Ilmuwan Temukan Jejak Cacing Purba Raksasa Peneror Penghuni Laut

Sabtu, 23 Januari 2021 - 11:28 WIB
loading...
Ilmuwan Temukan Jejak Cacing Purba Raksasa Peneror Penghuni Laut
Ilustrasi foto/Live Science
A A A
TAIPEI - Ilmuwan Taiwan yang berkecimpung di bidang fosil berhasil mengidentifikasi jejak cacing purba raksasa yang hidup sekitar 20 juta tahun yang lalu. Cacing purba raksasa ini bisa bersembunyi di bawah sedimen laut dan menyergap mangsanya yangn lengah.

Sebuah riset baru melaporkan, cacing monster ini mungkin nenek moyang cacing Bobbit modern berahang perangkap (Eunice aphroditois), yang juga bersembunyi di liang di bawah dasar laut dan dapat tumbuh hingga sepanjang 10 kaki (3 meter). (Baca: Fosil Ini Membuktikan Kalau Dinosaurus Juga Mengerami Telurnya)

Berdasarkan bukti fosil dari Taiwan, liang cacing purba berbentuk L dan berukuran panjang sekitar 7 kaki (2 m) dan diameter 0,8 hingga 1,2 inci (2 hingga 3 sentimeter). Para ilmuwan menemukan jejak fosil di laut dalam.

Beberapa jejak itu kemungkinan besar dibuat saat mereka menyeret mangsa ke koloni mereka. Para peneliti mengumpulkan ratusan jejak ini untuk merekonstruksi terowongan cacing tersebut.

Cacing bobbit adalah polychaetes, atau cacing bulu, yang telah ada sejak periode awal Kambrium (sekitar 543 juta hingga 490 juta tahun yang lalu), dan kebiasaan berburu mereka cepat dan "spektakuler," tulis para ilmuwan.

Cacing Bobbit modern membangun terowongan panjang. Mereka bersembunyi di dalam dan kemudian melompat keluar untuk menangkap mangsa di antara rahang mereka dan menyeretnya masuk ke sarang bawah tanah untuk dimakan. (Baca juga: Menghindari Kanibalisme, Belalang Jantan Gunakan Trik Baru untuk Kawin)

Menurut SMithsonian Ocean, "teror dari bawah" ini dengan cara menangkap dan menusuk mangsanya dengan capit tajam yang ada di mulutnya. Terkadang capit ini juga bisa membelah mangsanya jadi dua dan menyuntikan cairan asam untuk membuat mangsa lebih mudah dicerna.

Para peneliti memeriksa 319 jejak terowongan fosil di timur laut Taiwan. Dari jejak ini, mereka merekonstruksi liang panjang dan sempit yang menyerupai yang dibuat oleh cacing Bobbit modern bertubuh panjang.

Detail yang diawetkan di bebatuan selanjutnya memberitahu bagaimana cacing predator kuno menggunakan sarangnya. (Baca juga: Arkeolog Temukan Manuskrip 'Kitab Orang Mati' di Pemakaman Mesir Kuno)

"Kami berhipotesis bahwa sekitar 20 juta tahun yang lalu, di perbatasan tenggara benua Eurasia, cacing Bobbit kuno berkoloni di dasar laut menunggu mangsanya untuk disergap," penulis penelitian melaporkan.

Saat cacing purba mundur lebih dalam ke terowongan, mangsanya yang berusaha kabur justru akan membuat sisi terowongan tertutup dan makin membuat mangsanya tak berkutik.

Meskipun tidak ada sisa-sisa fosil cacing yang ditemukan, para ilmuwan mengidentifikasi genus dan spesies baru, Pennichnus formosae, untuk menggambarkan hewan purba, berdasarkan bentuk khas liang mereka. Penemuan ini dipublikasikan secara online pada 21 Januari di jurnal Scientific Reports.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2550 seconds (0.1#10.140)