Menyebar di 28 Negara, Varian Afsel Bikin Vaksinasi COVID-19 Jadi Sia-Sia

Selasa, 09 Februari 2021 - 16:45 WIB
loading...
Menyebar di 28 Negara, Varian Afsel Bikin Vaksinasi COVID-19 Jadi Sia-Sia
ilustrasi vaksinisasi corona. FOTO/ IST
A A A
JAKARTA - COVID-19 yang belum menunjukan tanda-tanda kapan akan berakhir, saat ini, varian baru Inggris dan Afrika Selatan 'Afsel' telah ditemukan di 28 negara bagian di seluruh Amerika Serikat. Kasus-kasus infeksi dipastikan akibat varian Afrika Selatan dan varian Brazil yang sebelumnya dikenali di Amerika Serikat.

Ada masalah yang lebih penting diperhatikan adalah varian Inggris maupun varian Afsel merebak di seluruh dunia. Varian-varian tersebut lebih menular daripada strain-strain terdahulu.

BACA JUGA- AstraZeneca Keok, Jenis Covid-19 di Afsel Lebih Kuat dari Mutasi di Inggris

Lagi pula v arian Afrika Selatan mampu melawan antibodi-antibodi yang menyebabkan vaksin-vaksin yang ada saat ini kurang efektif. Sejauh ini varian ini telah dideteksi di lebih dari 30 negara.

Menurut data dari Universitas John Hopkins, ada 26 juta kasus yang dipastikan dan hampir 440.000 kasus kematian di Amerika Serikat mulai tanggal 30 Januari lalu. California adalah wilayah yang terparah di Amerika Serikat dalam kasus-kasus baru sehari-hari dan korban kematian dalam minggu-minggu terakhir.

Pihak berwenang AS mengonfirmasi adanya Varian B.1.351 dari Afrika Selatan atau COVID-19 di Pesisir Timur AS pada (30/01/2021). Ini dikonfirmasi setelah petugas menemukan seorang penduduk di wilayah Negara Bagian Maryland yang terbukti positif mengidap varian ini.

Varian virus Afrika Selatan ini tampak lebih mudah menular, meskipun belum dipastikan bahwa Ia bisa menyebabkan risiko kematian lebih besar.

Saat ini pejabat sedang melakukan pelacakan terhadap orang-orang yang melakukan kontak dengan penderita guna proses pengujian maupun karantina.

The Epoch Times merujuk pada virus corona, yang menyebabkan penyakit COVID-19, sebagai virus Komunis Tiongkok, karena sensor berita dan kesalahan manajemen dari Partai Komunis Tiongkok, sehingga memungkinkan virus itu menyebar ke seluruh Tiongkok dan menciptakan pandemi global.

Gubernur Maryland, Larry Hogan dalam sebuah pernyataan menuturkan, pejabat kesehatan negara bagian sedang memantau dengan cermat varian B.1.351 dari SARS-CoV-2 di negara bagian itu.

“Kami sangat mendorong warga Maryland untuk ekstra hati-hati, membatasi risiko tambahan penularan yang terkait dengan varian ini. Silakan terus mempraktikkan langkah-langkah kesehatan dan keselamatan publik standar, termasuk memakai masker, mencuci tangan secara teratur, dan menjaga jarak fisik,” katanya.

Moderna, Johnson & Johnson, Pfizer, dan Novavax semuanya mengatakan vaksin mereka belum terlalu efektif melawan jenis B.1.351.

Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, mengatakan dalam sebuah penjelasan. “Jelas, mutan-mutan ini memiliki efek yang semakin berkurang terhadap kemanjuran vaksin, kami dapat melihat bahwa kami akan ditantang,” ujarnya.

Novavax melaporkan hasil uji coba pada Kamis (28/1/2021) yang menunjukkan vaksinnya 50% efektif secara keseluruhan dalam mencegah COVID-19 di antara orang-orang di Afrika Selatan.

Varian virus Afrika Selatan sekarang Ini adalah pandemi yang berbeda,” tegas Dr. Dan Barouch, seorang peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Harvard di Boston yang membantu mengembangkan vaksin J&J.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1702 seconds (0.1#10.140)