Tak Mau Kalah Dari China dan Eropa, AS Kembangkan Pembangkit Listrik Fusi Nuklir

Senin, 14 Desember 2020 - 00:12 WIB
loading...
Tak Mau Kalah Dari China...
Konsep pembangkit listrik fusi nuklir. Foto: Alexander Creely
A A A
Jakarta - Para ilmuwan di Amerika Serikat (AS) mengungkapkan rencananya untuk mengembangkan pembangkit listrik fusi nuklir tahun 2040-an. Negara itu ingin menyusul Eropa dan China yang lebih dulu mengembangkan fusi nuklir.

Sebenarnya, AS dapat saja membuat pembangkit listrik fusi secara realistis pada 2030-an. Namun, para ilmuwan AS telah menetapkan jangka waktunya agar para ilmuwan dapat belajar dari proyek-proyek besar seperti ITER di Eropa dan China sebelum merancang prototipe mereka sendiri.

Baca juga : Masker Wajah Mirip Power Ranger Cegah Infeksi Covid-19

Lembaga Ilmu Energi Fusi (FES) di Departemen Energi AS (DOE) telah mengungkapkan keinginan AS membuat pembangkit listrik fusi. Pembangunan ini termasuk dalam program nasional AS yang menyasar bidang energi untuk dua dekade mendatang.

Tujuan dari pembangunan pembangkit fusi nuklir adalah untuk memajukan ilmu dasar plasma yang dibatasi secara magnetis. Mereka juga ingin mengembangkan kemampuan prediksi yang diperlukan untuk sumber energi fusi berkelanjutan.

Meskipun saat ini tidak ada proyek fusi besar yang sedang dikembangkan di AS, negara ini memiliki kontributor besar terhadap proyek ITER di Eropa. Rencana baru pembangkit listrik fusi AS dipengaruhi oleh para ilmuwan AS yang tergabung dalam ITER.

Para peneliti mengungkapkan bahwa ITER akan mengajarkan pelajaran berharga tentang plasma yang terbakar. Pelajaran yang didapat sangat penting bagi kelangsungan sumber energi di AS.

Mereka menambahkan bahwa biaya yang lebih dari USD 20 miliar sebenarnya terlalu mahal untuk pembangkit listrik. Namun, para peneliti fusi AS ingin membangun banyak pembangkit listrik yang lebih kecil dan lebih murah dengan memanfaatkan kemajuan terkini seperti simulasi superkomputer tokamak, pencetakan 3D, dan kumparan magnet yang terbuat dari superkonduktor suhu tinggi.

Peta jalan fusi baru oleh DOE mengidentifikasi kesenjangan teknologi dan memberikan saran tentang bagaimana kesenjangan dapat diisi dengan fasilitas dan investasi baru. Ini menjadi bagian penting mengingat seluruh dunia tengah mengembangkan sumber energi murah dan ramah lingkungan.

"Dengan mengidentifikasinya (pembangkit listrik) sebagai tujuan, dapat memicu lebih banyak penelitian di area yang mendukung misi tersebut," kata Stephanie Diem, fisikawan fusi di Universitas Wisconsin, Madison, dikutip dari Interestingengineering.

Baca juga : Sadis, Satu Adegan Film Fast and Furious ini Habiskan Biaya Rp346,6 Miliar

Di pembangkit listrik fusi, salah satu contohnya adalah rentetan neutron energik akan menurunkan kualitas material. Laporan tersebut mengemukakan bahwa sumber neutron berbasis akselerator partikel dapat dibangun untuk menguji bahan baru.

AS bukan satu-satunya negara yang mengumumkan rencana masa depan untuk pembangkit listrik fusi nuklir. Inggris baru-baru ini juga mengumumkan sedang mencari lokasi untuk proyek yang kemungkinannya terkait dengan energi fusi.
(fan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3351 seconds (0.1#10.140)