Autothrottle SJ182 Terindikasi Bermasalah, Ini Janji Boeing Soal Panduan 737 Series

Selasa, 26 Januari 2021 - 22:09 WIB
loading...
Autothrottle SJ182 Terindikasi Bermasalah,  Ini Janji Boeing Soal Panduan 737 Series
Pesawat Sriwijaya Air SJY 182 . FOTO SKY TEAM
A A A
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) hingga kini masih meneliti Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ182. Namun kini muncul spekulasi bahwa Pesawat Sriwijaya Air Sriwijaya Air SJ182 sensor otomatis atau Sistem autothrottle bermasalah.



Jika mundur ke belakang pada 2018 lalu pasca pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh menerima input salah dari satu sensor Angle of Attack (AOA) atau sistem indikator otomotis Boeing 737-8 MAX.

Hal ini rupanya membuat Boeing selaku pembuat pesawat Boeing 737-8 MAX bereaksi cepat, apalagi pesawat tersebut merupukan pesawat terlaris dan populer saat ini.

Seperti dilansir The New York Time, Boeing mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa buku petunjuk manual pesawat tersebut menjelaskan bagaimana menanggapi data yang salah sistem otomatis tersebut, dan Boeing telah mengeluarkan buletin di seluruh dunia tentang prosedur yang benar untuk semua operator pesawat tersebut pada hari Selasa.



Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat menegaskan buletin Boeing yang dirilis tersebut adalah sebuah "Petunjuk Kelaikan Udara" yang membahas kemungkinan data yang salah dari instrumen otomotis di pesawat yang dapat menyebabkannya jatuh ke bawah, dan membuat pesawat sulit dikendalikan," tulis badan penerbangan pesawat AS tersebut.

Buletin ini merupakan arahan yang memerintahkan operator pengguna Max 8 untuk memastikan bahwa panduan penerbangan onboard termasuk prosedur tentang bagaimana pilot harus menangani jika situasi seperti itu terjadi.

Indikator otomatis menyebabkan kemungkinan data yang menyimpang yang melempar perintah pesawat untuk melakukan pendaratan tiba-tiba, hal ini perlu menambahkan elemen baru pada apa yang diselidiki para investigator, termasuk indikator kecepatan udara yang salah dan kemungkinan perawatan yang cacat.

Pernyataan Boeing mengatakan bahwa telah diberitahu oleh komite transportasi Indonesia bahwa Penerbangan 610 telah "mengalami kesalahan masukan" dari salah satu sensor "angle of attack" -nya. Instrumen-instrumen otomatis tersebut terletak di atas hidung pesawat, untuk mengukur tingkat kenaikan atau penurunan pesawat terbang dan membantu menentukan apakah pesawat bisa mengulur-ulur penerbangan sebelum melakukan pendaratan .

Pernyataan Boeing mengatakan bahwa buletinnya telah mengingatkan pada semua operator penerbangan yang menggunakan Boeing 737 MAX8 untuk mengikuti "prosedur awak pesawat yang ada" untuk menangani pembacaan palsu dari sudut sensor Max 8.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2549 seconds (0.1#10.140)