Arkeolog Inggris Temukan Patung Dewa Celtic dari Akhir Zaman Besi

Sabtu, 20 Februari 2021 - 10:37 WIB
loading...
Arkeolog Inggris Temukan Patung Dewa Celtic dari Akhir Zaman Besi
Patung kuno yang ditemukan di Inggris. Foto/National Trust/Oxford Archaeology East/James Fairbairn
A A A
LONDON - Pada 2018, para arkeolog mulai menggali situs di Cambridgeshire's Wimpole Estate, sebuah desa kuno dari akhir Zaman Besi, dimulai sekitar abad pertama SM, hingga periode Romawi awal. Ada satu patung yan menarik perhatian arkeolog, yakni patung Dewa Celtic dengan gaya rambut yang tidak biasa.

Selain patung, mereka menemukan sekitar 300 benda logam, termasuk perlengkapan dari seragam militer Romawi, alat kecantikan, koin, paku, dan perlengkapan untuk tali kekang kuda. (Baca: Asteroid Besar Ancam Bumi, Idonesia Tak Punya Roket Penghancur)

Meskipun para peneliti awalnya mengira patung kecil itu mewakili Cernunnos atau dewa kesuburan Celtic, namun kini mereka berpikiran lain. Sosok itu kemungkinan berfungsi sebagai pegangan spatula yang mencampurkan lilin atau obat-obatan, menurut National Trust.

Shannon Hogan, seorang arkeolog National Trust untuk East of England mengatakan, pada tangan patung itu menggambarkan sedang menggenggam torc (ornamen melingkar yang dikenakan di leher) yang mungkin pernah memegang inlay dekoratif.

"Patung ini merupakan penemuan yang luar biasa dan berkat konservasi dan pembersihan yang cermat, kami sekarang dapat melihat beberapa detail yang luar biasa," kata Hogan seperti dikutip Live Science . (Baca juga: Gunakan Drone, Ilmuwan Ungkap Isi Lubang Besar di Siberia)

Namun, tidak diketahui apakah patung dewa yang mengesankan itu dimaksudkan untuk mewakili popularitas potongan rambut di wilayah tersebut pada saat itu atau apakah itu cara rambut dewa biasanya ditata dalam patung dan seni lainnya, tambah Hogan.

"Kami memiliki pengetahuan yang sangat terbatas tentang seperti apa orang-orang biasa di Inggris pada saat itu, jadi sosok yang sangat rinci ini mungkin hanya memberi kami gambaran tentang penampilan mereka atau bagaimana mereka memandang dewa mereka," kata Hogan.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2676 seconds (0.1#10.140)