Apakah Ada Planet Laik Huni dan Alien Selain Bumi? Ini Penjelasan LAPAN

Kamis, 25 Februari 2021 - 14:55 WIB
loading...
Apakah Ada Planet Laik...
Spesies endoparasitoid extraterrestrial Xenomorph yang memiliki karakter predator dan berdarah asam di film franchise Alien.
A A A
JAKARTA - Apakah ada planet di dalam atau di luar Tata Surya yang bisa dihuni layaknya Bumi? Apakah di planet-planet tersebut ada alien yang menghuninya?

Tata Surya merupakan kumpulan planet dan bintang yang di dalamnya juga terdapat Bumi, planet yang dihuni oleh manusia.


Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menjelaskan bahwa zona laik huni (circumstellar habitable zone/CHZ) adalah wilayah di luar angkasa yang kondisinya mendukung kehidupan seperti Bumi.

Pencarian planet laik huni sudah dimulai sejak berabad-abad lalu. Pada 450 Sebelum Masehi (SM), seorang filsuf dari Yunani bernama Epicurius, mengemukakan konsep dunia "lain" di luar Bumi yang mirip maupun tidak dengan Planet Biru.

Konsep ini kemudian terus berkembang hingga di era modern saat ini. Pencarian kehidupan ekstraterestial atau Bumi lain dilakukan. Penemuan eksoplanet pertama yang mengorbit bintang deret serupa Matahari, diumumkan pada 6 Oktober 1995. Bintang tersebut dinamakan Pegasi b, yang mengorbit 51 Pegasi di konstelasi Pegasus.

Sampai dengan 1 Februari 2021, sudah ditemukan 4.414 eksoplanet dalam 3.257 sistem keplanetan, dan 722 di antaranya memiliki lebih dari satu planet.

"Hanya 55 eksoplanet saja (per Maret 2020) yang berpotensi laik huni. 20 eksoplanet seukuran Bumi, 1 seukuran Mars, dan sisanya merupakan Bumi Super (eksoplanet yang berukuran lebih besar dari Bumi tetapi lebih kecil dari planet gas)," jelas LAPAN, dikutip Kamis (25/2/2021).

Sementara itu, planet Teegarden Star b memiliki indeks kemiripan dengan Bumi tertinggi, yakni 0,95 dari 1,00. Sedangkan Mars, Bulan, dan Venus, memiliki indeks masing-masing 0,70, 0,56, dan 0,44.

"Planet ini juga terletak di wilayah laik huni di sistem keplanetan bintang Teegarden," tambah LAPAN.

Planet yang memiliki air berwujud cair menjadi syarat awal dan utama mencari planet yajg berpotensi menghasilkan kehidupan. Tetapi air bukan syarat satu-satunya. Planet yang dapat mempertahan air dalam wujud zat cair seperti Bumi merupakan salah satunya.

Letak Bumi yang pas terhadap Matahari menyebabkan air tidak mudah menguap dan tidak mudah membeku (kecuali di kedua kutubnya), sehingga kondisi planet yang mirip dengan Bumi berpotensi memiliki lautan di permukaannya.

"Batas inilah yang digunakan untuk menentukan batas zona laik huni bagi bintang serupa Matahari," kata LAPAN.

Tetapi, tidak semua bintang induk dalam sebuah sistem keplanetan dianggap ideal untuk mempertahankan kehidupan. Bintang serupa Matahari dianggap ideal sebagai bintang induk bagi planet laik huni karena dapat hidup selama miliaran tahun, sehingga dapat mendukung evolusi kehidupan pada planet.

Tidak hanya bintang serupa Matahari saja yang dapat menjadi bintang induk bagi planet laik huni, bintang kerdil merah justru lebih berpotensi memiliki planet laik huni.

Tetapi posisi zonanya akan lebih dekat ke bintang kerdil dibandingkan dengan bintang serupa Matahari. Alhasil, planet akan mengalami kuncian gravitasi (tidal locking), sebagaimana Merkurius terhadap Matahari.

Apakah Ada Planet Laik Huni dan Alien Selain Bumi? Ini Penjelasan LAPAN

Zona laik huni (circumstellar habitable zone/CHZ) adalah wilayah di luar angkasa yang kondisinya mendukung kehidupan seperti Bumi. Foto/Ist.

Syarat sebuah planet disebut laik huni harus seumum mungkin, tidak selalu terkait keberadaan air dalam wujud cair melainkan dapat mendukung keberadaan dan evolusi kehidupan, yang diwujudkan melalui keanekaragaman hayati.



Di masa mendatang, ketika Matahari sudah menjadi raksasa merah, zona laik huni di Tata Surya justru terletak di antara Jupiter dan Saturnus, mengingat Bumi sudah terlalu panas dan terlalu dekat Matahari.

"Meskipun demikian, Jupiter dan Saturnus hanya dapat dihuni selama 500 juta tahun saja," tandas LAPAN.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2466 seconds (0.1#10.140)