Thailand Surganya Kehidupan Dinosaurus, Bagaimana dengan Indonesia?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dinosaurus pernah hidup di daratan Asia, tapi sampai sekarang kita tidak pernah mendengar temuan fosil hewan purba tersebut di Indonesia dari para arkeolog . Padahal, negara tetangga Thailand menjadi salah satu surga penemuan fosil Dinosaurus .
Merujuk Wikipedia dan beragam sumber sains lainnya, Dinosaurus merupakan kelompok hewan purbakala dari klad Dinosauria. Dinosaurus pertama kali muncul pada periode Trias, sekitar 230 juta tahun lalu, dan merupakan vertebrata dominan selama 135 juta tahun, yang dimulai sejak periode Jura (sekitar 201 juta tahun lalu) hingga berakhirnya periode Kapur (65 juta tahun lalu).
Hewan purba besar ini kemudian musnah akibat peristiwa kepunahan Kapur-Paleogen sebelum Era Mesozoikum. Studi terhadap fosil Dinosaurus menunjukkan spesies burung berevolusi dari dinosaurus theropoda selama periode Jura, dan akibatnya, ribuan jenis burung yang hidup sekarang telah diklasifikasikan sebagai sub-kelompok dinosaurus oleh para paleontolog.
Beberapa burung yang selamat dari kepunahan 66 juta tahun yang lalu beserta keturunannya melanjutkan keberlangsungan hidup dinosaurus sampai sekarang.
Dinosaurus bisa digolongkan ke dalam beragam kelompok hewan dari sudut pandang taksonomi, morfologi, dan ekologi. Lebih dari 9.000 spesies burung adalah jenis dinosaurus vertebrata yang paling beragam, selain perciform ikan. Dengan menggunakan bukti fosil, para paleontolog telah mengidentifikasi lebih dari 500 genera Dinosaurus yang berbeda, dan lebih dari 1.000 spesies yang tidak sama dengan dinosaurus nonburung.
Jenis dinosaurus di setiap benua bisa ditentukan melalui spesies yang masih hidup ataupun melalui sisa-sisa fosil. Kebanyakan di antaranya adalah herbivora, sedangkan yang selebihnya adalah karnivora.
Sebagian besar keturunan Dinosaurus yang masih hidup adalah bipedal (berkaki dua), tetapi kebanyakan jenis dinosaurus yang telah punah adalah spesies quadrupedal (berkaki empat). Struktur tampilan yang rumit seperti tanduk atau jambul umumnya dimiliki oleh semua kelompok Dinosaurus, serta beberapa kelompok yang telah punah juga memiliki struktur tulang yang khas seperti duri dan tulang punggung yang tajam.
Penelitian menunjukkan bahwa bertelur dan membangun sarang adalah karakteristik lainnya yang dimiliki oleh semua Dinosaurus. Meskipun spesies burung modern pada umumnya berukuran kecil karena menyesuaikan dengan kemampuan terbang, sebagian besar dinosaurus pra-sejarah berukuran besar —yang terbesar adalah Amphicoelias fragilimus dari sauropoda, dengan panjang 60 meter (200 kaki) dan tinggi 10 meter (30 kaki) dengan berat 150 ton.
Namun, anggapan bahwa Dinosaurus nonburung pada umumnya berukuran raksasa adalah suatu kesalahpahaman. Banyak juga Dinosaurus yang berukuran kecil, misalnya Xixianykus, yang panjangnya hanya 50 cm (20 inci).
Meskipun kata dinosaurus secara harfiah berarti "kadal yang mengerikan", tapi sebenarnya dinosaurus bukanlah spesies kadal. Sebaliknya, dinosaurus tergolong dalam kelompok reptil yang terpisah. Bukti menunjukkan bahwa Dinosaurus yang telah punah sama sekali tidak mencerminkan karakteristik tradisional reptil, misalnya bergerak melata dan ektoterma.
Selain itu, kebanyakan hewan pra-sejarah seperti mosasaurus, ichthyosaurus, pterosaurus, plesiosaurus, dan dimetrodon, dianggap sebagai jenis Dinosaurus. Tetapi sebenarnya hewan-hewan ini bukanlah Dinosaurus.
Sepanjang paruh pertama abad ke-20, sebelum burung diakui sebagai keturunan Dinosaurus, sebagian besar ilmuwan percaya bahwa mereka adalah hewan yang lamban dan berdarah dingin. Namun, penelitian yang dilakukan sejak 1970-an menunjukkan Dinosaurus ialah hewan yang aktif dengan sistem metabolisme yang tinggi dan melakukan berbagai adaptasi dalam interaksi sosialnya.
Sejak fosil dinosaurus ditemukan pertama kali pada awal abad ke-19, rangkaian kerangka dinosaurus telah menjadi atraksi utama di berbagai museum di seluruh dunia, dan dinosaurus juga telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kebudayaan dunia. Ukurannya yang besar serta sifatnya yang dianggap buas dan mengerikan telah menyebabkan munculnya buku-buku dan film-film laris yang mengisahkan mengenai dinosaurus, misalnya Jurassic Park.
Tingginya antusiasme publik terhadap Dinosaurus menyebabkan meningkatnya aliran dana untuk membiayai penelitian dinosaurus. Penemuan-penemuan terbarunya secara teratur juga selalu diliput oleh media.
Dinosaurus Pernah Hidup di Indonesia?
Di antara negara ASEAN, ternyata hanya Thailand yang beruntung menjadi tujuan arkeolog untuk berburu fosil Dinosaurus. Di Negeri Gajah Putih ini pernah hidup Isanosaurus, Kinnareemimus, Ratchasimasaurus, dan Siamraptor.
Sementara itu, selama ini belum ada temuan fosil Dinosaurus di Tanah Air. Kenapa bisa begitu? Secara ilmiah Museum Geologi Bandung memperlihatkan fakta mengapa di wilayah Nusantara yang luas tidak ditemukan tanda kehidupan Dinosaurus.
Seperti dijelaskan di atas, Dinosaurus muncul pada periode Trias atau 230 juta tahun lalu. Mereka mendominasi selama 135 juta tahun. Atau sejak periode Jura hingga berakhirnya periode Kapur.
Sementara berdasarkan kajian geologi, Kepulauan Nusantara baru terbentuk setelah Dinosaurus punah, sekitar 65 juta tahun lalu. Karena fakta inilah kemungkinan besar fosil dinosaurus sampai sekarang belum ditemukan di Indonesia.
Merujuk Wikipedia dan beragam sumber sains lainnya, Dinosaurus merupakan kelompok hewan purbakala dari klad Dinosauria. Dinosaurus pertama kali muncul pada periode Trias, sekitar 230 juta tahun lalu, dan merupakan vertebrata dominan selama 135 juta tahun, yang dimulai sejak periode Jura (sekitar 201 juta tahun lalu) hingga berakhirnya periode Kapur (65 juta tahun lalu).
Hewan purba besar ini kemudian musnah akibat peristiwa kepunahan Kapur-Paleogen sebelum Era Mesozoikum. Studi terhadap fosil Dinosaurus menunjukkan spesies burung berevolusi dari dinosaurus theropoda selama periode Jura, dan akibatnya, ribuan jenis burung yang hidup sekarang telah diklasifikasikan sebagai sub-kelompok dinosaurus oleh para paleontolog.
Beberapa burung yang selamat dari kepunahan 66 juta tahun yang lalu beserta keturunannya melanjutkan keberlangsungan hidup dinosaurus sampai sekarang.
Dinosaurus bisa digolongkan ke dalam beragam kelompok hewan dari sudut pandang taksonomi, morfologi, dan ekologi. Lebih dari 9.000 spesies burung adalah jenis dinosaurus vertebrata yang paling beragam, selain perciform ikan. Dengan menggunakan bukti fosil, para paleontolog telah mengidentifikasi lebih dari 500 genera Dinosaurus yang berbeda, dan lebih dari 1.000 spesies yang tidak sama dengan dinosaurus nonburung.
Jenis dinosaurus di setiap benua bisa ditentukan melalui spesies yang masih hidup ataupun melalui sisa-sisa fosil. Kebanyakan di antaranya adalah herbivora, sedangkan yang selebihnya adalah karnivora.
Sebagian besar keturunan Dinosaurus yang masih hidup adalah bipedal (berkaki dua), tetapi kebanyakan jenis dinosaurus yang telah punah adalah spesies quadrupedal (berkaki empat). Struktur tampilan yang rumit seperti tanduk atau jambul umumnya dimiliki oleh semua kelompok Dinosaurus, serta beberapa kelompok yang telah punah juga memiliki struktur tulang yang khas seperti duri dan tulang punggung yang tajam.
Penelitian menunjukkan bahwa bertelur dan membangun sarang adalah karakteristik lainnya yang dimiliki oleh semua Dinosaurus. Meskipun spesies burung modern pada umumnya berukuran kecil karena menyesuaikan dengan kemampuan terbang, sebagian besar dinosaurus pra-sejarah berukuran besar —yang terbesar adalah Amphicoelias fragilimus dari sauropoda, dengan panjang 60 meter (200 kaki) dan tinggi 10 meter (30 kaki) dengan berat 150 ton.
Namun, anggapan bahwa Dinosaurus nonburung pada umumnya berukuran raksasa adalah suatu kesalahpahaman. Banyak juga Dinosaurus yang berukuran kecil, misalnya Xixianykus, yang panjangnya hanya 50 cm (20 inci).
Meskipun kata dinosaurus secara harfiah berarti "kadal yang mengerikan", tapi sebenarnya dinosaurus bukanlah spesies kadal. Sebaliknya, dinosaurus tergolong dalam kelompok reptil yang terpisah. Bukti menunjukkan bahwa Dinosaurus yang telah punah sama sekali tidak mencerminkan karakteristik tradisional reptil, misalnya bergerak melata dan ektoterma.
Selain itu, kebanyakan hewan pra-sejarah seperti mosasaurus, ichthyosaurus, pterosaurus, plesiosaurus, dan dimetrodon, dianggap sebagai jenis Dinosaurus. Tetapi sebenarnya hewan-hewan ini bukanlah Dinosaurus.
Sepanjang paruh pertama abad ke-20, sebelum burung diakui sebagai keturunan Dinosaurus, sebagian besar ilmuwan percaya bahwa mereka adalah hewan yang lamban dan berdarah dingin. Namun, penelitian yang dilakukan sejak 1970-an menunjukkan Dinosaurus ialah hewan yang aktif dengan sistem metabolisme yang tinggi dan melakukan berbagai adaptasi dalam interaksi sosialnya.
Sejak fosil dinosaurus ditemukan pertama kali pada awal abad ke-19, rangkaian kerangka dinosaurus telah menjadi atraksi utama di berbagai museum di seluruh dunia, dan dinosaurus juga telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kebudayaan dunia. Ukurannya yang besar serta sifatnya yang dianggap buas dan mengerikan telah menyebabkan munculnya buku-buku dan film-film laris yang mengisahkan mengenai dinosaurus, misalnya Jurassic Park.
Tingginya antusiasme publik terhadap Dinosaurus menyebabkan meningkatnya aliran dana untuk membiayai penelitian dinosaurus. Penemuan-penemuan terbarunya secara teratur juga selalu diliput oleh media.
Dinosaurus Pernah Hidup di Indonesia?
Di antara negara ASEAN, ternyata hanya Thailand yang beruntung menjadi tujuan arkeolog untuk berburu fosil Dinosaurus. Di Negeri Gajah Putih ini pernah hidup Isanosaurus, Kinnareemimus, Ratchasimasaurus, dan Siamraptor.
Sementara itu, selama ini belum ada temuan fosil Dinosaurus di Tanah Air. Kenapa bisa begitu? Secara ilmiah Museum Geologi Bandung memperlihatkan fakta mengapa di wilayah Nusantara yang luas tidak ditemukan tanda kehidupan Dinosaurus.
Seperti dijelaskan di atas, Dinosaurus muncul pada periode Trias atau 230 juta tahun lalu. Mereka mendominasi selama 135 juta tahun. Atau sejak periode Jura hingga berakhirnya periode Kapur.
Sementara berdasarkan kajian geologi, Kepulauan Nusantara baru terbentuk setelah Dinosaurus punah, sekitar 65 juta tahun lalu. Karena fakta inilah kemungkinan besar fosil dinosaurus sampai sekarang belum ditemukan di Indonesia.
(iqb)