Retakan Raksasa Lepas Gunung Es Berukuran 20 Kali Pulau Manhattan di Antartika

Minggu, 28 Februari 2021 - 13:16 WIB
loading...
Retakan Raksasa Lepas Gunung Es Berukuran 20 Kali Pulau Manhattan di Antartika
Tim di Halley Research Station di Brunt Ice Shelf mengambil foto udara dari retakan North Rick pada Januari 2021. Foto/Halley team/British Antarctic Survey/Live Science
A A A
JAKARTA - Sebuah gunung es raksasa , lebih dari 20 kali ukuran Manhattan, baru saja terpisah dari Rak Es Brunt Antartika . Perpisahan dramatis ini terjadi setelah retakan besar terbentuk di rak tersebut pada November 2020 dan terus tumbuh hingga berg akhirnya putus pada Jumat pagi (26 Februari).

Yang disebut retakan "North Rift" adalah jurang besar ketiga yang secara aktif merobek Beting Es Brunt dalam satu dekade terakhir. Sehingga para ilmuwan dari British Antarctic Survey (BAS) sudah memprediksi perpecahan tersebut.

"Tim kami di BAS telah dipersiapkan untuk melahirkan gunung es dari Brunt Ice Shelf selama bertahun-tahun," kata Dame Jane Francis, Direktur BAS, dalam sebuah pernyataan.

"Selama beberapa pekan atau bulan mendatang, gunung es mungkin menjauh; atau bisa kandas dan tetap dekat dengan Rak Es Brunt," katanya lagi.

Untuk Anda ketahui, gunung es adalah potongan es yang pecah dari gletser atau rak es dan sekarang mengambang di perairan terbuka, menurut National Oceanic and Atmospheric Administration.

Retakan North Rift tumbuh ke arah timur laut dengan kecepatan sekitar 0,6 mil (1 km) per hari di bulan Januari. Tetapi pada pagi hari di tanggal 26 Februari, retakan melebar beberapa ratus meter hanya dalam beberapa jam.

Pembelahan es ini terjadi karena proses alami, dan tidak ada bukti bahwa perubahan iklim berperan, menurut pernyataan tersebut. The Brunt Ice Shelf, lempengan es setebal 492 kaki (150 meter), mengalir ke barat dengan kecepatan 1,2 mil (2 km) per tahun dan secara rutin melahirkan gunung es.

Namun, gunung es ini kebetulan sangat besar, dengan perkiraan luasnya sekitar 490 mil persegi (1.270 km persegi). "Meskipun pecahnya sebagian besar rak es Antartika adalah bagian yang sepenuhnya normal dari cara kerjanya, peristiwa melahirkan besar seperti yang terdeteksi di Brunt Ice Shelf pada hari Jumat tetap cukup langka dan menarik," ujar Adrian Luckman, seorang profesor di Swansea University di Wales yang melacak rak melalui gambar satelit dalam beberapa pekan terakhir kepada BBC.
Retakan Raksasa Lepas Gunung Es Berukuran 20 Kali Pulau Manhattan di Antartika

Sebuah peta menunjukkan stasiun penelitian Halley VI dalam kaitannya dengan retakan retakan utara. Foto/Survei Antartika Inggris/Live Science

Rak Es Brunt adalah rumah bagi stasiun penelitian BAS Halley VI, tempat para ilmuwan mengamati cuaca atmosfer dan ruang angkasa. Stasiun tersebut kemungkinan tidak akan terpengaruh oleh pemisahan ini.

Pada 2016, BAS merelokasi stasiun 20 mil (32 km) ke pedalaman untuk menghindari dua retakan besar lainnya di lapisan es yang dikenal sebagai "Chasm 1" dan "Halloween Crack". Di mana keduanya belum melebar lebih jauh di 18 bulan terakhir.

Stasiun penelitian sekarang ditutup karena musim dingin, dan tim yang terdiri dari 12 orang meninggalkan Antartika pada awal Februari. Karena proses melahirkan gunung es yang tidak dapat diprediksi, dan sulitnya evakuasi selama musim dingin yang gelap dan dingin. Mereka telah bekerja di stasiun tersebut hanya selama musim panas Antartika dalam empat tahun terakhir.

Lebih dari selusin monitor GPS mengukur dan menyampaikan informasi tentang deformasi es pada rak kembali ke tim di Inggris setiap hari. Para peneliti juga menggunakan citra satelit dari Badan Antariksa Eropa, NASA, dan satelit Jerman TerraSAR-X untuk memantau es.

"Tugas kami sekarang adalah mengawasi situasi dan menilai setiap dampak potensial dari melahirkan gunung es saat ini di rak es yang tersisa," kata Simon Garrod, Direktur Operasi BAS.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1239 seconds (0.1#10.140)