Ajaib, Paus Bungkuk Tetap Hidup Setelah 4 Jam Diserang Gerombolan Paus Pembunuh

Selasa, 23 Februari 2021 - 23:59 WIB
loading...
Ajaib, Paus Bungkuk Tetap Hidup Setelah 4 Jam Diserang Gerombolan Paus Pembunuh
Paus Bungkuk ini selamat dari serangan 4 jam oleh kawanan Paus Pembunug. FotoWhale Watch Australia Barat/Live Science
A A A
MELBOURNE - Pemandangan ajaib terjadi di lautan Australia di mana ikan Paus Bungkuk masih bisa bertahan hidup setelah dikeroyok gerombolan Paus Pembunuh (Orca) selama 4 (empat) jam.

Pengamat paus di Australia menyaksikan pemandangan ajaib tersebut pekan lalu. Saat itu, dua kelompok Orca berkumpul dan menyerang Paus Bungkuk muda yang sehat. Paus, jantan berusia 2 hingga 3 tahun, itu selamat dari serangan gencar, meskipun ia kehilangan sirip punggungnya, sebut Sydney Morning Herald.

"Kami tahu kami menyaksikan sesuatu yang signifikan," kata Gemma Sharp, pemilik bersama Whale Watcher Australia, yang ikut menyaksikan serangan pada 17 Februari tersebut.

"Orca (Paus Pembunuh) dalam mode serangan penuh dan si bungkuk berusaha keras untuk melindungi dirinya sendiri," ungkapnya.

Sharp dan sebuah perahu yang penuh dengan pengamat paus berada di Bremer Bay di Australia Barat ketika mereka melihat sekitar 15 paus pembunuh memercik air di permukaan laut. Mereka segera menyadari bahwa predator itu sedang mengelilingi Paus Bungkuk (Megaptera Novaeangliae).

Saat manusia memperhatikan, para Paus Pembunuh ini mencoba berulang kali untuk meraih sirip punggung Paus Bungkuk untuk membalikkan korbannya dan menenggelamkannya.

Taktik membalik-dan-tenggelam sering berhasil pada anak paus dan anakan, kata Sharp. Tetapi pejantan muda itu terlalu kuat dan besar bagi Paus Pembunuh untuk menggerakkannya. Paus Bungkuk langsung menuju perahu, berlindung di bawahnya selama hampir satu jam.

Saat Paus Pembunuh berputar, berharap mendapat kesempatan lain menyerang Paus Bungkuk, keributan itu menarik sekelompok 50 Paus Pilot dan sekelompok Hiu Banteng. Akhirnya, banyak dari anggota kelompok itu pergi.

Enam Paus Pembunuh lainnya menunggu sekitar 300 meter dari perahu sampai si Paus Bungkuk memutuskan untuk menghentikannya. Paus Pembunuh terbesar, seekor jantan seberat 8.980 kilogram yang dijuluki El Notcho oleh pengamat paus di daerah itu, mencoba menabrak korbannya dan mematahkan rahangnya. "Serangan itu tidak mengganggunya," kata Sharp kepada Herald seperti disitas Live Science.

Saat itulah para Paus Pembunuh menyerah dan Paus Bungkuk melesat menuju pantai. "Mereka memang mengambil sirip (punggungnya), tapi cambuk ekor dan sirip dada semuanya baik-baik saja, yang penting," kata Sharp.

"Kru pengamat paus menangkap serangan itu dalam video, yang merupakan dokumentasi pertama dari serangan semacam itu di Teluk Bermer," katanya.

Paus Pembunuh, juga disebut paus pembunuh, dikenal karena interaksinya yang terkadang kejam dengan hewan laut lainnya. Pada 2018, seorang fotografer menangkap cuplikan pertama dari jenisnya dari sekumpulan Paus Pembunuh yang menyiksa penyu laut di lepas Kepulauan Galápagos.

Dalam contoh lain, kali ini di tahun 2016, sekelompok Paus Pembunuh di dekat semenanjung Antartika mengitari anjing laut Weddell di atas gumpalan es. Untungnya, dua Paus Bungkuk datang untuk menyelamatkannya agar tidak menjadi makan malam Paus Pembunuh, lapor Live Science.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2599 seconds (0.1#10.140)