Arkeolog Ungkap Kanibalisme dan Pembantaian Berdarah di Meksiko Abad ke-16

Rabu, 27 Januari 2021 - 15:34 WIB
loading...
Arkeolog Ungkap Kanibalisme dan Pembantaian Berdarah di Meksiko Abad ke-16
Orang-orang di Zultopec berusaha menyembunyikan sisa-sisa potongan tubuh orang Spanyol di penampungan air kota. Foto: Meliton Tapia/INAH
A A A
MEKSIKO - Pada tahun 1520, penduduk asli Zultepec di tempat yang sekarang disebut Meksiko menangkap rombongan karavan Spanyol yang terdiri dari 450 orang. Selama delapan bulan berikutnya, mereka mengorbankan semua tawanan dengan sebuah ritual dan memakannya.

Tak hanya mengorbankan, arkeolog mengungkapkan bahwa penduduk asli Meksiko itu juga memakan para tawanan Spanyol tersebut. Spanyol membalas dengan kejam dan menyerang daerah tersebut serta membantai ratusan orang hanya dalam waktu satu hari. (Baca: Arkeolog Temukan Prasasti 'Yesus Lahir dari Maria' Berusia 1.500 Tahun)

Para peneliti di Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) menerangkan bahwa Gonzalo de Sandoval memimpin tentara Spanyol untuk menyerang daerah tersebut. Serangan itu di bawah perintah Hernan Cortes, dan korban di Zultepec kebanyakan adalah wanita dan anak-anak.

Arkeolog Ungkap Kanibalisme dan Pembantaian Berdarah di Meksiko Abad ke-16


Banyak wanita dan anak-anak dibantai saat bersembunyi di rumah mereka atau saat mencoba melarikan diri. Temuan mereka mewakili lebih dari tiga dekade penelitian di situs tempat Zultépec pernah berdiri dan mengungkapkan tindakan kekerasan yang dilakukan kedua pihak.

Penduduk Zultepec pada saat itu adalah Acolhua, kelompok etnis Mesoamerika dan budaya saudara dari Aztec. Tawanan mereka dari karavan Spanyol termasuk pria, wanita dan anak-anak Eropa, orang Maya, Tlaxcaltec, dan Totonac yang merupakan sekutu Spanyol, serta orang Kuba keturunan Afrika dan Pribumi. (Baca juga: Fosil Ini Membukikan Kalau Dinosaurus Juga Mengerami Telurnya)

Setelah mereka ditangkap, Acolhua mengorbankan orang-orang ke Xiuhtecuhtli sesuai dengan tanggal di kalender ritual Acolhua, kata para peneliti. Selama bulan-bulan ketika karavan pelancong ditawan, Acolhuas memodifikasi bangunan mereka untuk menampung "orang asing," menambahkan dinding dan oven bergaya Eropa.

Tak lama kemudian, tawanan terakhir dikorbankan pada bulan Januari atau Februari 1521. Sekitar waktu ini, sebuah bukit dekat Zultepec dikenal secara lokal sebagai "Tecoaque", atau "tempat mereka dimakan". Dalam bahasa Nahuatl Meksiko tengah menunjukkan bahwa orang-orang di Zultepec memakan para tawanan.

Berdasarkan bukti arkeologis, penduduk Zupetec kemungkinan besar tahu bahwa bangsa SPanyol akan menyerang mereka. Ini dibuktikan dengan pembangunan benteng yang melingkari kota mereka dan menutup jalan ke pemukiman mereka. (Baca juga: Ilmuwan Temukan Jejak Cacing Purba Raksasa Peneror Penghuni Laut)

Orang Acolhua juga tampaknya berusaha menyembunyikan mayat para tawanan yang terbunuh. Ketika para peneliti memeriksa 22 tangki di kota itu, mereka menemukan tulang manusia yang telah diukir menjadi piala, bersama dengan barang-barang pribadi tahanan karavan, patung dewa Mesoamerika, dan sisa-sisa hewan penarik karavan.

Direktur situs Enrique Martínez Vargas mengatakan Sandoval dan anak buahnya menyerang Meksiko pada Maret tahun itu. Di satu bentangan jalan berukuran panjang sekitar 390 kaki (120 meter), para arkeolog menemukan selusin kerangka wanita yang tampaknya meninggal saat melindungi anak-anak mereka dari pembantaian. "Posisi tubuh mereka menunjukkan bahwa orang-orang tersebut dibantai dan dikuburkan dengan tergesa-gesa," kata Vargas.

Pembantaian yang dilakukan Spanyol dilakukan sama kejamnya dengan orang Zulpetec. Anak-anak yang mencoba bersembunyi, dibunuh dan dimutilasi. "Ini terbukti dengan ditemukannya tulang yang terpotong di lantai kamar," kata Vargas. (Baca juga: Begini Cara Ilmuwan Memperkirakan Usia Benda-benda Purbakala)

Tentara Spanyol juga membakar kuil Zultepec dan memenggal patung dewa Acolhua. Kebrutalan serangan itu dimaksudkan sebagai balas dendam bagi para tahanan yang terbunuh dan sebagai peringatan terhadap daerah pendudukan dan penaklukan Spanyol.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1419 seconds (0.1#10.140)