tiba, Dokter Reisa Imbau Masyarakat Tetap Patuhi Prokes )
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1151 seconds (0.1#10.140)