Telesat Dapat Kontrak US3 Miliar untuk Bangun Satelit LEO

Rabu, 10 Februari 2021 - 13:02 WIB
loading...
Telesat Dapat Kontrak US3 Miliar untuk Bangun Satelit LEO
Perusahaan satelit Kanada Telesat meneken kontrak senilai US$3 miliar dengan Thales Alenia Space untuk membangun 300 satelit telekomunikasi low earth orbit (LEO). Foto/Reuters
A A A
OTTAWA - Perusahaan satelit Kanada Telesat meneken kontrak senilai US$3 miliar dengan Thales Alenia Space untuk membangun 300 satelit telekomunikasi low earth orbit (LEO).

Satelit LEO beroperasi 36 kali lebih dekat ke bumi daripada satelit tradisional sehingga mereka membutuhkan lebih sedikit waktu untuk mengirim dan menerima informasi. Satelit ini juga menghasilkan layanan broadband yang lebih baik dan lebih cepat bahkan di daerah terpencil. (Baca: Jepang Berencana Ciptakan Satelit yang Terbuat dari Kayu)

“Kami sangat optimis untuk masuk ke pasar dan menangkap permintaan yang benar-benar melonjak untuk konektivitas broadband global,” kata Presiden dan Kepala Eksekutif Telesat Dan Goldberg dalam sebuah wawancara seperti dikutip Reuters, Selasa 9 Februari 2021.

Telesat akan mulai meluncurkan satelit pertama dalam waktu sekitar dua tahun. "Kami akan beroperasi di garis lintang yang lebih tinggi pada akhir 2023, dan kemudian kami akan memiliki layanan global penuh pada 2024,” kata Goldberg.

"Thales Alenia Space (TAS) akan membangun 13 satelit pertama di fasilitasnya di Toulouse," kata Hervé Derrey, presiden dan CEO TAS. TAS adalah perusahaan patungan antara Leonardo Italia dan Thales dari Prancis. (Baca juga: UEA: Pesawat Luar Angkasa Hope Masuki Orbit Planet Mars)

Satelit Telesat akan membuat "program konstelasi baru yang revolusioner yang benar-benar akan mengungguli semua program yang ada dan yang disusun," kata Derrey.

Telesat bergerak ke ranah baru jaringan LEO yang kompetitif dengan tujuan melayani apa yang disebut pelanggan perusahaan yang meliputi operator seluler, pemerintah, pesawat terbang, dan perusahaan pelayaran. "Ini bukan permainan broadband konsumen," kata Goldberg.

Sebagian besar kompetisi LEO - yang mencakup SpaceX dari Elon Musk dan konstelasi Starlink-nya serta Blue Origin milik Jeff Bezos dan Project Kuiper - difokuskan pada pasar konsumen. (Baca juga: Mengenal Teknologi Canggih Pencegah Banjir di negara Maju)

Pembiayaan akan diselesaikan dalam "bulan-bulan mendatang", kata Goldberg, menambahkan bahwa sekitar US$2 miliar akan berada dalam ekuitas dan US$3 miliar dalam bentuk hutang untuk total proyek US$5 miliar.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1143 seconds (0.1#10.140)